Seperti yang sudah di rencanakan, sekarang waktunya mereka makan malam, untuk masalah doyoung yang mengelus kepala Jia itu bukan masalah bagi jihoon karena doyoung hanya menganggap Jia sebagai adiknya walaupun jihoon sempat kesal awalnya.
Mia mengambil minumnya dengan tangan gemetar, Jia yang mengetahui itu langsung berdiri dan mengambilkan minum untuk saudarinya.
"Kalo butuh bantuan tuh ngomong Miii, ga diem aja." Tegas Jia, dia sangat membeci jika saudarinya hanya memikirkan orang lain namun tidak dirinya.
"I-iya cerewet bat lu dah, ketularan jihoon noh." Ujar Mia menunjuk jihoon dengan sendoknya.
"Kok gua anjeng." Bantah jihoon tidak terima.
Mia tidak mengambil pusing tentang jihoon, dia hanya melirik malas ke arah Jia.
"Makan apa lu barusan?." Kata Mia kepada Jia.
Jia yang bingung hanya menunduk dengan rasa bersalahnya.
"Gua tanya makan apa lu??."
"Udah sayang udah." Lerai doyoung.
"Kamu diem, aku lagi ngomong sama Jia." Tegas Mia.
"Gua tanya Hwang Jiaaaa."
"Heh sabar dong----."
"Diem lu park Jihoon." Ujar Mia menunjuk muka jihoon.
Memang jika Mia marah tidak ada seorangpun yang berani ngebantah.
"Gua tanya jiaaaaa."
"Ehh ituu gua makann emmmmm udangg." Ucap Jia lirih namun dapat di dengar oleh Mia.
"Kebiasaan tolol bangett." Ujar Mia menoyor kepala Jia pelan.
"Maaf, lagi pengen itu." Kata Jia sambil memainkan kukunya.
Jihoon menatap gemas Jia, andaikan yang saat ini memarahinya adalah jihoon, pasti dia tidak akan tega dan malah memeluknya.
"Di bilangin lu alergi, coba aja tadi gua ga liat lu makan udang, lu mau boong apa lagi hah, kemaren udah lu makan nanas badan lu gatel² sampe ga bisa ngomong sakit tenggorokan kan lu, sekarang lagi???, Niat mau ngilangin suara?? Hah??." Ucap Mia yang di balas gelengan pelan dari Jia.
Di sini Mia hanya misuh misuh bukan menggentaknya, walaupun begitu Jia tetap diam saja sambil memainkan kukunya.
"Terus aja kuku di cabutin biar keluar darahnya, kebiasaan banget kalo ga main kuku ya gigitin bibir." Kesal Mia.
"Salah Mulu perasaan." Jawab Jia.
"Ohhh udah berani ya sekarang-----."
"SUUUUUUTTTTTTTTTTTTT, BRISIK ANJING, gua mau makan aja kaga tenang." Ujar junghwan.
Semua terdiam karena junghwan, bagi doyoung adiknya itu ternyata sudah dewasa karena mulai berani di sini.
Semua mulai memakan makanan mereka dan mulai tertidur di kamar mereka masing masing.
Skipp>>>>
2 tahun sudah hubungan antara jihoon dan Jia, dan 5 tahun hubungan doyoung dan Mia namun belom di beri kepastian oleh doyoung wkwkwk g canda, dan 4 tahun pula hubungan junghwan dan mina.
Mereka melewati semuanya bersama dalam suka dan duka, walaupun sebentar lagi dalam hubungan mereka baru akan di mulai
Jia berlari masuk ke dalam lift sambil membawa dokumen penting untuk bos sekaligus pacarnya.
Sampai di depan ruangan jihoon, Jia tidak sengaja mendengar pembicaraan jihoon dengan doyoung tentang Mia.
Jia dengan kesal segera masuk dan meletakan kasar dokumen tersebut di meja jihoon, jihoon sempat kaget dengan perilaku Jia.
"Maksud lu apa hah??, Kalo Lo di jodohin terus kenapa ga ninggalin Mia dari dulu doyy." Kesal Jia mencekeram kerah baju doyoung.
Jihoon sempat menahan tangan Jia untuk melepas tangannya dari kerah doyoung namun alhasil jihoon mendapatkan tatapan maut dari Jia yang membuat bulu kuduk jihoon berdiri.
"Gua ga mau ngorbanin cinta gua jiii, gua sayang sama dia dan ga mungkin gua pergi dari dia." Ujar doyong, yang membuat Jia kembali teringat akan Yoshi.
'apakah Yoshi juga??.'
"Gua mohon kalian cepet nikah, kalo kalian ga nikah Mia ga bakal mau nikah Ama gua." Jelas doyoung.
"Lu ga bisa maksa seseorang buat keinginan lu doyy." Tegas jihoon.
"Gua udah janji sama dia bakal nikahin dia, gua ga bisa ninggalin dia saat ini, gua udah janji bakal berjuang terus sama dia, gua juga janj-----."
"Lu kebanyakan janji bangsatt." Geram Jia menarik kerah baju doyoung untuk kedua kalinya.
Jia menangis lalu secara perlahan mundur lalu memeluk tubuh jihoon.
"Plis Doyy.... Kalo lu ga bisa jaga Mia...... Biar gua aja yang jaga dia....." Tangis Jia semakin menjadi jadi.
Jia kembali teringat di mana Mia selalu menasehatinya, dan selalu mendukung keputusannya dan Mia juga adalah Kaka bagi Jia, sedangkan Jia adalah Kaka bagi Mia.
Jia memikirkan bagaimana perasaan Mia jika dia tau bahwa lelaki yang dia cintai akan bertunangan dengan seseorang.
Apa yang harus di jelaskan oleh Jia sekarang.
Doyoung pergi dari sana untuk mengantarkan Mia pulang sedangkan jihoon terus menenangkan Jia.
Suasana Di dalam mobil doyoung bisa di bilang hangat karena mereka Mia juga tidak tau tentang rahasia doyoung.
"Yang, aku mau ngomong sesuatu." Ujar doyoung
HAY GAES MAKASIH YANG UDAH MAU BACA CERITA INI.
VOTE COMEN GRATIS
NEXT
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory. || •Treasure
Novela JuvenilKita punya cara sendiri-sendiri untuk bertahan hidup tanpa orang yang kita cintai. Sebagian orang bertahan dengan memori, sebagian lagi justru terluka karena memori.