"HAPPY HALLOWEENNN GUUYYSSS!!!XD" seru Suri yang ga digubris seisi rumah samsek.
"Ya ampun Sur, Halloweennya aja baru dimulai ntar malem. Mending lu bantuin bagian Arge ma Brazil aja sana gih, dari pada nganggur gajelas gitu." ujar Boli sambil nujuk Arge sama Brazil yang lagi bikin dekorasi horror.
Suri merengut, gak sudi dipanggil pengangguran. Seenggaknya hari ini gua dikasi libur kek, siapa juga yang ngurusin rumah tiap hari batin Suri kesel.
"Gimana, dah ada rencana lanjutan Ge?" bisik Brazil kepo.
"Belum lah co, gua masi merinding sama rekaman kemaren walopun devil itu udah ngasi kesempatan kedua. Yang mana berarti harus kita manfaatin sebaik-baiknya," balas Arge serius.
Entah sejak kapan mereka mulai manggil EU dengan sebutan "Devil", tapi yang jelas sebutan ini cuman buat obrolan rencana mereka aja biar ga ada yang ruciga.
"Ges gabung ya,"
"Nah, pas nih Sur. Gantiin gua ya, gw mau ke belakang bentar." sambar Arge ga ada akhlak.
"Ah elah gua baru juga dateng dah maen lu tinggal aja kerjaan," cibir Suri pedes.
Dan tanpa sepengetahuan yang lain apalagi Brazil sama si mbok Suri, Arge ngambil bola si Brazil lalu ngacir ke halaman belakang yang becek. Hujan lagi?? Perasaan semenjak pas itu jadi makin sering ujan dah pikir Arge lalu tanpa peduli becek, dia mulai nendang bola.
Duk! Duk! Duk!
"Asli ngeselin bat dah idup gua kenapaa..." umpat Arge kesal.
Dia mulai nendang bola lebih keras tanpa sadar. "Si Devil sialan itu! Kenapa dia harus dateng ke kehidupan keluarga gua HAH?!"
"Iya gua tau gua nakal, tapi apa salah gua Tuhaann......senakal-nakalnya gua, gua ga senakal itu jugaaa....." Arge mulai terisak.
"AH B*******, GUA GA PEDULI! GUA KESEL, GUA MARAH! KENAPA RENCANANYA KETAUAN DAN GAGAL MULU?! ARGE PAYAH!!" Arge menendang bola kesayangan Brazil itu sekuat tenaga sampe kelempar keluar ngelewatin dinding halaman belakang rumah mereka yang kebetulan nyambung sama rumahnya Tía Centamey, lalu terdengar suara kaca pecah. Mampos.
"Bujett, mampus gua nanti kena marah Tía Centamey kalo gak diambil tuh bola!" ujar Arge buru-buru manjat dinding halaman belakangnya itu. Licin juga nih tembok, apa gara-gara ujan ya? batin Arge sembari ngusep air mata yang masih ada di pipinya itu, dikira cengeng ntar.
"Uekh, nyampe juga diatas. Tinggi bat ternyata,"
Niatnya Arge mau langsung loncat turun ke bawah, langsung ke halaman samping rumah keluarga Central America. Tapi niatnya itu ketahan karena sesuatu yang baru aja Arge sadari.
"I-ini kenapa satu komplek berkabut semua sih?!" seru Arge hampir teriak membagong dengan keadaan yang diliatnya. Wah ga bener ini, harus ku kasih tau yang lain ini! Ini bener-bener dah! Keterlaluan banget! pikir Arge dan tanpa pikir panjang langsung menjatuhkan diri ke halaman belakang rumahnya yang untungnya berumput. Tapi tetep, Arge ujung-ujungnya makan tanah wkwkwkwk.
"Bleh! Asin bat dah tanahnya!"
Arge lalu langsung ngacir ke rumah lagi sebelum akhirnya ujan deras kembali turun. Kali ini Arge tak perlu heran lagi dengan hujan. Eh? Tanah asin?! batin Arge yang baru sadar kalo tanah belakng rumahnya asin. Perasaan tanah belakang rumah ga gini, terakhir kali gua ga sengaja makan tanah emang dulu banget sih, tapi ya tanah belakng rumah ya rasa tanah, ga asin gini. Fix, ini emang ga bener!
----------------------------****-----------------------------
"Ngapain sih lu Ge, manggil-manggil kita suruh kumpul di kamar si Trio Guyana sih?! Nambah-nambahin dingin tauk!" protes Ella kesal. Utututu otewe ayangan ma Arge dah kena marah duluan, sensian emang si Ella wkwkwkwk XD.
KAMU SEDANG MEMBACA
EU IN THE UNASUR ❇️❇️ (ON GOING Y)
Fantasy------------------------------------------------------------------------------- Hari ini, kediaman UNASUR kedatangan tamu yang menurut mereka aneh dan rada-rada pedho tampangnya. Dan kata Papa Una dia bakalan menjaga para member UNASUR selama bebera...