suara iringan musik lagu tembang kenangan terdengar memenuhi seisi ruang mobil,papa benar-benar menyukai jenis lagu dengan genre seperti ini.sesekali ia bersenandung mengikuti nyanyian tersebut.
aku terus menatap keadaan luar dari balik kaca jendela mobil,menikmati hijaunya pemandangan diluar sana.hal yang paling kusukai,sebuah pedesaan.
hari ini,papa,mama dan aku akan pergi berlibur ke rumah nenek.
sehari yang lalu kakak perempuanku sudah tiba dirumah nenekku dengan suaminya lebih dahulu.
selain untuk berlibur papa juga akan bertemu dengan partner kerjanya untuk membicarakan sebuah proyek yang akan ia bangun di desa ini.tiba sampai tujuan,nenek dan beberapa keluarga menyambut kami.
"gimana perjalanan?"tanya nenek pada papa "Alhamdulillah lancar,bu"
kemudian aku menghampiri nenek dan menyaliminya.ia memelukku begitu erat"nenek kangen banget sama kamu,nduk" aku tersenyum sembari mengusap bahu nenek "sama,nek aku juga udah lama ga ketemu".mayoritas masyarakat di desa ini bersuku jawa.
jarang sekali penduduk sini mau bekerja diluar kota.kampungku surgaku,begitu kata mereka.
mereka memilih bekerja sebagai seorang petani,penjahit,berjualan dan ada juga yg nelayan.hanya saja perjalanan untuk ke laut didesa ini lumayan jauh.
upah mereka memang tak seberapa
namun hidup mereka terlihat begitu amat tentram sekali.🌹🌹🌹
Malam hari tiba,aku tengah duduk diteras rumah.sudah lama aku tidak menikmati saat-saat seperti ini.tak lama sorot mataku terarah kepada sosok dua bocah yang tengah berjalan.aku mengenalnya.
"Le!,perdi!aryo!"
dua anak itu menghentikan langkah dan menoleh ke arahku.mereka terlihat diam seperti tengah berpikir. mungkin mereka tengah menelaah siapa diriku.
"perdi! aryo!"
tanganku memberi isyarat agar mereka datang menghampiriku.
namun mereka tak kunjung datang.karna merasa geram,aku mengalah untuk menghampiri mereka.aku memukul bahu ferdi."hisss!!! dipanggilin bukannya nyaut,capek tauk!!!"
ferdi terlihat menganga.sedangkan aryo tidak berkedip sama sekali.
"i-ini kok kayak..." ferdi tergagap.
"kay-kayak mbak mawar..." lanjut aryo.
aku mendengus kesal."ya ampun kalian lupa sama aku?".
"ini beneran mbak mawar toh?" tanya aryo memastikan.
aku mengangguk meyakinkan."wihh udah lama kita enggak ketemu mbak! pangling aku hehe"
"mbak juga pangling pas lihat kalian lagi jalan,udah pada besar ternyata .kalian udah kelas berapa toh?"
"perdi udah kelas enam ,mbak kalo aryo kelas lima"
"wahh hebat kalian!eh,kita ngobrol diteras aja yuk!"
Malam itu aku menghabiskan waktu berbincang-bincang dengan kedua anak tersebut.
kami menghabiskan secangkir teh hangat dengan kue kering kacang ditoples.membicarakan pasal permainan di desa ini,bagaimana sekolah mereka,perubahan desa dan sebagainya.
sebenarnya banyak anak-anak yang aku kenali selain mereka didesa ini, namun, mereka berdua yang sangat begitu akrab denganku juga jarak rumah mereka yang tidak begitu jauh dari rumah nenekku.
"mawar,wis bengi ndang turu!!"
(mawar,udah malem cepetan tidur)nenek menyeruku.aku mengiyakan.
ferdi dan aryo segera berpamitan pulang,kemudian aku memasuki rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tresno Seko Pangeran
Novela Juvenil"MAWAR!!!!" aku menoleh ke sumber suara.kak melati kakak perempuanku.ia tengah bersama mas irawan,suaminya. "INI UDAH JAM BERAPA??!!BOKAP DARI TADI CARI LO!!" semua orang menoleh menatap kak melati.ia terlihat begitu marah.ya,memang aku disini melak...