"Bangun, Jean." ucap Jarex sambil menoel- noel badan Jean.
"eeuhm jam berapa sih emg?" tanya Jean sambil mengusap mata
"delapan"
"masih pagi dad"
"shit please jangan berdiri dulu.." gumam Jarex
"hah kenapa dad?"
"ga, cepet siap-siap."
"loh kita mau kemana, dad " tanya Jean
"perusahaan saya" Ujar Jarex
"ok daddy. Eh tapi gue mana ada baju?"
"itu uda saya siapin"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kenapa belum ke kamar mandi?" Tanya Jarex
"mager." Jawab Jean malas. Ia malah mengambil handphone nya yang ada di nakas dan melihat sosmed.
"cepetan mandi atau saya gendong?"
"ck iya iya bawel banget sih ni om-om" Ujar Jean
"Kamu bilang apa tadi?" Ucap Jarex sambil melihat ke mata Jean. Tatapan itu membuat Jean menciut..
"hehe" Jean langsung lari buru-buru ke kamar mandi.
.....
Suasana saat ini sangat lah awkward. Mereka berjalan di Hall perusahaanGabriel.J.A Company. Semua orang menatap ke arah mereka. Tidak, lebih tepat nya ke arah Jean. Jean semakin merasa tidak nyaman di tatap seperti itu, entah apa yang salah dengan nya.
Sekarang mereka sudah di depan ruangan besar bertulis "CEO ROOM" di pintu nya.
Jarex duduk di kursi yang biasa ia duduki sedangkan Jean hanya bersantai di sofa sambil melihat handphone nya.
cklek
pintu terbuka
"Saya sudah bilang berkali- kali kalau mau masuk itu ketuk pintu." Ucap Jarex sedikit membentak
"Woah relax bro" Ucap Pria Blasteran Aussie itu
"Oh Jake, kenapa?"
"Gapapa sih, bosen aja di rumah"
"oh" Ucap Jarex
"bro who is that?" tanya Jake sambil menunjuk Jean
"Gausah sok inggris lo. Itu Pacar gue."
"HAH WTF"
"HAH" Jean juga ikut kaget.
Jake berjalan ke arah Jean, "Salken kakak ipar, gue adek nya Jarex" Ucap Jake berkenalan dengan Jean sambil bersalaman tangan. Jean menatap ke Jake sambil kebingungan.
"Hah gue bukan Pacar Jarex"
"Loh kata Jarex lo pacar nya"
Jean menatap dengan kesal ke arah Jarex. "Awas lo Jarex anak ngen-" begitu lah isi hati Jean. Jarex hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat kelakuan adik nya.
"Jake, kamu ngapain masih disini?"
"Relax bro, i'm just bored at home."
"ck" Jarex kesal.
"Ohya btw mama suruh u jelasin tentang company ke i"
"oh yaudah besok aja"
"Loh why?"
"sibuk."
"Yaudah deh, gue keluar dulu. Bye"
"BYE BYE KAKAK IPARRR"
"anjing" Jean emosi melihat kelakuan adek nya Jarex. Jarex hanya ketawa melihat Jake
"Jean" Panggil nya
"apa?"
"come here" Jarex menepuk paha nya
"Maksud daddy aku duduk situ?" Tanya Jean kebingungan
"yes of course, emang mau dimana lagi?" Jarex menatap Jean
"Dih kenapa gue harus duduk di sit-"
"Gausah banyak ngomong, kemarilah" Potong Jarex meraih tangan Jean dan Jean terduduk di pangkuan nya.
"Laper ga?" tanya Jarex
"laper dad"
"mau makan ap-"
tok tok tok
Ucapan nya terpotong karna suara ketukan pintu itu.
"ck, masuk."
"eh dad aku gima- " Jean berusaha melepas tangan Jarex untuk berdiri dari pangkuan nya. Bukannya melepas genggaman nya, ia malah mengeratkan genggaman nya yang melingkar di pinggang Jean.
"permisi tuan, ini dokumen yang harus anda tanda tangani dan juga katanya nyonya ingin menemui mu di restoran milik nya jam 15.00."
"baiklah, sekarang cepat lah keluar."
"baik tuan"
"Jean, kamu ke rumah dulu ya? Daddy ada urusan sebentar. Jadi lah anak baik di rumah, okay?" ucap nya