Typo bertebaran
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
------Happy reading------
🌷Tinggalkan jejak🌷
Karya_by Lidwinsetya
_______________________________________"Jika harus sesakit ini karena mencintaimu
Aku tidak mungkin rela membuang waktuku begitu lama pada penantian yang ternyata sia-sia"~Gazala Nisa Albagaz~
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Tidak mengapa bukan? Ketika hubungan yang sudah terikat harus di lepaskan atau kemungkinan sengaja di lepaskan untuk mencari yang lebih baik. Nyatanya tidak semua seperti itu. Hubungan yang terikat antara dua keluarga harus banyak pertimbangan ketika ingin di lepaskan.
Nabila saat ini sudah mulai menggunakan kruk sebagai alat bantu berjalannya. Sudah kesekian kali si bocil menggerutu ketika Nabila menggunakan kruk sebagai alat bantu berjalan.
"Dasar bocil. Aku sudah gak lumpuh dan mulai bisa berjalan gak perlu lagi kamu sampai segitunya khawatir sama aku. Apa gunanya aku terapi kalau kamu masih seperti itu terus. " cibir Nabila sambil menggerutu.
Kruk yang di gunakannnya di taruh tepat di sampingnya. Siapa lagi kalau bukan Dokter obgyn yang bernama Hafiz Muhtasim Alzur. Memang sudah tidak di pungkiri setiap ada Nabila terapi disana ada Hafiz yang selalu menemani.
"Gak, apa-apa dong. Kalau orang sayang tuh seperti aku, Hafiz putra bungsu nya mimu Aila yang paling tampan sejagat raya. Cuma kamu aja yang gak peka." ucap Hafiz tanpa dosa sambil mencebik.
"Stop, udah. Aku mau ke ruang Sakura. Disana ada keponakanku. Hari ini aku janji mau menemani Chala sampai bang Arif kembali dari tempat kerjanya." Nabila sambil menggerakkan jari nya untuk menghentikan putaran kursi roda.
Jengah dengan bocil yang selalu membuatnya pusing dengan tingkah posesif dan otoriter si dokter obgyn.
"Ya, aku antar kamu. Yang penting gak boleh capek. Kaki kamu belum sembuh total. Tidak menutup kemungkinan akan lama berjalannya. Kalau kamu bandel, susah di atur dan gak mau aku temani."
"Memangnya ada hubungannya? Antara kamu temani dengan kesembuhan kaki ku? Rasanya gak ada deh. Kamu aja yang terlalu banget jagain, aku. Sampai mau masak saja aku seperti boneka yang gak boleh kerja keras." Sanggah Nabila sesaat setelah Hafiz tidak au mengalah.
"Gak ada yang salah bukan? Pokoknya kamu gak boleh banyak gerak. Awas kalau kamu melakukan hal yang fatal. Bukan cuma kruk yang aku singkirkan. Aku bakal buat kamu hanya duduk dan tiduran di kasur." Ulti Hafiz tambah tak mau mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seandainya Kamu 4 (Tamat)
Romance(Sekuel melepasmu 2) kisah perjalanan hidup orang tuanya,membuat seorang wanita bernama Gazala Nisa Albagaz menjadi sosok wanita kuat, hingga di usia tiga puluh satu tahun, memilih untuk tetap sendiri. Tidak dekat dengan lelaki manapun, sampai pada...