Happy Reading!
***
Tepat pukul 06.50 motor vespa Tio telah terprakir apik di gudang yang tak terpakai di sekolah, tentu saja setelah beradu mulut dengan Pak Amat, satpam sekolah dan berujung dengan dirinya yang memberikan 2 bungkus rokok dengan selembar uang berwarna biru, menyogok. Pak Amat yang ditawari itu pun tentu saja menerimanya, rejeki.
Tio tak mau jika motor vespa barunya itu lecet barang sedikit pun.
Zora yang sedari tadi menahan malu pun akhirnya berjalan mendahului Tio menuju kelas. Bayangkan saja, cuma perkara parkir motor tapi hebohnya bukan main.Tio yang melihat Zora berjalan mendahuluinya pun hanya mengendikkan bahunya acuh, pikirnya Zora berjalan cepat karena tak mau telat memasuki kelasnya. Tak tau saja, jika dirinya lah penyebabnya. Gemas sekali rasanya.
"Yaampun Zorakuuu muka lo kenapa dah, masih pagi udah cemberut gini!" heboh Lena menyambut Zora.
"Pasti ulah si Tio nih!"
"Iya nih! mana nih orangnya, ayo kita kroyokk. Berani-beraninya dia bikin Zora bete gini huh!" Cinta menggebu gebu menimpali Alisha.
Mereka bertiga masih saja membujuk Zora supaya membuka mulutnya, setidaknya berbicara satu patah kata pun tak masalah. Supaya mereka tau apa yang Tio lakukan sehingga membuat Zora badmood seperti ini.
Hingga tiba-tiba suara dobrakan pintu kelas menyita perhatian seisi kelas.
BRAKKKKK!
"Pagi para bestie-bestie gue" sapanya kepada seluruh penghuni kelas dengan senyum lebarnya. Selalu seperti itu.
"HEH TIO! GUE BUKAN BESTIE LU YAAA!" protes Cinta tak terima.
"Yaaa lo kan my love!" goda Tio sambil melemparkan wink nya. Oh jangan lupakan smirk nya itu, sangat menyebalkan!
"Huekkkk, najissssss"
"Woy Tio! Zora lu apain dah! sampai bete begitu, daritadi diem aja tau!" ujar Alisha menatap sengit kearah Tio.
Kelas yang tadinya ramai tiba-tiba menjadi hening, memusatkan pandangan kearah Tio.
"Lah? gue ga ngapa-ngapain Zora, sumpah!" bela Tio tak terima karena Alisha sudah seenaknya menuduh.
"Alah boong lo! terus kenapa Zora dateng-dateng mukanya langsung cemberut. Pasti gara-gara lo!" omel Lena sambil menunjuk nunjuk Tio.
"Bener banget! ngaku gak lo!!!!" timpal Cinta menarik dasi Tio.
Oh astaga, sebenarnya ada apa ini? kenapa dirinya datang langsung disambut amukan 3 macan betina? pikir Tio bingung.
Tio yang merasa terpojokkan pun menatap kearah Zora yang tengah menahan tawanya. Lihat! cemberut apanya! Zora tengah menahan tawa melihat dirinya dipojokkan begini!
Zora yang merasa kasihan dengan Tio pun akhirnya membuka mulutnya setelah daritadi diam membisu, lagipula sebentar lagi guru akan masuk. Mengingat bel masuk sudah bunyi sedari tadi.
"Udah-udah guys, gue udah gapapa. Liat! kasian tuh mukanya Tio, udah nahan tangis daritadi gara-gara kalian" ucap Zora melerai pertengkaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
RATIONAL
Teen FictionTerjebak dalam dunia percintaan? rasanya mustahil sekali bagi Zora Laquitta, mengenal Zora adalah sosok yang begitu menghindari persoalan cinta. Baginya cinta itu merepotkan, buang-buang waktu jika menjalin cinta dan akan berujung dengan yang namany...