Prolog

8 2 0
                                    

Dunia ini terasa berhenti, ketika aku harus menerima kenyataan pahit, yang selalu kurasakan, ketika aku mengetahui bahwa orang yang ku percayai mengkhianati ku, orang yang selalu ku anggap sebagai pedoman hidup, malah membuat hidupku terasa menyakitkan, dia adalah ayah kandung ku orang tua ku sendiri, orang yang seharusnya selalu ada untuk anaknya, kini ia menunjukkan sifat yang membuat aku sebagai anaknya, Merasa tidak pantas untuk hidup lagi di dunia ini.

"KAMU MEMANG ANAK YANG TIDAK BERGUNA" terdengar suara teriakan dari seorang pria paru baya dia adalah Andres Atmajaya, dan suara tangisan dari seorang gadis yang sedang duduk di bawah lantai.

"Hiks Hiks Hiks" Isak seorang gadis yang terduduk lemas, dengan keadaan yang sudah babak belur ia bernama Zaneet Tara Atmajaya.

"KAMU HANYA BISA NANGIS" melemparkan pas bunga tepat dikepala gadis itu.

Braak

"Aww" ringis Tara dengan masih menunduk merasakan perih dikepalanya dan menetes darah di pelipisnya serta menahan kepalanya yang pusing.

Seorang lelaki yang baru sampai dengan sepeda motor nya langsung masuk kedalam rumah saat mendengar suara keras, dan teriakan dari orang yang ia kenal, saat baru masuk pemandangan yang didapat nya sekarang, melihat seorang pria dewasa melemparkan pas bunga tepat dikepala gadis yang terduduk lemas dilantai.

"KAKAK" teriak suara seorang lelaki yang lebih muda dari gadis itu, ia bernama Rayendra Marvel Atmajaya.

"Papa cukup!! Apa yang sebenarnya yang terjadi?"

"Kenapa papa memukul kakak?"

"Ga usah ikut campur kamu Marvel!!"

"Ga usah ngebelain kakak kamu!!" Bentak Andres yang Ingin melemparkan asbak piring kepada putrinya.

"PAPA CUKUP!! MARVEL BILANG" Teriak Marvel memeluk gadis yang terduduk lemas yaitu kakaknya.

"Marvel kamu sudah berani menentang papa!!"

"Kalo papa melemparkan asbak itu ke kakak, kakak akan MATI PA!!" Ujar Marvel dengan menekankan kalimat terakhirnya.

"Ha-ah" Andres melemparkan asbak yang dipegangnya ke sembarang tempat, dan pergi meninggalkan kedua orang yang sudah duduk lemas dilantai, dengan keadaan marah, mungkin Tara akan mati kalau adiknya tidak menghentikan Papa nya tepat waktu.

"Kakak maaf aku datang terlambat" mohon Marvel dengan wajah khawatir, dengan membantu Tara untuk berdiri dan duduk di sofa ruang tamu.

Marvel terkejut saat melihat wajah cantik kakak nya terdapat banyak lebam, bahkan ia sudah menggepalkan tangannya untuk menahan amarahnya.

"Ka-kak kena-pa wajah kakak lebam semua?" Marvel memperhatikan semua lebam yang didapat kakak nya ini, tanpa sadar air matanya mengalir.

"Kakak aku ambilkan kotak p3k dulu"
Marvel langsung bergegas ke dapur, dan tidak butuh waktu lama Marvel kembali dengan membawa kotak putih, dan kembali duduk.

"Tenang aja vel, kakak baik-baik aja" ucap Tara mengusap wajah Marvel dengan senyum manisnya.

Marvel langsung mengobati luka yang ada di wajah Tara dengan sangat baik, Tara hanya memperhatikan Marvel sambil tersenyum tipis.

'untung kakak masih mempunyai kamu Marvel, klo tidak mungkin kakak sudah bunuh diri' batin Tara menatap Marvel kosong.

"Hiks kakak, kenapa papa jahat banget dengan Kakak hiks" tangis pecah Marvel yang sudah selesai mengobati luka di wajah Tara, dan ia langsung memeluk tubuh kecil kakaknya.

Tara hanya tersenyum dan membalas pelukan Marvel dengan, mengusap kepala adik manisnya ini.

"Udah jangan nangis, cowok ga boleh cengeng" Tara mengusap punggung Marvel, untuk menenangkan adiknya ini.

"Hiks biarin kak, Hiks ga peduli aku" ujar Marvel disela sela tangis nya dan menggesekkan kepalanya di leher Tara untuk mencari kenyamanan, dan beberapa menit kemudian Marvel tertidur pulas dalam pelukan hangat Tara.

"Hm ternyata kamu tertidur, pasti lelah kan?"gumam Tara mengelus kepala Marvel.

"Selamat malam adik manjaku" gumam Tara membisikkan ke telinga adik tersayang nya ini, dan mengecup singkat kening Marvel dan menyusul kedalam mimpi.

Mereka berdua tidur terlelap dengan berpelukan erat dengan wajah damai.

Apakah akan ada kebahagiaan, dan ketenangan diantara mereka berdua?

Siapa yang akan tahu takdir mereka berdua akan dibawa kemana? Apakah mereka akan dipermainkan oleh takdir?
Atau ia mendapatkan kebahagiaan nya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang