Chapter VI || Buku Kuno

3 0 0
                                    

☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆.。.:*ೃ

" Loh, Kak Ael? "

...

" Kau lagi...? " ucap lelaki itu yang ternyata adalah Gael, keduanya sama-sama terkejut mendapati mereka sekarang ada di tempat yang sama.

" Kenapa anak kecil seperti kalian bisa datang ke tempat ini? " tanya-nya lagi.

" Heh! Kakao! Enak sekali bicaramu, kami ini bukan anak kecil tahu! " sahut Lula.

' Kakao? pfft.. ' Aileen dan Starla tertawa kecil mendengar ucapan Lula.

Gael melirik pada gadis berambut pendek di sebelah Aileen. Gadis itu terlihat kesal karena perkataan Gael, padahal perkataan Gael cukup benar, mereka bertiga terlihat sama-sama pendek, namun tampaknya lelaki itu tak menghiraukannya. Atensinya kembali terfokus pada Aileen, menunggu lelaki kecil itu menjawabnya. .

"Apa-apaan sikapnya itu?! Heh! Sangat menyebalkan sekali " cebik Lula kesal.

" Kami berjalan jalan kemari untuk menemukan tempat ini, Kakak sendiri? " Aileen berbalik tanya.

" Ah.. itu... "

" Aduh anak muda... jika sudah mengobrol lupa dengan yang lebih tua ya.. " Tuan Grimoiré memotong kalimat Gael, ia cukup peka bahwa Gael sedang bingung untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Aileen.

" Ayo, kalian kemarilah.. " Tuan Grimoiré menepuk kursi kayu di dekatnya, mengisyaratkan kepada empat anak remaja itu untuk duduk.

Mereka pun menurut, ikut duduk di hadapan Tuan Grimoiré.

" Anak muda... kau ingin tahu bukan mengenai tempat itu? " Tuan Grimoiré menatap Gael. Dan lelaki itu mengangguk mengiyakan.

" Mungkin ini sudah waktu yang tepat, karena kunci lain menuju ke sana telah tiba " semua masih belum mengerti dengan ucapan Tuan Grimoiré, apalagi Aileen, Starla, dan Lula. Mereka bertiga hanya menyimak pembicaraan yang lebih dewasa.

" Apa maksudmu Pak tua? "
" Jangan berbicara dengan bahasa yang sulit untuk dipahami " Gael mencoba untuk meminta penjelasan pada Tuan Grimoiré, kakek tua itu sungguh berbelit-belit!

Sedangkan Tuan Grimoiré kini terdiam, menatap lurus pada buku yang sedang dibawa oleh Aileen.

" Nak, kemarilah... " ucapnya pada Aileen. Mendengar penuturan Tuan Grimoiré, Aileen mendekat dan duduk tepat disebelah kiri Tuan Grimoiré.

" Dan kau, kemari " tunjuk Tuan Grimoiré pada Gael. Lelaki tan itu juga menurut, lalu duduk di sebelah kanan tuan Grimoiré.

" Boleh aku pinjam buku yang kau pegang itu? " pinta kakek tua itu pada Aileen.

" Ah! Tentu saja, ini buku anda Tuan Grimoiré, jangan sungkan seperti itu, anda bisa menggunakannya kapan pun " Aileen memberikan buku usang yang ia pegang pada Tuan Grimoiré dan diterima baik oleh kakek tua itu seraya tersenyum.

Fantastic World of Aetheria'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang