....
"Mana nih 2 kunyukkk, ya elahhh park Jihoon." Kata Mia yang sudah frustasi menunggu kedua orang tersebut.
"Bentar ya aku telfon dia dulu." Kata doyoung di angguki oleh Mia.
"di mana bang??, Mia khawatir Ama Jia"
"....."
"Gila lu, kok bisa sih???."
"....."
"Oke² sekarang gua ke sana sekarang."
Doyoung segera menarik pelan lengan Mia dan di ikuti oleh junghwan dan Mina.
"Ada apa sih ayy, ceritain dulu biar aku paham." Kata Mia memeluk lengan doyoung.
"Tau gugup banget keknya, ada apa sih???." Tanya junghwan.
"Jia masuk rumah sakit." Kata doyoung yang membuat rangkulan di tangganya mengendur.
"KOK BISAA." kata Mina.
"Seorang Jia masuk rumah sakit???, Hahaha bahkan dia di suruh periksa kerumah sakit aja ga mau dan ini??." Lemas sudah tubuh Mia.
Doyoung yang mengetahui itu mengelus pucuk kepala Mia untuk menenangkannya.
"Mau juga dong di gituiin." Kode Mina.
Bukannya mengikuti doyoung, junghwan malah mengacak acak rambut Mina yang sudah dia tata selama berjam jam.
"Ihh ga ada romantis romantisnya banget sih jadi pacar." Kesal Mina.
"Lagian mintanya aneh², kalo mau minta yang aneh sekalian aja suruh bikin debay." Kesal junghwan.
"Apaan sih otaknya."
Berbeda lagi doyoung masih setia mengelus kepala Mia untuk menenangkann gadisnya itu.
"Sekarang kita ke rumah sakit ya, jangan sedihh, kalian berdua mau bawa mobil sendiri apa bareng??." Tanya doyoung.
"Bawa sendiri aja, sekalian nanti mau anter nih anak curut pulang, udah malem soalnya." Kata junghwan memeluk tubuh Mina.
Mereka segera ke rumah sakit tempat di mana Jia di rawat, Mia sedari tadi hanya memainkan jari² tangan doyoung.
"Udah donggg, jangan sedih Jia kuat kok." Kata doyoung menggenggam tangan Mia.
"Aku takut Jia bakal ninggalin aku kaya orang yang aku sayang dulu, aku udah pernah kehilangan seseorang yang aku sayang, aku ga mau kehilangan dia." Kata Mia.
Doyoung menghentikan mobilnya, lalu mencium kening Mia.
"Jangan nangis, tuan putrinya doyoung ga boleh nangis." Ucap doyoung dengan senyumannya dan kembali melajukan mobilnya.
Kalo di dalam mobil doymi mereka romantis, berbeda lagi di mobil minwan yang sangat amat berisik dan ambruladul.
"SO JUNGHWANNNN, CEPETAN MOBIL KITA KETINGGALAN JAUH INI AMA MEREKAAA, KALO GA BISA BAWA MOBIL BIAR AKU AJA SINI." Kata Mina ingin mengganti posisinya, namun oleh junghwan di dorong jadinya Mina harus kembali ke tempatnya.
"Diem Napa, lu mau romantis tapi kaga bisa di ajak romantis." Kata junghwan mulai tancap gass.
"Ya lunya aja, mau romantis bilang bilang kan gua jadi grogi." Kata Mina.
Cup~
"Nah kaya gitu." Ucap junghwan setelah mencium bibir Mina.
Mina diam pipinya panas, walaupun dia sudah pernah di cium oleh junghwan, tapi ntah kenapa dia grogi sekarang.
"Diem ae lu curut." Kata junghwan.
"Diem ah, males gua." Kesal Mina.
"Jangan desah di sini, nanti aja di kamar." Ledek junghwan
"Mulutnya ya so junghwan."
Mereka telah sampai di rumah sakit, dan sekarang mereka berada di depan kamer jia, Mia sempat ragu untuk masuk ke dalam.
Doyoung memeluk Mia, dan membawanya ke dalam kamar Jia.
Jia sudah sadar dan langsung tersenyum saat melihat Mia datang.
"Jangan senyummm, lu tau ga berapa hancurnya gua pas tau lu di rumah sakit." Kata Mia mulai rintih.
"Heh, jangan nangis dongg, ck masa iya pacarnya Kim doyoung selemah ini, katanya mau jadi nona kim gimana sih??." Kata Jia tertawa dan mendapatkan pukulan ringan dari Mia, doyoung juga sempat tertawa kecil mendengar ucapan Jia barusan.
"Auchhhh sakittttt." Rengek Jia.
"Seriusan sakit, maaffff huaaaaa." Kata Mia.
"Tapi boong." Balasnya.
"Jail banget sih luu, lagi sakit sama kaga tetep ngeselin tau ga??." Kesal Mia.
"Iya deh nona kim." Ledek Jia.
"Ekhemm, di sini ada gua loh." Kata Mina.
"Maap kaga keliatan." Balas jia seadanya.
"Dih, yaudah gua balik ya byeeee." Ucap Mina yang ingin meninggalkan ruangan.
"Baperan lu, lagi ngisi ya, berapa bulan Bu??." Ledek Jia.
"Lu sama junghwan kaga ada bedanya tau jii, sama sama ngeselin." Balas Mina.
"Lagian ke sini pada tanya kabar gua kek apa gimana??, Atau bawa apa kek gua laper." Kata Jia.
"Besok kita balik lagi, lu istirahat dulu udah malem, besok kita bawain makanan kok." Kata Mia yang di angguki doyoung, Mina dan junghwan.
"Oke." Balasnya.
"Yaudah gih pada balik." Kata jihoon dari arah sofa.
"Lahh lu dari tadi di situ bang??." Kata doyoung yang mendapatkan anggukan dari jihoon.
"Kaga keliatan bangg, lu kaga nyapa kita." Kata junghwan.
"Pada balik gih, panas kuping gua denger suara lu pada." Kata jihoon membuat semuanya memutar bola matanya malas.
HAY GAES MAKASIH YANG UDAH MAU BACA CERITA INI.
VOTE + COMEN = GRATIS
NEXT.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory. || •Treasure
Teen FictionKita punya cara sendiri-sendiri untuk bertahan hidup tanpa orang yang kita cintai. Sebagian orang bertahan dengan memori, sebagian lagi justru terluka karena memori.