🇲 🇪 🇹

441 47 2
                                    

WARNING 

cerita ini saya buat dengan pemikiran sendiri dan ini semua FIKSI jangan membawa cerita ini diluar untuk bahan war atau semacamnya. Jika tidak menyukai cerita ini silakan left dari sini. Saya juga hanya meminjam nama dan visualisasi dari aktor yang bersangkutan tidak ada niatan untuk membuat aktor terlihat buruk. saya ulangi ini adalah FIKSI. 

Langit itu menampakkan kecantikannya dengan angin sejuk berhembus, hari ini adalah hari dimana Bible akan datang ke acara casting untuk pemain drama kinnporsche.

Kakinya melangkah dengan tegas, masuk kedalam lift lalu menekan angka 12.

Lift berhenti di lantai 7 menandakan bahwa akan ada orang lain lagi yang akan masuk. Lift itu terbuka dengan menampilkan lagi-laki yang sedang menggenggam telefon entah mengetikkan apa.

Bible hanya diam memperhatikan, tidak berniat untuk menegur laki-laki tersebut. Toh itu bukan urusannya, lagipula bible tidak seramah itu untuk menegur orang lain lebih dulu.

Merasa diperhatikan, laki-laki itu menatap kembali Bible.

"Ah, maaf aku tidak menyadari kalau liftnya sudah terbuka." Laki-laki itu masuk dan mengantongi telefonnya.

Bible malas menanggapi dan hanya tersenyum lembut, mata itu nampak menyipit kala bible tersenyum.

Pintu lift kembali tertutup, laki-laki tadi lalu menekan angka 10. Bible tidak memperhatikannya lagi dan memilih mengeluarkan telefonnya untuk melihat media sosial.

"Ingin ke lantai 12?." laki-laki tadi bertanya.

''Ah, iya.'' bible menjawab dengan mengalihkan wajahnya ke arah laki-laki itu.

" Perkenalkan aku Apo Nattawin.'' Orang yang memperkenalkan dirinya sebagai Apo itu mengulurkan tangannya.

Bible menatap orang itu dengan bingung, tapi tetap membalas uluran tangannya. Walau terkesan tidak perduli tetapi Bible harus menjaga citranya kan. Tidak menyenangkan jika nanti saat dirinya sudah menjadi actor terkena scandal akibat perilakunya. Lagi pula itu salah satu sopan santun yang diajarkan kedua orang tuanya.

"Aku Bible Wichapas, salam kenal juga." Bible berbicara dengan nada kecil.

''Nama yang langka, orang tuamu pasti sangat menyayangimu sampai memberi nama dengan nama kitab." Apo tampak kagum dengan nama Bible.

"Iya terima kasih." Bible ingin menarik tangannya tapi Apo menggenggam dengan erat. Bible yang melihat itu keheranan.

TING

Pintu itu terbuka kembali, tanda bahwa lantai yang akan dikunjungi laki-laki itu telah ada di depan mata.

Bible tampak menghela nafas sedikit lega karena tidak akan berbincang dengan orang lain lagi. Karna jujur bible tidak suka berbicara dengan orang asing.

"Oke Bible saya harus keluar lebih dulu, sampai jumpa lagi." Apo melepas tautan tangan itu, lalu berjalan dengan senyum mengembang di wajah tampannya.

Apa yang dia maksud dengan sampai jumpa lagi?, dahi Bible tampak mengerut tidak paham akan perkataan dari orang tadi.

"Mungkin hanya basa basi." Bible kemudia mengendikkan bahunya tanda tidak perduli.
Lift terus naik hingga menunjukan lantai yang diinginkan Bible.

°
°
°

127 adalah angka yang didapat Bible sebagai nomor urut yang akan digunakan. Bible bersyukur karna tidak terlambat untuk sampai sebab saat masuk tadi dia adalah tiga orang terkahir.

ᴏᴜʀsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang