Pagi hari yg cerah hari ini, setelah semua impianku terwujudkan, aku merasa tuhan sedang berpihak padaku kalo ini. Seperti biasa berangkat sekolah aku berangkat sendiri, yah memang sudah tak lagi berangkat dengannya.
Jujur saja aku masih sangat menyukainya, aku tak ingin semuanya usai begitu saja, namun disisi lain aku tak boleh egois, aku harus mencintai diriku sendiri terlebih dahulu sebelum menyayangi orang lain.
Aku harus berpisah dengannya karena beberapa konflik yg bisa di bilang hal sepele bagiku. Kalian tau hanya soal dia ingin fokus ujian lalu menyudahi itu semua? Yahh... Lebih tepatnya bukan aku yg egois, dia yg tak memikirkan perasaanku, dengan gampangnya diriku mengiyakan semua itu.
Semua sudah tak bisa di ulang lagi aku dan dia sudah asing, aku juga merasa tak ada kecocokan dari kami. Dia Alvaro Adijaya pria yg friendly yah dia sangat dekat dengan semua orang hingga aku yg selalu overthinking
But, dia adalah orang yg pemarah, hal hal kecil yg bisa di selesaikan dengan cepat, akan lama dengannya. Ntah kenapa kalo di pikir pikir kenapa aku suka dengan dia. Ntah lah aku yg buta akan semuanya atau yg terlalu bodoh haha
Semua bagiku adalah pelajaran agar lebih pemilih lagi, aku menyayangi diriku aku tak akan membuat diriku sakit kan. Tapi aku masih sangat menyukainya arghhh pikiran dan hatiku sedang bermusuhan kali ini.
Aku berusaha hari demi hari tanpanya, dan melupakannya. Hingga suatu ketika ada keributan di tengah lapangan basket, awalnya aku tidak peduli akan keributannya, hingga banyak yg memandangiku ketika aku menuju kelas dan berkata "yg sabar yaa, semangat". Aku bingung ada apa semua ini hingga aku melewati lapangan untuk melihat ada keributan apa kali ini.
Aku pun terkejut sangat. Semua di luar dugaanku. Hati ku hancur berkeping-keping, wajahku seketika pucat. Aku yg tak kuat melihatnya berlari menuju perpustakaan, yahh aku melihat Al sedang mengutarakan hatinya didepan banyak orang pada seorang gadis yg tak ku tau siapa dia.
Aku menangis tak kuat rasanya melihat semua itu, padahal 3 minggu yg lalu ia masih baik padaku, datang di hari ulang tahunku, memberikan ku hadiah, dan tatapan yg masih sama. Semuanya hancur bagiku, tak ada lagi semangat di sekolah.
Sudah hancur semua di hari ituu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimana Peri Kecil?
Short StoryKini kisahku ku mulai. Aku Keysha Revlia Maureyn, teman temanku sering memanggilku Key. Kini umurku menginjak 17 tahun, dimana kisah cintaku yg rumit dan keluargaku yg mulai berantakan. Disinilah aku berdiri untuk memulai semuanya.