Aku hanyalah Manusia.

7 0 0
                                        

Seperti yang sebelumnya aku katakan, aku hanyalah manusia.
Mungkin pernah merasakan hal yang sama sepertimu, mungkin juga ada rasa yang tidak pernah kamu rasakan sepertiku.

Menurutku, bab ini akan menjadi salah satu bab yang menarik dari banyaknya bab yang akan kamu baca nanti, karena disini aku ingin sedikit menggambarkan beberapa opini tentang, siapa aku sebagai manusia lewat secoret puisi, yang mungkin sama dengan apa yang terpikirkan dari benakmu;

Aku hanyalah manusia,
Sama dengan yang lainnya.
Manusia yang rapuh, namun masih tetap utuh.
Manusia yang tumbuh, dari banyaknya luka di sekujur tubuh.
Manusia yang lupa, yang terkadang menentang jalan hidupnya.

Aku hanyalah manusia,
Manusia yang penuh asa. Namun, ingin terus melihat dunia berputar pada porosnya.
Menyaksikan perubahan apa yang akan terjadi di kemudian harinya.

Aku hanyalah manusia,
Sekedar menikmati luka dan menertawakannya.

Dan aku hanyalah manusia biasa,
Yang suka dengan terluka.
Karna luka, memberikanku arti bahagia dalam hidup yang sesungguhnya.

Tidak sedikit manusia yang tumbuh dengan lukanya.
Yang mana, ia menangggung sendiri bagaimana rasa sakitnya.
Dalam kehidupan, setiap orang memiliki, entah itu luka yang sama ataupun berbeda, namun yang membedakan manusia satu dengan yang lainnya, hanyalah bagaimana cara mereka memandang dan menyikapi setiap ranjau kehidupan.
Yang selalu berbeda dengan apa yang diharapkan,
Yang selalu berbeda dari apa yang diinginkan,
Yang selalu berbeda dengan apa yang dibayangkan,
Juga yang selalu berbeda dengan kenyataan.
Karena itulah, kehidupan.

Maka satu pesanku, tetaplah menjadi baik, meski kamu terlihat sangat buruk di dalam cerita orang lain.

Because only you, who can define yourself as a human being.

Our CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang