2140

204 18 0
                                    

23.29 am

Chenle baru selesai dengan
tumpukan buku didepannya,lalu
Chenle melepas kaca mata, menidurkan kepalanya diatas meja
Dan menutup mata.

'Akhh!

Bunyi itu membangunkan chenle,
ia mengecek keluar apartemennya
Tapi tidak ada. Chenle belum
Yakin lalu ia mengecek keseluruhan
Apartemennya tapi tidak ada apa-apa.

"Mungkin hanya mimpi ku"

Ia langsung membaringkan
tubuhnya di tempat tidur, ia lelah
Sangat lelah. Tapi, ia lupa mengecek kearah balkon tepat didepan balkonnya seseorang terkulai lemas dan kaki nya tak menyentuh tanah yaps, ia gantung diri.

 Tapi, ia lupa mengecek kearah balkon tepat didepan balkonnya seseorang terkulai lemas dan kaki nya tak menyentuh tanah yaps, ia gantung diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

keesokan hari

Saat Chenle ingin berangkat ke sekolah ia mendengar suara ketukan di pintu Chenle menghampiri pintu lalu membukanya.

"Selamat pagi ada yang bisa saya bantu?" Ucap chenle

"Selamat pagi juga nak, apakah Anda mengenal pemilik apartemen 2140
Kalo tidak salah apartemennya sejajar dengan apartemen mu nak"

"Saya kurang dekat dengannya, tapi kami pernah bertegur sapa, kalo tidak salah namanya yeji"

"Selain bertegur sapa ada kontak langsung lainnya?"

"Tidak. Tapi, kenapa pak?"

"Yeji ditemukan tewas gantung diri di balkon kamarnya sekitar pukul 23.31 mungkin saja kamu melihat kejadian tersebut tadi malam"

"Oh astaga, tapi tadi malam saya tidak mendengar apa apa, mungkin karena saya tertidur"

"Oh baiklah, maaf mengganggu aktivitas mu nak"

"Oh iya, tidak masalah"

Setelah kedatangan opsir Kim, chenle mengambil tasnya di kasur tapi, netranya menangkap kearah balkon 2140. Ia pergi ke balkon untuk melihat lebih jelas balkon yang dipenuhi dengan polisi yang sibuk olah TKP. Chenle mandongakan kepalanya sedikit dan netranya menatap tali tambang yang masih tergantung.
Ia berpikir jika itu alat yang yeji gunakan untuk bunuh diri.

Ternyata salah.

Tak lama chenle pergi untuk sekolah.

Chenle menunggu dihalte bus tepat didepan apartemennya sambil menunggu chenle masih terpikir dengan yeji

"Padahal ia baik, pintar, dan cantik, kenapa ia bunuh diri?"

Tak lama berselang busa sampai syukurlah bus tidak terlalu ramai chenle tidak suka berhimpitan.
Chenle berjalan kekursi belakang yang diduduki satu orang saja.

Saat duduk Chenle manaruh tasnya dikiri tepat disebelah seseorang disampingnya. Chenle melihat keluar jendela bus tapi tangannya ditepuk pelan lalu Chenle melihat siapa memanggilnya.

"Ini untuk mu" orang itu memberinya gulungan kertas.

"Oh terima kasih" Ucap Chenle memasukan kertasnya kedalam saku.

Bus berhenti di halte sekolah. Saat Chenle ingin mengambil tas netranya tidak melihat sosok yang memberinya kertas chenle bergidik lalu turun dengan tergesa-gesa.

Tepukan yang chenle rasakan dibahunya chenle berbalik dan....

"Le kamu kenapa?"

"Huh, Hyung bikin jantungan"

"Haha maafin Hyung ya le"

"Iya, gak apa Taeyong Hyung"

Chenle sampai dikelas lalu duduk dinejanya menggambil handphone disaku saat dikeluarkan chenle melihat kaerta ayang terkatung ia membukanya isi kertas itua salah sederet angka '0115079' dan dibelakangnya tertulis 'n 6^0I I'

"Hah maksudnya apa sih"

Chenle menaruh kertas itu diatas meja Tampa disengaja netranya melihat angka '5'

"Sebentar, jangan-jangan ini berkaitan, '01' itu mungkin '2140' diambil dari '01' tapi dibalik, ah ngaco emang ada yang gituan"

"Gak, kamu betul baby~ liat aja nanti
Semoga kamu gak fobia darah"

.

.

.

"Jun yok ngantin"

"Yuk"

"Tapi aku mau ngambil uang diloker dulu ya"

"Oke, aku ikut"

Chenle membuka loker nya netranya melihat netra yang tidak memiliki kepala. Yaps dua bulatan terbungkus plastik terletak didalam lokernya.

Chenle terdiam kaku, ia tidak fokus pada mata itu melainkan softlens yang tersangkut di kedua bongkahan matanya '0 - 7'

'jadi '01507', hah itu apa maksudnya?' tanay chenle dalam hati

"Chenle kenapa kamu lama?" Tanya renjun

Chenle segera menutup lokernya

"Eh.. gak apa njun, lele lupa bawa uang traktir ya Jun" ucap Chenle menggulun manja ditangan Renjun. Renjun menatap Chenle lalu mengelus kepalanya

"Iya tenang aja"

"Oke, KAJJA!"

"Cih, kamu membuat aku cemburu babe~"

"Cih, kamu membuat aku cemburu babe~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huahhhhh

Haiiii sebenarnya gabut aja bikin ni book semoga sukaa

                         






softpsycho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang