Secret

1.1K 89 11
                                    

"Kau akan melubangi kepalanya kalau menatapnya terus dengan sengit begitu"
Nanon mendengus kesal menatap pemandangan di sisi kiri kelasnya

Sudah seminggu semenjak anak baru dikelasnya berusaha ia dekati dengan berbagai jurus andalannya tapi gadis cantik itu jelas tidak ada niat untuk meresponnya.

"Sial bahkan dia tidak membuka coklatnya"
Nanon dengan menahan kesabarannya agar tidak beranjak dari kursinya justru memukul mejanya dengan kesal

Love_ gadis yang mulai membuat Nanon merasa diabaikan untuk pertama kalinya kini menggeser kursinya ke meja sang ketua kelas dan menarik tangannya.

"Sepertinya si kutu buku itu harus kita beri pelajaran"
Chimon yang mengerti kesabaran Nanon hampir habis mencoba menghibur temannya.

"Benar, harus kita beri peringatan keras dia agar tahu diri"
Nanon mengepal tinjunya dan ingin segera beranjak dari sana namun harus ia urungkan karena sang guru sudah berdiri di depan sana

.

.

.

.

.

"Ayo ikut"
Ohm yang hendak menuju perpustakaan ditarik paksa oleh dua orang yang ia kenal karena memang teman sekelasnya

"Ada masalah apa? Kita bisa bicarakan di kelas saja"

"Sudah ikut saja"

Akhirnya Ohm mengikuti Chimon dan Drake, dia juga penasaran apa yang akan terjadi.
Sampai akhirnya mereka sampai di depan gudang sekolah yang memang sepi dan tidak terpakai, Ohm melihat Nanon duduk dengan angkuh disana.

"Hai, maaf mengganggu waktumu ketua kelas"
Ohm berdiri kaku ditempatnya yang tepat berada di hadapan Nanon.

Nanon ternyata tahu kalau dirinya ketua kelas mereka.
Kenapa Ohm malah merasa senang akan itu

"Ada masalah apa ya?"

Saat Nanon bangkit dari kursinya dan perlahan melangkah mendekati Ohm,
lelaki berkacamata itu menahan napasnya beberapa saat dan membenarkan posisi kacamata tebalnya guna menekan degupan jantungnya

"Langsung saja bro, aku orangnya tidak suka basa basi"
Nanon berhenti ketika jarak mereka tinggal satu langkah

"Ini peringatan terakhir, jauhi Love"
Nanon menatapnya sengit, sedangkan Ohm mati matian menahan debaran jantungnya, belum pernah ia sedekat ini dengan Nanon,
matanya jauh lebih indah dengan jarak sedekat ini seolah menghipnotis Ohm yang kini hanya mematung menatap sang lawan bicaranya

"Jawab bodoh"
Sampai pukulan di pundaknya membuatnya meringis Ohm kembali mencerna situasi apa yang sedang terjadi sekarang

"Aku tidak ada hubungan apapun dengannya, tenang saja"

Nanon mendengus kesal
meletakkan tangannya di pundak Ohm yang lebih tinggi beberapa senti darinya lalu menekannya dengan sengaja.

"Aku tidak butuh pembelaanmu, lakukan saja apa yang aku suruh"

Ohm mengepal tinjunya dengan kuat, ada apa dengan hari ini? membayangkan bertatapan sedekat ini saja Ohm tidak pernah dan sekarang justru tangan itu menyentuh pundaknya dengan sengaja

"Tapi aku memang tidak dekat dan tidak tertarik dengannya"

senyum sinis kembali Ohm dapat tepat dihadapannya

BUGH!

"Aku tidak perduli dengan perasaanmu, yang aku butuhkan jawabanmu untuk menjauhinya"

Obsession || OhmNanon🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang