02.

5 3 11
                                    

follow on instagram:@_warnalilac @regasaldirga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

follow on instagram:
@_warnalilac
@regasaldirga

start;

[02]

***

Sebuah motor trail hitam berhenti di pinggir jalan dekat terminal. Pemuda yang mengendarainya memandang sekitar mencari seseorang yang akan menjemputnya di sini. Tak bisa menunggu lama, dia lantas mengambil ponsel dan menghubungi orang itu.

“Halo, siapa?” Suara di seberang telepon sana bertanya, Hazar.

“Regas. Gue udah sampe di depan terminal.”

Oke, Gas, gue suruh orang jemput lo.

Pemuda itu, Regas, memutuskan sambungan telepon, dan memilih menunggu di atas motor. Matanya awas pada keadaan sekitar khawatir ada jebakan yang dipersiapkan untuknya. Tak berselang lama, seorang pemuda berpakaian serba hitam dan mengenakan topi abu menghampiri dirinya.

“Lo Regas?” tanya begitu sampai di sampingnya. Regas mengangguk sebagai jawaban. “Gue Tio. Sekarang lo bisa ikutin gue biar motornya titipin di parkiran sana.” Tio menunjuk parkiran motor di dekat jajaran warung tak jauh dari tempatnya berdiri.

Selepas memarkirkan motor, Regas menghampiri Tio dan mengikuti bocah itu pergi melewati pinggir terminal. Hiruk piruk orang-orang di sekitar seolah membuat Regas makin waspada. Di samping salah satu depot makanan terdapat warung kopi kecil tempat para pria tua bertato sedang berkumpul. Tio menyapa beberapa dari mereka.

“Gue bawa temen, Bang.” Tio menengok kepada Regas. “Anggota baru Ranger.”

Entah apa pentingnya sehingga Tio memperkenalkan Regas sebagai anggota baru Ranger. Hal ini semakin membuat Regas gelisah. Jika orang-orang bertampang preman ini mengetahui tentang Ranger, itu seperti mendapatkan dukungan dari mereka.

“Wuih, nambah terus anggota lo, Yo. Gue gabung juga boleh nggak?” tanya salah satu pria bertelanjang dada dan tangan kiri full aneka gambar tato.

“Lo mah bekingan kita pada, Bang. Nggak usah gabung juga lo udah jadi leadernya,” kelakar Tio dan disambut gelak tawa beberapa dari mereka.

“Bisa aja lo, mau masuk lagi?” tanya orang itu.

“Yoi, Bang. Permisi, ya.”

“Oi, Yo, kalo ada Amir suruh dia samperin gue di sini,” sahut salah satu pria sedang duduk di pojokan sambil menjepit putung rokok di sela jarinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] R E G A STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang