Tersenyum itu.. sulit Fan..⚡🌪️

150 6 6
                                    

By:Uki
Genre:Sad/Angst, friends ,drama,mungkin komedy
Au:Boboiboy Elemental
Boy:Hali,Blaze,Solar,Ice
Girl:Taufan,Tronh,Gempa
Status:siswa/siswi SMA(all kec gem)||Lulusan kuliah(gempa)

-enjoy-

"Ayo...Hali!!!!Smile!!"seru gadis bermanik cantik itu

Di depannya ada seorang pemuda bernama Halilintar Trusderstrom

Ia adalah lelaki yg selalu membuat Taufan kesal dan greget

"Taufan..jangan paksa aku,aku sudah bilang kan?"ucap Hali menurunkan tangan Taufan dari pipinya perlahan

Taufan pun cemberut dan langsung duduk di samping Hali dengan kasar

"Sesusah apa sih!!?"gertak Taufan memukul meja geram

"...maaf"ucap Taufan lagi setelah sadar kalau ia terbawa emosi

"Ck...,sulit..sangat sulit menahan semua air mata ini jatuh di depanmu"gumam kecil Hali

Taufan menatap selidik Hali,intesitasnya ia tujukan pada mata ruby Hali

"Apa yg kau ucapkan tadi?,aku tidak dengar..bisa tolong ulangi?"ucap Taufan

Hali memalingkan muka dari Taufan dan terlihat mata nya berkaca menahan air mata

"Tatap aku Hali!!"

"Tidak!"

"Hali!!"

"Apa kau tak mengerti kata TIDAK?!"gertak Hali berdiri

"E-eh...hali...ma-maaf..,aku terbawa emosi..emh..,"ucap Taufan pelan

"Ck!!jangan ganggu aku!"tegas Hali berjalan pergi

"Huft..,susah banget ya Li??tinggal cerita apa susahnya sih??kau mau menyembunyikannya sampai kapan?.."Gumam Taufan menatap kepergian Hali dengan muka datar

POV Hali -PulSek-

Aku..berbaring di tempat tidurku..

Menatap sayu langit langit dan selimut yg membalut hangat diriku..

Juga sebuah bekas tangisan di mata..dan bantalku..

Ya..aku...baru saja menangis..tentang sulitnya hidup di dunia yg kejam ini..

Boleh aku cerita?

Berawal 3 bulan lalu,aku mendapat kabar tentang kematian ayahku...

Aku ingin menangis tapi aku harus kuat agar bisa menjadi pundak untuk ibuku..

2minggu ke depan ibuku mulai sakit-sakitan,aku ingin menangis padanya saat hatinya kuat

Tapi ia malah jatuh sakit selang 3 minggu setelah kematian..-nya

Sampai 6 minggu berlalu aku mulai kekurangan biaya hidup dari warisan ayah..

Dan harus menjual beberapa hal di rumah juga bekerja paruh waktu..

Aku juga ingin menangis saat itu,tapi aku tak punya waktu..

Dan saat di depannya..ialah yg menangis padaku..

Bagaimana aku tega mengeluhkan semua ini??tapi..saat ia tak sedang menangis ia selalu tertawa..bagaimana aku tega menghapus tawa itu??

Sampai aku terbiasa..untuk memendam semua sendiri...dan juga merasakan takut bila akan melihat sesosok tubuh yang pucat tanpa nyawa..

Aku harus bekerja keras..!!

Dan inilah aku..keras kepala,aku tau aku membuat mereka khawatir tapi aku jga tau bila aku ceritakan ini mereka akan tertawa dan mengataiku lemah

One Shot MembagongkaNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang