EMPAT

3.3K 292 7
                                    

Sambil memandang wajah sang anak yang sedang menyusu pada dirinya Chika memikirkan ucapan sang papi tentang perjodohan

"Aku tau papi sama mami mau yang terbaik buat aku, buat Ara" gumamnya sambil mengusap pipi Arrazi

"Ibu juga tau suatu saat nanti kamu pasti akan menanyakan sosok ayah mu dan mau gimana pun ibu jadi ibu dan ayah buat kamu kalau tidak ada bentuk fisik nya seorang ayah kamu pasti akan selalu mencari nya nak"

"Ibu nggak trauma, nggak sama sekali, ibu takut orang yang di jodohkan sama ibu nggak terima kamu sayang, ibu takut"

Chika semakin memeluk erat Arrazi

Flashback on

"Papi mau menjodohkan kamu dengan anak teman om cio"

Deg

"Jodohin chika Pi? Nggak salah?" Ucap Chika kaget

"Sayang, sini dengarin mami dulu, kita mau yang terbaik untuk kamu dan Arrazi, Arrazi juga pasti harus memiliki sosok seorang ayah, mami nggak mau kamu trauma sama masa lalu kamu dan akan mempengaruhi tumbuh kembang Arrazi nantinya" ucap mami Aya

"Papi bukan orang baik nak, papi nggak bisa jaga kamu, liat aja papi sampai bisa kecolongan gini padahal papi merasa kamu selalu ada di dalam jangkauan papi, papi udah nggak muda sayang, oke kalau papi masih sehat seperti ini terus papi bisa jaga kamu dan Arrazi tapi semuanya, umur, maut itu udah di tentukan, papi mau cari yang tulus mencintai kamu dan menjadi kamu dan Arrazi saat kalian jauh dari papi" ucap papi

"Chika tau pilihan orang tua yang terbaik, Chika ikut aja dan mi, Chika sama sekali nggak trauma sama laki laki, tapi yang Chika takuti anak teman om cio nggak Nerima Chika dan lebih lagi yang Chika takuti nggak Nerima Arrazi " ucap Chika

"Chika, om udah cerita tentang kamu ke orang tua nya, mereka tau kamu juga korban, jadi mereka juga setuju" ucap om cio

"Chika mau menerima perjodohan ini mi Pi" ucap Chika. Chika memikirkan juga masa depan Arrazi yang pasti akan membutuhkan figur seorang ayah

Flashback off



~~



Malam hari Chika sedang bersiap karna akan pergi menemui seseorang yang akan di jodohkan dengan dirinya setelah mengurus Arrazi Chika langsung mengurus dirinya

Arrazi tampak anteng anteng aja di kasur

"Selesai" ucap Chika

"Ayo nak kita berangkat" ucap Chika kemudian mengangkat Arrazi dan mengendong nya

Chika naik mobil bersama dengan mami Aya dan papi

Tak lama kemudian mereka sampai di restoran yang sudah di siapkan oleh gracio

"Di gendong aja Ara nya Chik?" Tanya mami Aya

"Iya mi, tunggu tidur aja masukin stroller" ucap Chika

Mereka pun masuk kedalam dengan papi yang membawa stroller Arrazi

"Selamat malam semua, maaf baru datang" ucap papi pucco

"Tidak apa, tidak masalah, silahkan duduk" ucap om cio

Semuanya sudah duduk berhadapan tapi Chika malah mencari kemana orang yang akan di jodohkan dengan dirinya

"Masa iya yang muka datar kek tembok itu sih calon suami gue, mending nikah sama tembok aja nggak sih gue" batin Chika melihat satu orang laki laki yang hanya diam sambil memutar kunci mobil di tangan nya dan memasang wajah datar nya

Pilihan Yang Terbaik ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang