Baby Kana 4 🔞

5.5K 435 61
                                    

Happy reading...
.

.

.

.

⚠️NC tipis⚠️

Kana dengan gelisah menunggu Mew yang sedang mandi. Anak manis itu ingin mengatakan sesuatu yang penting setelah memikirkannya dengan matang.

"Huft... Kana bisa," ucap Kana, tangannya meremat ujung bajunya nya karena gugup. "Kana tidak perlu memikirkan ucapan orang. Tapi bila Kana selalu tidak siap mempunya bayi, kasihan Mas Mew." Kana menarik napas dalam, dan menghembuskannya perlahan.

Suara pintu kamar mandi terbuka, membuat Kana menoleh dan tersenyum kearah Mew yang baru saja keluar kamar mandi menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya dengan satu handuk kecil mengusak rambutnya.

"Mama nya sudah pulang, sayang?" tanya Mew, dan Kana mengangguk pelan. Memang, ketika Mew ingin mandi tadi Mamanya belum pulang dan masih berbicara dengan Kana.

"Mas Mew," panggil Kana. Mew mengerutkan alisnya bingung, tetapi tetap menghampiri Kana. Mew duduk di sebelah Kana, dan mengecup pipi Kana sekilas.

"Kenapa, sayangnya Mas?" tanya Mew, sambil terus menatap wajah gelisah Kana. "Kana mau berbicara apa dengan Mas?" Mew membawa Kana ke pelukannya, sambil mengusap punggung Kana.

"Kana... Kana ingin mempunyai bayi," ucap Kana pelan. "Ketika berbicara dengan Mama. Kana memutuskan ingin mempunyai bayi." Kana memperjelas ucapannya.

Mew menghela napas pelan. "Apa karena Mama?" tanya Mew. Kana menggeleng ribut. "Dengar, Mas tidak akan memaksa Kana soal Anak. Bila Kana belum siap, Mas tidak masalah." Mew menangkup pipi bulat Kana dengan kedua tangannya.

"MAS MEW ISH!" Kana menjauhkan tangan Mew dari pipinya. "Bukan karena Mama tau! Kana memang siap, kok. Kana mau mempunya bayi, karena bila di tunda terus kapan Kana akan siap memiliki bayi?"

Kana mengerjapkan matanya, menatap polos pada Mew. "Membuat bayi sekarang, bagaim--"

Mew membungkam mulut Kana dengan tangan besarnya. "Kana benar siap?" tanya Mew memastikan, dan di tanggapi anggukan dari Kana. "Coba bangunin dia dulu." Mew menunduk, melihat penisnya yang terbalut handuk.

Kana langsung meremas penis Mew. "Hihi... pasti sekarang sudah bangun sedikit," ujar Kana di sertai senyuman polosnya. "Mas Mew, besar sekali." Kana merasakan penis Mew mulai membesar di genggaman tangannya.

Kana dengan segera melepas handuk Mew. "DIA BERTAMBAH BESAR, MAS MEW!" Kana menutup mulutnya dengan kedua tangannya, melihat kebanggaan Mew mengacung tegak di depan matanya.

Mew terkekeh pelan. "Coba mainin, sayang." Mew mengusap bibir Kana, dan memasukkan dua jarinya ke dalam mulut Kana. "Mainin sama mulut hangat sayang," ucapnya sambil mengeluarkan kedua jarinya dari mulut Kana.

Mew menjilat sisa saliva Kana yang ada di kedua jarinya. "Manis, mulut Kana man--"

Mew menghentikan ucapannya, dan menunduk kebawah. Merasakan lidah Kana yang mulai memainkan penisnya. "Nakal." Mew menekan tengkuk Kana, agar penisnya bisa masuk lebih dalam ke mulut Kana.

Kana mendongak, air matanya menetes karena penis Mew benar-benar sesak di mulutnya, sampai mengenai tenggorokannya. "Menangis yang kencang, sayang. Mas lebih suka lihat Kana menangis karena bermain dengan penis Mas."

Kana mulai memaju-mundurkan kepalanya, mulutnya benar-benar sesak. Mew tidak membiarkan Kana mengeluarkan penisnya dari dalam mulut Kana.

Kana terus mengoral penis Mew. "Shh... Mas suka mulut Kana yang mengoral penis Mas." Mew meringis pelan, kepalanya mendongak merasakan servis yang di berikan oleh Kana.

Kana, My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang