Bagian ke dua
jangan lupa vote + comment
The ending of story won't always like what everyone wants. Ironically, happiness doesn't belong to everyone. So it's okay if you want to cry babe ♥︎
Sore ini tampak hangat setelah gerimis mengguyur sebagian kota. Kali ini Lisa ditemani oleh Jisoo telah sampai pada sebuah rumah minimalis dengan desain basic namun nyaman. Rumah itu di cat putih bersih dengan aksen grey di beberapa titik, namun terlihat asri karena pada halaman yang tidak terlalu besar itu di tanami bermacam-macam tumbuhan hijau.
Jisoo segera turun dari mobil untuk membuka bagasi dan mengeluarkan kursi roda milik Lisa, kemudian membantunya keluar dari mobil dan mendudukan Lisa disana. Disaat ia hendak mendorong kursi roda tersebut, tiba-tiba Lisa menghentikan pergerakannya
"Jisoo eonnie tunggu di mobil saja ya? Aku akan kesana sendiri."
Namun jisoo menggeleng, terlihat seperti menolak halus. "Tidak, aku akan menemanimu hingga kedepan pintu dan memencetkan bel rumah untukmu."
Lisa tersenyum, ah benar ketika telah sampai disana nanti ia pasti tidak bisa meraih bel yang tinggi itu. Jisoo memang baik dan pengertian sekali. Di rumah sebesar rumah keluarga Jeon hanya Jisoo yang awalnya bisa dijadikan sebagai teman. Lisa sangat bersyukur akan hal itu.
Sesampainya di depan pintu rumah itu, Jisoo mulai memencet sekali bel nya, namun tidak lama sebuah suara dari dalam telah menyahut yang berarti bahwa pemilik rumah sudah tau bahwa ada tamu. Maka Jisoo memandang Lisa sekali lagi dan mendapatkan anggukan pasti, Jisoo pun berjalan kembali ke mobil yang mereka tumpangi sementara Lisa masih menunggu disana dengan senyuman yang manis.
Rose membuka pintu rumahnya dan dibuat terkejut saat kedua netranya menatap sosok yang sempat membuatnya marah beberapa bulan yang lalu. Sosok yang membuat Rose menangis karena sudah menghancurkan mimpi-mimpi yang telah ia rajut bersama Jungkook.
Lisa yang melihat raut wajah terkejut itu tersenyum dengan manis hingga matanya membentuk sebuah bulan sabit. "Annyeong, eonnie."
Mendengarkan sapaan lembut dan tulus itu makin membuat Rose merasa benar memilih jalan yang sekarang, yaitu merelakan Jungkook. Wanita yang ada di hadapannya ini begitu murni, begitu baik hati, begitu lembut dan bahkan sama sekali tidak memiliki rasa benci kepada orang yang sempat menjadi duri dalam rumah tangganya.
"M, masuklah.. aku akan membantumu."
Rose bergerak ke bagian belakang kursi roda Lisa, membantu mendorong Lisa kedalam rumahnya, membawa Lisa menuju ruang tamu yang terlihat bersih dan segar karena terdapat beberapa tanaman hidup yang sengaja Rose letakkan disana. Rose hanya menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
nice couple - lizkook
Fanficcuma one shoot, atau two shot. dan dibuat atas dasar kegabutan cica. • Jeon Jungkook • Lalisa Manoban as a main Character ♡ i hope you enjoy my story ~