0|1

9 3 0
                                    

0|1: Buku apa ini?

0|1: Buku apa ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Aku Clazeana Kimberly, orang pikir menjadi artis itu sangat menyenangkan, dan yah itu memang yang ku rasakan sekarang.

Muncul di majalah majalah, di layar tv, handphone, itu merupakan, kesenangan sendiri menurut ku.

Tetapi kalian tidak tau saja, bagaimana yang kualami selama ini, memang aku terkenal, tetapi menjadi terkenal itu sangat lah sulit.

Memulai karir dengan pameran figuran dan berlanjut dengan pameran antagonis.
Terkadang aku berpikir, bagaimana rasanya menjadi protagonis?.

Tapi itu hanya ada dikhayalan ku saja. Mana mungkin aku bisa menjadi protagonis yang lemah dan lembut atau gimanapun itu, karena mereka bilang wajahku hanya cocok untuk antagonis saja.

Cocok mulut mu, cocok.

Dug!

“CUT!” ya tuhan apa lagi ini. Kepalaku sangat sakit sekali, bukan gimana, orang didepan ku, sang protagonis wanita mendorong ku dengan sangat kasarnya, sampai kepala cantik ku ini terbentur dengan meja yang ada dibelakang ku.

“hei, Yara, bisakah kau sedikit saja mendorong berly, ini terlalu berlebihan Menurut ku.” ujar sutradara kepada Yara, sang protagonis di film yang sekarang kami buat.

“maaf kan aku, berly, ku kira itu sudah sangat pelan, maaf kan aku.” aish, aku sangat jijk mendengar suara orang didepan ku ini, dia memang minta maaf kepada ku dengan wajahnya yang lugu, tapi aku bisa melihat mata nya memandang remeh kepadaku.

Aku bangkit dan meminta izin kepada sutradara untuk istirahat saja dirumah.
Bukan aku yang lemah, ini sudah kesepuluh kalinya adegan ini berulang, dan itu membuat kepalaku rasanya pecah, untung saja aku tidak geger otak,huh.

___

Sesampainya aku dirumah, aku membuang sembarangan tas ku, dan bergegas kekamar supaya bisa istirahat.

Tetapi baru menginjakan dua anak tangga, aku mendengar suara seperti orang mengetuk pintu, dari dalam kamar ibu dan ayahku, sebenarnya aku sedikit merinding, tetapi dengan keberanian yang ku punya, aku memilih melangkah kan kaki ku ke arah kamar ibu dan ayah ku.

Sebenarnya ini adalah rumah lama keluarga ku, orang tua ku sudah meninggal, dan hanya aku sendiri yang menempati rumah ini.

Karena itu aku sangat merinding mendengar suara itu.

Aku membuka pelan pintu kamar orang tua ku,
Kreat!
Dan pertama yang kulihat didalam kamar orang tua ku adalah foto mereka berdua yang sedang tersenyum, ah, aku sangat merindukan mereka.

Tok
Tok
Tok

Tidak, lagi lagi aku mendengar suara itu, sepertinya suara itu berasal dari rak buku ayah ku.

Dengan keberanian ku yang tinggal sedikit, aku melangkah kan kaki ku kearah rak buku ayah ku.

Oh astaga, kalian pernah berpikir, melihat buku, yang bergerak sendiri, mengeluarkan cahaya yang aneh? Apakah pernah?.

Aku mudur kebelakang, dan berniat berlari keluar, tetapi saat aku mau lari, aku merasakan ditahan oleh seseorang, dan ada yang memanggil manggil diriku.

Berly sayang mendekatlah
Berly ku mendekatlah
Hai tak usah takut, kemarilah.

Oh, astaga rasanya aku mau menangis saja, mendengar suara itu, itu seperti suara ibuku, tapi apakah mungkin, ibuku sudah meninggal.

Aku pun berbalik perlahan lahan, dan melangkahkan kaki ku perlahan lahan.

Dengan sisa keberanian yang kumiliki aku mengambil buku bersampul dark blue itu.
Mata ku sedikit silau melihat cahaya biru yang dikeluarkan buku itu,
Sepertinya buku ini menarik.
Lady Rose itu judul buku yang ku pegang saat ini.

Karena penasaran aku pun membuka buku itu, halaman kedua perkenalan sang protagonis dan figuran, halaman kedua, perkenalan sang duchess yang bernama Clazeana Anthia   Kimberly.
Dan apa ini, dia juga menjadi antagonis?

Hei, ini namaku, bedanya hanya Anthia nya saja, aku tidak ada sedangkan dia ada,
Dasar penulis nya menjiplak hasil nama orang saja,huh.

Dan ku buka halaman yang ketiga dan seterusnya, kosong melompong, tidak ada tulisannya, hm, aku sedikit penasaran, aku menutup buku itu karena bosan, tidak ada isinya.

Tetapi aku melihat ada yang janggal di sampul belakang buku ini.
Aku membawanya keluar suapaya bisa melihat cahaya, untuk membaca buku ini.

'selesaikan semuanya dengan waktu mu taruhannya.'

“buku apa ini?” karena tidak mengerti maksud dari buku itu aku pun meletakkan nya sembarangan.

Berniat pergi kearah kamarku.
Tetapi kepalaku rasanya sangat sakit sekali, serasa ingin pecah, mataku perlahan-lahan memburam, dan hanya kegelapan yang menghampiri ku.

Aku kenapa?

____
continued.

•Duchess And Time•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang