01. taman bunga

6 2 2
                                        

Siang menjelang sore dengan awan yang menutupi silaunya matahari membuat keadaan yang semula panas menjadi berangin dan sejuk.

Terhanyut dengan hembusan angin lembut membuatku melamun kemudian berkhayal dengan tertutupnya mata.

"Cakaa" panggilan itu berhasil membuatku tersadar dengan perlahan terbukalah netra biru cerah dengan lembut tersenyum menyambut si pemanggil dengan melambaikan tangan nya.

Pemuda itu adalah Cakra phyllicia atau mudahnya Caka. Pemuda tampan nan manis yang diminta datang ke taman bunga oleh sang kekasih yang memanggilnya tadi.

Daysie amaryllis,gadis manis bersurai coklat karamel itu dengan untaian bunga yang terpasang apik di rambut indahnya, tak lupa netra ambernya yang begitu memesona.

Daysie mengajak Caka berdiri dan berjalan-jalan

"Caka ayo berjalan di taman bunga ini dan membuat kenangan indah bersama" ucap daysie dengan senyum manisnya.

"Ada apa? Tumben sekali mengajak ku ke taman bunga biasanya kau mengajakku ke pantai" tanya Caka panjang lebar dengan senyum teduhnya.

Sambil berjalan di samping daysie, Caka memandang wajah Daisy yang terlihat berkaca kaca.

Caka menghentikan langkahnya lalu menarik daysie ke pelukannya, entah kenapa Caka rasa daysie akan pergi dari dirinya jika tidak dia peluk dengan erat.

Daysie membalas pelukan Caka kemudian melepaskan nya dengan perlahan.

"Maaf Caka" ucap daysie lirih dengan air mata yang mengalir deras, daysie mendorong Caka hingga hampir tersungkur,

lalu perlahan lari menjauh dari hamparan bunga indah yang menjadi saksi bisu atas perpisahan dua Atma yang tercipta karna cinta.

Caka berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi, tanpa sadar air mata menetes dari netra kelam yang menjadi semakin kelam kala lentera yang menerangi gelapnya netra itu pergi.

Bersamaan dengan turunnya hujan deras yang seakan mengerti perasaan sedih nya kala ini.

"Essie? Mengapa?" Pertanyaan itu terus berputar di otaknya
Terlalu serius memikirkan itu, tiba-tiba pandangannya menggelap lalu jatuh tersungkur tak sadarkan diri.

Disisi lain daysie berlari menuju pintu keluar taman dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir.

Melihat kebelakang tak ada tanda-tanda bahwa Caka mengejar nya, daysie menghela nafas lalu memberikan secarik kertas berwarna kepada penjaga taman.

"Pak, tolong nanti surat ini berikan kepada pemuda yang memakai kemeja kaos hitam jaket hitam ya pak cari aja di taman bunga, makasih pak" ucap daysie kemudian meninggalkan taman juga meninggalkan Caka.

Penjaga yang diberikan pesan langsung mencari keberadaan Caka dan ketemu!

Caka duduk melamun dengan pandangan kosong, menatap hamparan bunga luas dengan gerimis yang setia menemani nya.

"Misi mas ini ada surat dari mba bergaun putih, katanya disuruh kasih mas nya" ucap pak penjaga dengan senyuman ramah.

Caka menerima nya lalu mengucapkan terimakasih

"Terimakasih pak maaf sudah merepotkan bapak" kata caka lalu pamit untuk pulang. 

Dan pak penjaga itu hanya tersenyum lalu menepuk pundak Caka dengan pelan.

"Yang sabar ya mas" ucap pak penjaga lalu berlalu meninggalkan Caka sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

flower rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang