Genre: angst
Vomment dulu yaa teman-teman!
Senja telah datang, dengungan mesin mobil mulai terdengar menandakan bahwa satu-satunya putra dari keluarga Jeon yang sempurna telah sampai di rumah dalam keadaan selamat.
Disisi lain, tepat di depan pintu rumah megah tersebut seorang wanita yang terlihat pucat lengkap dengan gaun putih bercorak bunga kecil-kecil nampak duduk dengan manis di sebuah kursi roda. Terlihat seperti sedang menunggu seseorang.
Bibir itu melengkung senang ketika sosok yang ditungguinya sejak tadi sedang menaiki satu persatu tangga dan hendak masuk ke pintu utama. Seperti biasanya, yang di dengar gadis itu hanyalah decakan lelah dan malas dari bibir suaminya.
"Jangan di depan pintu seperti ini Lisa, kau menghalangi jalan semua orang, bagaimana jika ada tamu?"
"Aku sudah berbicara kepadamu berkali-kali tapi kau terus mengulangunya."Lisa hanya tersenyum saja mendengar celotehan suaminya, lalu mulai merasakan kursi rodanya bergerak karena dorongan dari suaminya. Ia sangat menyukai moment dimana suaminya membawanya masuk ke bagian yang lebih dalam dari rumah ini. Lisa tau bahwa tidak akan ada momen seperti ini selain dengan Lisa yang mencari perhatian terlebih dahulu.
"Ehe, aku merindukan oppa.. jadi aku menunggumu di depan sana."
"Tapi kau menyusahkan."
Lisa tau itu, terlampau hafal dengan respon suaminya yang akan marah dan kesal. Tapi tidak apa asalkan Lisa bisa merasakan momen seperti ini setiap hari di sisa hidupnya.
★ ★ ★
Hari berganti malam, di tengah kesunyian itu Lisa terbangun ketika mendengar suaminya seperti sedang menelpon seseorang. Ia menajamkan pendengaran dan mulai menyimak apa yang sedang suaminya bicarakan dalam telepon.
Mata Lalisa mendadak berkaca-kaca setelah mendengar topik apa yang dibicarakan suaminya,
"Sampai kapan aku harus bersama dengannya ayah?"
Terdengar dari sana suara Jungkook begitu menggebu dan bersungut-sungut. Merasa kecewa pada sang ayah karena dianggap telah mengingkari janjinya yang hanya akan menikahkannya dengan Lisa dalam waktu singkat.
"Aku sudah bilang bahwa aku mencintai Rose. Jika bukan karena Rose yang menyuruhku untuk bersikap baik, aku tidak akan sudi memperlakukannya dengan baik!"
Demi Tuhan, Jungkook sangat lelah dengan semua perintah ayahnya. Dan darisana justru sang ayah berkata jika dia tidak tega dengan Lisa apalagi dengan kondisinya yang sekarang.
"Omong kosong apa lagi ayah? Aku telah berkorban banyak untuk keluarga ini, termasuk menikahi gadis penyakitan itu untuk bisnis keluarga kita! Sekarang Rose menghindariku karena dia tidak mau disebut sebagai perebut suami orang, padahal kenyataannya adalah Lisa yang menjadi penghambat hubungan kita!".
"Apakah ayah tidak ingin anakmu hidup normal dengan wanita yang lebih pantas? Yang cantik dan sehat, yang bisa memiliki keturunan. Tidak seperti gadis penyakitan itu!"
Dan sekali lagi respon dari ayah nya sangatlah mengecewakan bagi seorang Jeon Jungkook. Dirinya benar-benar naik pitam.
Disisi lain, Lalisa yang mendengar itu semua makin menahan isakannya, dadanya teramat sesak. Semua yang dikatakan jungkook benar dan mengapa ia sangat kesakitan disini?
"Apa?! Ayah sudah berjanji kepadaku jika aku berhasil membawa perusahaan ayah ke puncak kejayaan dengan menikahi Lisa maka aku boleh menceraikannya?! Huh?"
"Terserah ayah dan aku tidak peduli! Cepat atau lambat aku akan segera menceraikan Lisa!"
Air mata telah membanjiri bantal yang ada dibawahnya, Lisa menahan mati-matian dan memejamkan mata dengan harapan jungkook tidak akan melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
nice couple - lizkook
Fanfictioncuma one shoot, atau two shot. dan dibuat atas dasar kegabutan cica. • Jeon Jungkook • Lalisa Manoban as a main Character ♡ i hope you enjoy my story ~