SEJAK kecil Yunho dan Mingi sudah berteman baik, dimulai ketika keduanya berada di taman kanak-kanak, faktor tentang rumah mereka yang bersebelahan juga menjadi alasan utama kenapa keduanya seolah tidak bisa dipisahkan. Di mana ada Mingi pasti di situ ada Yunho, benar-benar seperti pantai yang membutuhkan pasir, atau bumi yang memerlukan rotasi agar bisa terus berputar, persahabatan keduanya sudah seerat itu.
Berbeda dengan Yunho, Mingi itu tipe anak yang pemalu dan penakut, ia tidak bisa berinteraksi baik bersama teman-teman yang lain, jadi Mingi selalu mengandalkan Yunho di setiap kesempatan. Tapi tentunya Yunho tidak keberatan, ia senang menjaga Mingi yang menurutnya sangat menggemaskan karena tingkah random-nya. Terkadang anak-anak yang lain akan menganggu Mingi, sekedar menjahili serta mengata-ngatai sifat penakut Mingi yang bahkan tidak bisa menyentuh kupu-kupu.
Hanya saja ada Yunho yang selalu memasang sigap tubuhnya demi melindungi Mingi. "Kita memang tidak boleh menyentuh kupu-kupu, sayapnya sangat rapuh, bila kita menyentuhnya itu akan membuat sayap kupu-kupu hancur." jelas Yunho, memberi pembelaan untuk Mingi yang bersembunyi di belakang tubuhnya.
Anak-anak yang lain tentunya menyoraki pembelaan yang dibuat oleh Yunho. "Jadi Alpha Yunho datang untuk membela Omega Mingi? Cih, tidak perlu bertingkah seperti pahlawan, Mingi memang penakut!"
Benar, karena sifat pemalu serta penakut Mingi, anak-anak lain memberi cap omega padanya. Tapi karena saat itu usia Mingi masih di bawah enam tahun, ia sama sekali tidak peduli tentang Alpha atau Omega, memang apa yang membedakan kedua tingkatan itu? Mingi menganggap Alpha dan Omega sama, tidak memiliki perbedaan signifikan.
Hanya saja setelah melakukan tes secondary gender demi menentukan gelar Alpha, Beta atau Omega, Mingi malah mendapatkan hasil yang berbeda dari dugaan teman-temannya. Ternyata Song Mingi adalah Alpha, berada ditingkatan tertinggi dalam secondary gender, dan Yunho merupakan Omega, tingkatan terendah yang selalu dikata-katai sebagai mahluk lemah tak berdaya.
Seharusnya sebagai mahluk lemah yang memerlukan perlindungan Alpha, teman-teman mereka melindungi atau berdiri di sisi Yunho sebagai penyokong agar Yunho tidak terluka. Hanya saja realitanya tidak seperti itu, anak-anak lain mulai menjauhi Yunho yang merupakan omega di taman kanak-kanak, mereka mengejek serta membully Yunho habis-habisan, bahkan menyuruh Mingi menjauhi Yunho.
Tentu saja Mingi menolak keras, sejak awal ia selalu menganggap Yunho sebagai penyelamat dan pahlawannya, tidak mungkin Mingi meninggalkan teman baiknya hanya karena beberapa anak usil menyuruhnya seperti itu. Meskipun Mingi penakut, tapi ia bukan anak yang mudah dipengaruhi oleh orang lain.
"Jangan ganggu Yunho, memangnya Yunho memiliki salah apa sampai kalian mengejeknya separah ini?" tanya Mingi yang melemparkan tatapan tajam pada anak-anak lain yang masih bertahan mengejek Yunho yang hanya bisa tertunduk dalam.
Salah satu anak laki-laki mencibir. "Itu karena Yunho adalah omega lemah! Bukankah semua omega memang lemah? Itu salahnya kan menjadi mahluk lemah?!"
Mingi benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa pada anak-anak yang otaknya sudah terkontaminasi itu. Memang siapa yang membuat pernyataan tentang omega adalah mahluk lemah? Bukankah mereka semua setara dalam tingkatan secondary gender?
Yunho menarik pelan ujung baju Mingi. "Kita pulang saja, Mingi.."
Mendengus kesal, Mingi akhirnya mengangguk dan mengenggam erat tangan kecil Yunho, membawa si omega untuk pulang, sama sekali tidak mempedulikan sorak-sorai mengejek yang dikeluarkan oleh anak-anak lain. Tidak masalah, bila mereka mau menjauhi Yunho silahkan saja, tapi Mingi akan selalu berada di sisi temannya itu sampai kapanpun. Mingi berjanji kepada dirinya sendiri, ia harus melindungi Yunho dari orang yang memiliki pola pikir pendek agar Yunho tidak terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Pair - MiYun / YuNgi ver. (Ateez)
Fanfiction"Kau tidak mengetahui apapun, Song Mingi." nada suara Yunho bergetar, tangannya terkepal erat hingga kaleng coca-cola di genggamannya remuk dan sebagian isinya tumpah ke lantai, "kau tidak tahu seberat apa aku menjalani hidupku sebagai Omega yang be...