Chapter I || Fakta Yang Disembunyikan

29 5 0
                                    

☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆.。.:*ೃ

"Ail! Kesini kamu! " teriak seorang wanita paruh baya, raut wajahnya tampak bahwa ia sedang kesal.

Mendengar namanya dipanggil, Aileen dengan cepat menuju ke arah wanita tersebut.

" Iya, kenapa bunda? " tanya Aileen.
" Kamu ini, besok sudah mulai masuk sekolah, jangan main main terus! " kata sang bunda.

" Iya bundaa, Ail tau "
" Kalau sudah tau sana pergi ke kamar, siapkan peralatan untuk ke sekolah besok " perintah sang bunda.

" Baik, bundaku yang paling cantik" jawab Aileen sedikit menggoda bundanya, lalu berlari kecil menuju ke kamarnya.

Bunda Aileen menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat tingkah anaknya yang sekarang sudah bisa menggoda seseorang.

Di kamar, Aileen menyiapkan perlengkapan nya untuk masuk ke sekolah baru.

Ia baru lulus dari Sekolah Menengah Pertama dan besok ia sudah menjadi seorang pelajar SMA. Aileen merupakan anak laki laki dari 2 bersaudara, kakaknya Lilac menghilang sejak 3 tahun yang lalu, tidak ada yang mengetahui dimana kakaknya berada.

Semenjak itu keluarganya menjadi berubah, ayah dan bundanya terlihat aneh, mereka tampak seolah tak kaget dengan hal itu.

Mengapa bisa kedua orang tuanya tak merespon apapun mengenai berita yang mereka ketahui itu? Aileen sempat tak percaya ketika mengetahui hal itu, namun ada satu misteri yang membuat lelaki itu heran, di malam setelah berita itu mereka dapatkan, ia tak sengaja mendengar orang tuanya berbicara mengenai sebuah kutukan dan mereka membahas tentang Aileen? Kutukan apa yang mereka maksud? Dan kenapa dengan dirinya?

Semua itu masih belum Aileen dapatkan jawabannya hingga sekarang.

Pagi harinya...
Aileen bangun dan beranjak dari hamparan awan kapuk yang sangat menyamankan itu lalu bergegas untuk bersiap ke sekolah baru.

Usai bersiap, Aileen turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama ayah dan bundanya.

Saat menuju lantai dasar Aileen berhenti pada pertengahan anak tangga, karena ia samar mendengar perdebatan kecil antara ayah dan bundanya.

' Apa yang mereka perdebatkan di pagi hari seperti ini? ' batin Aileen.

" Sudahlah bun, jangan membicarakan hal ini sekarang "

" Lalu mau sampai kapan kita menyembunyikan ini semua, Yah? "

" Iya, Ayah tau. Tapi jika kita memberi tahunya terlalu cepat, Ail pasti terkejut mendengar fakta ini "

...

' Fakta apa yang belum aku ketahui? ' pikir Aileen.

Setelah beberapa menit terdiam memikirkan fakta yang dibicarakan oleh kedua orang tuanya, Aileen kembali melangkahkan kakinya menuju ke lantai dasar seperti tujuan awalnya.

"Pagi Yah, Bun " sapa Aileen.

"Pagi, Ail! " kompak ayah dan bunda Aileen seraya tersenyum kikuk.

" Sini duduk, Ail. Kita sarapan! " suruh sang bunda. Kedua orang tuanya seolah sengaja melupakan topik yang mereka bahas tadi sebelum Aileen datang.

Aileen pun langsung duduk menempatkan diri di samping bundanya. Lalu mereka melakukan sarapan pagi dengan khidmat.

Usai sarapan, ayah bertanya kepada Aileen,

"Ail, sudah siap ke sekolah baru, Nak? ".

"Iya Ayah, Ail siap " jawab Aileen.

" Yasudah kalau begitu, Ail sama Ayah berangkat sana, nanti terlambat " kata bunda.

Mendengar itu ayah dan Aileen pun beranjak dari meja makan dan keluar rumah untuk bersiap berangkat.

" Yasudah bun, ayah sama Ail berangkat dulu ya " pamit ayah saat sudah diluar rumah seraya mengecup kening bunda.

" Iya, Yah " sahut bunda.

" Ail juga berangkat ya, Bun " ujar Aileen.

" Iya sayang, hati hati ya " bunda mengecup pipi Aileen.

" Iya, bun. Siap! "
"Yasudah, Ail sama ayah berangkat ya! Dadah bunda! " Aileen berseru sambil masuk ke dalam mobil. Aileen melihat bundanya melambai membalasnya, hingga mobilnya itu melaju sampai sang bunda tampak mengecil dan semakin menghilang.

Di perjalanan Aileen merasa gugup karena ingin masuk ke sekolah baru, jujur ia memang tipe anak yang jarang sekali mempunyai banyak teman dan tidak mudah untuknya bersosialisasi.

Terlalu fokus Aileen memikirkan bagaimana caranya agar dapat mencari teman baru nanti, hingga tak sadar mobilnya kini sudah berhenti di depan gerbang sekolah yang tampak sangat megah.

" Ail, kita sudah sampai nak " ayah menyadarkan Aileen.

" Oh, sudah sampai Yah? Cepat sekali... " bingung Aileen.

" Aish, memang kamu saja tadi yang melamun " ayah menggelengkan kepalanya.

" Ail gugup ya? Jangan terlalu dipikirkan, Ayah yakin Ail pasti bisa! " lanjut ayah menyemangati Aileen. Aileen pun tersenyum melihatnya.

" Iya, Yah makasih. Yasudah Aileen masuk ya " kata Aileen.

" Iya, kamu belajar yang benar ya! " ayah berucap seraya mengepalkan tangannya seolah ingin memberikan semangat pada Aileen.

" Siap, komandan! " seru Aileen sambil tersenyum dan berpose hormat.

Selesai mengatakan itu, Aileen keluar dari mobil dan setelahnya ia melihat ayahnya melaju membelah jalanan yang kini mulai ramai pengendara, lalu ia mulai masuk ke dalam sekolah megah itu dan netranya menangkap banyak sekali murid yang berjalan ke dalam sekolah barunya tersebut.

Matanya memandang kagum pada bangunan besar di hadapannya itu, tampak indah dan asri, pepohonan dan tumbuhan hijau di sini sungguh banyak dan tinggi, ia mulai masuk ke dalam bangunan itu dan melihat ke sekeliling, lalu tak sengaja netranya menangkap sosok gadis yang tampak di hadang oleh beberapa segerombolan anak laki laki di pojok koridor, Aileen menghampiri mereka.

"Hei, apa yang kalian lakukan padanya? " tanya Alieen pada segerombolan anak lelaki yang mengganggu gadis yang ia lihat tadi. Walaupun Aileen adalah anak yang tidak mudah dekat dengan orang lain, namun ia bukan orang yang akan diam saja jika ada yang melakukan tindakan yang kurang mengenakan, apalagi pada seorang gadis!

Para anak laki laki yang di tegur oleh Aileen pun melihat ke arah Aileen.
" Oh, ada mangsa baru bos... "

" Halo adik manis, sedang apa di sini? " goda salah satu dari segerombol anak laki laki pengganggu itu.

...




Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc...

★ —pencet akuu! hihihii...

Fantastic World of Aetheria'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang