Chapter V || Tuan Percival Grimoiré

4 0 0
                                    

☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆.。.:*ೃ

" Namaku Percival Grimoiré "
" Jadi untuk apa kalian anak muda datang ke tempat seperti ini? "

" Kami ingin mencari tahu apakah tempat ini sungguh ada atau tidak, dan kalau boleh bertanya anda ini siapa? "

" Hmm, begitu ya... aku pekerja perpustakaan di sekolah itu, dulu "

...

" Jadi... anda ini adalah mantan pustakawan di sekolah kami? "

" Ya, anggaplah saja seperti itu "

" Lalu, mengapa anda memilih untuk berada di tempat seperti ini, kawasan ini cukup sulit dijangkau oleh orang lain dan cukup terpencil dari area utama sekolah " ujar Starla.

" Aku ini sudah tua, tidak terlalu suka dengan bising ocehan kalian para remaja, itu membuat kepalaku sakit "

Mereka bertiga terdiam sambil menatap satu sama lain setelah mendengar ucapan Tuan Grimoiré.

" Hahaha! Jangan kaku seperti itu, tak apa... toh aku juga beberapa kali berbicara dengan anak seperti kalian ini " ujar Tuan Grimoiré dengan suara khas yang sudah parau.

" Ada yang pernah ke tempat ini sebelum kami, Tuan Grimoiré? " Aileen, Starla dan juga Lula tentu terkejut mendengar fakta bahwa mereka bukan yang pertama kali ke datang ke tempat ini.

" Tentu saja... dia anak yang bersekolah sama dengan kalian, hanya saja dia sepertinya lebih tua dari kalian, seperti kelas 11 atau 12. Entahlah, aku tidak ingat... " Tuan Grimoiré mencoba untuk mengingat ingat anak itu.

" Aku sudah tua, ingatanku tidak setajam waktu masih berumur seperti kalian, aduh... " ujarnya seraya mengelus jenggot putihnya yang sudah panjang.

" Yang penting anak itu tidak berisik seperti kebanyakan anak remaja lainnya, jadi kepalaku tidak semakin sakit " timpalnya lagi, lalu mulai duduk dan mengambil sebuah buku dari beberapa tumpukan yang ada.

" Aku mempunyai beberapa koleksi buku lama yang dulu ku dapatkan ketika aku masih bekerja di Aldrin, cobalah melihat lihat dan duduk sebentar, kalian sudah berusaha ke tempat ini " Tuan Grimoiré duduk di kursi ruang tamu, lalu mulai membuka buku yang ia pegang tadi dan mulai mengacuhkan ketiga anak remaja itu.

Mereka bertiga pun terdiam, berpikir untuk menyetujui perkataan Tuan Grimoiré atau tidak,

" ayo kita coba lihat lihat saja dulu, sudah cukup jauh usaha kita untuk kemari, setidaknya tidak sia-sia kan? " final Starla, lalu dirinya mulai mengelilingi bangunan tua itu dan melihat lihat pada deretan rak rak buku yang masih tersusun rapi walau terlihat cukup usang. Lula dan Aileen pun ikut untuk melihat lihat buku di sana.

" Tak ku sangka koleksi buku Tuan Grimoiré sebanyak ini... " kagum Aileen.

" Aish... pak tua itu sungguh terlalu merendahkan dirinya " ucap Lula menggelengkan kepalanya heran.

Mereka lanjut berkeliling mencari sesuatu yang menarik perhatian mereka, saat sedang melihat rak di ujung ruangan, langkah Aileen terhenti. Atensinya tertuju pada rak deret paling bawah, di pojok paling kanan terdapat sebuah buku usang yang sudah berdebu, sepertinya jarang disentuh.

Aileen berjongkok untuk melihat lebih dekat pada buku itu, dengan ragu ia ambil buku itu, " Buku ini... seperti tidak biasa" gumamnya.

" Ail, sudah menemukan buku yang menarik? " tiba-tiba Lula datang dan bertanya pada Aileen.

" Ah, iya sudah "

" Aduh... aku sama sekali belum menemukan buku yang membuatku tertarik, buku di sini kebanyakan sangat kuno dan membosankan " Lula menghela napas.

" Dasar kau ini... bukankah tadi kau yang sangat bersemangat untuk pergi ke tempat ini? " Aileen heran dengan gadis yang satu ini, tadi saat di perjalanan menuju kemari, dirinya lah yang paling semangat, lalu sekarang? Aileen tidak paham lagi.

" Ya ku pikir tempat ini akan ada sesuatu yang menarik, seperti misteri atau kejutan yang luar biasa misalnya? Ternyata... " ucapnya sedikit kecewa.

" Sudahlah, jangan seperti itu. Coba kau lihat Starla, dia sudah mendapat lebih dari lima buku yang akan ia baca, kau sana pilih juga"

" Ihh, kalian ini seleranya memang kuno ya " selesai berkata seperti itu, Lula pergi berkeliling lagi, mencoba mencari buku yang mungkin akan menarik perhatiannya.

Di tempat semula Tuan Grimoiré tersenyum tipis, " Ternyata ramalan itu sungguh terjadi hari ini " gumamnya.

Kembali pada Aileen, lelaki itu mulai memperhatikan buku yang ia ambil tadi. Buku dengan sampul berwarna merah maroon dan ukiran ukiran di samping buku itu terlihat cukup menarik, walaupun diselimuti oleh debu debu yang sudah menumpuk cukup lama, itu tak menghilangkan keindahannya.

Perlahan Aileen coba untuk membuka buku itu, pada halaman pertama hanya terlihat sebuah tulisan nama penulis dan juga tempat yang di mana sepertinya buku itu di tulis pada bagian pojok kiri bawah.

–Eldritch Orin Grimshaw.
        Mystirion.

" Mystirion? "
" Tempat apa itu? " disaat yang bersamaan, pintu kayu pada ruangan ini terbuka. Di sana terlihat seorang lelaki bertubuh tinggi memasuki ruangan, Aileen tak dapat melihat dengan jelas siapa orang itu dari balik rak, ia hanya melihat dengan samar bahwa lelaki itu menggunakan seragam sekolah yang sama dengan dirinya.

" Oh? Apakah ia yang dimaksud oleh Tuan Grimoiré? " Aileen bergumam, lalu ia urungkan niat untuk membaca buku yang ia temukan tadi lebih lanjut, dirinya menghampiri lelaki itu yang sekarang tengah berbicara dengan Tuan Grimoiré.

" Hey, Pak tua! Beritahu aku tentang tempat itu! Kau sudah berjanji padaku tempo hari " kata si lelaki.

" Aduh kau ini... datang datang langsung mengagetkanku saja "

" Duduklah terlebih dahulu, sangat kebetulan anak itu juga ada di sini sekarang " lanjut Tuan Grimoiré seraya menutup buku yang ia baca.

" Apa maksudmu? " tanya lelaki itu bingung.

Disaat yang bersamaan, Aileen, Starla dan Lula datang menghampiri mereka.

" Loh? Kak Ael? "

...


Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc...
★ —pencet akuu! hihihii...

Fantastic World of Aetheria'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang