2

0 1 0
                                    

"Ruuii"

Aku merasa ada raksasa yang akan melahap ku
Aku berbalik dan rupanya itu Def yg berlari menghampiri ku.

"Eh... "

Kenapa dia memeluk ku? Apa terjadi sesuatu

"Huft.... Untunglah kamu ada disini"

"Ada apa?, itu tolong lepaskan aku dulu"

"Eh, oh ya hehe maaf"

Sekedar info Def mempunyai tinggi 185 sedangkan aku 170 jadi jika dibandingkan dengan diriku dia seperti raksasa dan aku kurcaci.

Aku tak tau bagaimana cara dia mempunyai badan setinggi itu yang masih di usia ini.

"Itu sekolah kita bakal ngadain kemping, kamu udah ada kelompok? "

"Ah... Itu rupanya, um... Aku belum ada kelompok"

"Untunglah jadi kita bisa sekelompok"
Ucap def lagi-lagi dengan senyumannya yang ceria itu.

"Tapi itu diadain pas kita udah siap ujian, jadi mohon bantuannya Rui"

"Um... Oke"

"Ayo kita kembali ke kelas"

"Tunggu dulu aku belum membeli makan siang"

"Eh, kamu tidak membawa bekal Rui?, biasanya kamu membawa sebungkus roti"

"Iya, aku tidak menyiapkan nya tadi pagi"

"Oh jadi gitu, ya udh kalo gitu yuk kita ke kantin."

Setelah dia menemaniku makan siang kami pun kembali ke kelas sebelum lonceng berbunyi.

"DING.... Dong.... " Bel pulang sekolah berbunyi.

"Baiklah semuanya perhatikan! "

"Kita akan mengadakan ujian minggu depan, jadi tolong persiapkan diri kalian"

"Ok Pak... "

"Eh Def kamu mau gk belajar bareng ?"

"Maaf, aku mau belajar bareng Rui" Ucap Def.

"Gpp kamu bisa belajar dengannya" Ucapku.

"Tapi Rui aku belum terlalu paham, jadi aku perlu bantuan mu" Ucapnya dengan wajah memelas

"Ahahha gpp kok kalian belajar bareng aja ,aku bisa belajar bareng tio" Ucap cia

Cia dan Tio mereka berdua sering bermain bersama dengan Def dan memiliki hubungan yang dekat.

"Jadi.... Gimana" Ucap Def.

"Hum... Ok"

"Rui yang terbaikk" Ucapnya sambil tersenyum.

"Oh ya, sebelum kalian pulang bapak ingin menyampaikan bahwa setelah kita ujian, kita akan mengadakan kemping dan kalian bebas memilih kelompok kalian, 1 kelompok berisikan 4 orang, itu saja sihlakan di persiapkan"

"Beri salam.... "
...........

Aku dan Def pulang sekolah jalan bersama.

"Rui apa kamu punya seseorang yang kamu suka? " Tanya nya

"Kenapa kamu Tiba-tiba membahas hal ini? "

"Tidak aku hanya penasaran siapa yang bisa menaklukkan hati seorang Rui... "

Itu kamu...

"Tidak"

"Hm.... Apa? "

"Tidak, aku tidak punya orang yang ku suka"

"Benarkah... "

"Iya, bagaimana dengan mu? "

"Aku juga tidak" Ucapnya.

"Tapi ada satu orang yang bikin aku tertarik" Ucapnya.

"Siapa? " Kataku penasaran

"Ah, itu tidak perlu"

"Apa yang tidak perlu? "

"Rui tidak perlu mengetahuinya"

"Kenapa aku tidak boleh tau"

"Ya karena itu rahasia"

Mendengar itu aku hanya diam.

"Sungguh itu bukan sesuatu yang penting"

"Hm... Ya"

Kami berjalan dalam diam setelahnya.
............

Aku berbaring di kasurku.
mengapa aku memikirkan siapa orang yang membuat Def tertarik?....

"Aaaahh.... Kenapa aku harus memikirkan hal itu lebih baik aku belajar untuk ujian nanti"

"Ding.... " Suara notifikasi

[Def: Rui apa aku bisa ke rumahmu
sekarang untuk belajar bersama? ]

[Rui: ya, kamu bisa datang.]

Setelah itu tidak ada jawaban aku pikir dia mungkin bersiap untuk ke sini.
Tiba-tiba suara bel berbunyi.

"Siapa? "

"Ini aku Def, Rui"

"Oh, tunggu sebentar"

Aku membuka pintu rumahku dan mempersilahkan dia untuk masuk.

"Kamu begitu cepat"

"Hehe, sebenarnya aku sudah di tengah jalan menuju rumahmu saat memberitahu mu lewat telepon"

"Ternyata begitu, baiklah kamu bisa duduk, aku akan mengambil air untukmu"

Aku menyiapkan air dingin, karena aku pikir dia pasti kepanasan berjalan ke rumahku.

"Terima kasih" Ucapnya."

"Aku lapar...., aku belum makan" Ucapnya memelas

"Kenapa kamu tidak makan tadi, ini sudah pukul 3 dan kamu belum makan" Tegur ku

"Maaf kan aku Rui"

"Untuk apa kamu minta maaf?"

"Gimana kalo aku masak, Jadi Rui bisa mencicipi masakan ku"

"Ya, kamu bisa memasak bahan-bahn semuanya sudah ada di kulkas"

Dengan senang hati dia menuju dapur memakai celemek, tidak tau apa yang merasuki ku tapi kenapa dia makin tampan di mataku.

"Apa yang bisa aku bantu? " Tanyaku.

"Kamu bisa mencuci sayur itu"

Aku pun melaksanakan apa yang dia katakan.
Tapi saat aku hendak menuju wastafel, aku tergelincir karena ada air di lantai.

Aku menutup mataku, siap untuk merasakan rasa sakit , tapi kenapa aku tidak merasakan apapun?.
Aku membuka mataku dan ternyata Def menangkap ku.

Pandangan kami bertemu, Lagi-lagi mata itu bikin diriku terpana. Kami saling memandang seakan dunia tidak ada.

"Bip bip bip" Bunyi membuka pintu sandi.

Ternyata ibuku datang
Kami berdua termangu dan ibuku terdiam menatap kami berdua.

"Ah.... Bu itu... Ini salah paham... Itu"

Bersambung...

Untuk bab ke 2 sampai disini...
Nanti kan bab selajutnya ya :b <3

By: M.F

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First Sight (BxB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang