Chapter 66 - Skypiea

2.1K 335 26
                                    

Luffy memaksa kepala Southbird miring ke arah lain, kepala burung itu lalu miring kembali ke arah selatan setelah di lepas.

"Tuh! Dia melihat ke depan lagi!" Seru Luffy.

"Benar-benar burung yang aneh." Kata Usopp.

"Dia cuma bisa melihat ke arah selatan saja! Seperti kompas!" Luffy tertawa, di susul tawa orang di sekelilingnya.

Burung tersebut mulai mengicaukan kicauan jooh jooh miliknya. Usopp menanyakan artinya pada Chopper.

"Katanya kalau aku tidak melihat ke selatan, kalian pasti terlibat kesulitan."

Kepalanya berpaling ke arah utara, wajahnya terlihat tersenyum penuh kemenangan. Hanya sebentar, kepalanya lalu kembali ke tempat semula.

"Dia tidak bisa tenang jika tidak menghadap ke selatan."

(Y/N) yang sedari tadi menyimak, akhirnya menyentuh si burung. Memegang paruhnya kemudian tertawa senang karena si burung tidak menolak.

"Supaya mudah, namanya adalah Binbin! Karena Robin yang menangkapnya!"

"Semua binatang yang naik ke kapal ini sepertinya selalu kamu beri nama?" Usopp mengingat-ngingat.

"Tidak juga. Chopper tidak ku beri nama." (Y/N) menjawab.

Chopper yang awalnya ingin protes, langsung terdiam. Dia baru ingat kalau dia memang adalah rusa.

Sedangkan Luffy sudah berseru-seru memanggil si burung dengan nama Binbin.

"Aku suka nama itu." Robin berdiri di belakang (Y/N).

"Benar kan?! Namanya sangat lucu!"

Robin hanya tersenyum kalem seperti biasa, merespon setiap perkataan (Y/N).

Perjalanan berlangsung selama tiga jam. Sampai langit tiba-tiba berubah hitam, awan Emperonimbus sudah muncul.

Semua orang menghentikan aktivitas mereka, Sanji keluar dari dapur membawa panci dan wajan. Membuat (Y/N) langsung terkejut melihat telur mata sapi melayang dari atas wajan.

Aliansi monyet yang menemani mereka memberi tahu bahwa ada gelombang besar yang datang. Kapal berguncang keras, (Y/N) terbatuk karena tertampar air laut.

Asin!

"Nona navigator! Bagaimana dengan log posenya?!" Tanya Robin.

"Dia terus menunjuk ke arah awan!" Jawab Nami.

Masira dan Shojo kembali memberi informasi kalau mereka sekarang sudah bisa pergi.

"Kami akan membawa kalian ke pusat pusaran air!" Seru mereka.

"Lalu?! Apa yang sebaiknya kami lakukan sekarang?!" Nami berteriak.

"Ikuti gelombangnya! Kalian harus mendekati pusarannya!"

"Bagaimana kalau kami malah tertelan pusarannya?!" Seru Nami.

Chopper sudah membayangkan kalau kapal mereka akan di angkat oleh si pusaran air.

"Tenang! Aku akan melindungi kalian (Y/N)-chan, Nami-san, Robin-chan!" Sanji berseru.

"Pertama kalinya aku melihat pusaran air sebesar ini." Kata Robin.

"Aku menyerah! Mau pulang saja!" Usopp berteriak ketakutan.

"Sudahlah, Usopp! Semuanya sudah terlambat." Balas Zoro.

"Ini yang namanya menjemput kematian." (Y/N) berkata cemas.

Di antara mereka Luffy berteriak gembira tentang pergi ke pulau langit, melupakan bagaimana keadaan mereka saat ini.

Harmonia ( One Piece x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang