Part 1

2.4K 262 36
                                    

»»———- HAPPY READING ———-««

HIDUP sebagai anak orang kaya mungkin terdengar begitu menyenangkan.

Banyak orang yang ingin lahir dengan sendok emas di mulut, tumbuh dengan harta berlimpah dan tak perlu memikirkan masalah finansial keluarga.

Berfoya-foya dengan uang orang tua dan merasa dunia ada di atas telapak tangan.

Bukan hal tabu lagi untuk mengetahui bahwa hampir seratus persen anak-anak bergelimang harta memiliki sifat buruk dan sangat sombong.

Alasan utama nya tentu karena tahu mereka memiliki kekuatan, kekuatan uang.

Segala sesuatu tunduk dengan uang. Bahkan mungkin di zaman mengerikan ini, orang-orang menganggap uang adalah Tuhan.

Bukan berlebihan, tapi memang begitu kenyataan nya.

Para wanita lebih memilih pria berdompet tebal tapi buruk rupa di bandingkan laki-laki tampan namun miskin. Cinta tidak bisa membuat mu kenyang, itu prinsip nya.

Pria di pandang rendah bila tak memiliki finansial yang baik. Dan wanita di lihat sebagai barang jika terlahir miskin.

Lucu rasa nya tatkala mendengar seseorang mengatakan bahwa uang tak bisa membeli kebahagiaan, tapi pada kenyataan nya, punya banyak uang memberi sesuatu yang lebih dari kata kebahagiaan.

Uang adalah segala nya.

Dan menjadi orang kaya merupakan impian setiap manusia. Kau menyangkal nya? Maka kau naif.

Namun sisi gelap nya, uang mampu membuat seseorang gila.

Lebih baik terlahir miskin lalu kaya setelah nya, dari pada kaya dari lahir kemudian miskin. Ini merupakan pernyataan yang kompleks, bertentangan dengan pernyataan di atas.

Hidup serba enak lalu tiba-tiba kemalangan menimpa, mati mungkin jauh lebih baik bagi mereka berjiwa anak raja.

Satu-satunya kehidupan yang ia tahu adalah tentang kemewahan dan berlian di mana-mana, kemudian takdir memaksa nya merasakan kehidupan orang miskin yang selalu kekurangan.

Jadi, apa yang akan terjadi pada anak yang tak pernah kesusahan itu?

PRANGG!

Bunyi sebuah piring kaca yang mendarat keras ke atas lantai terdengar begitu memekakkan telinga, sang pelaku mengepalkan tangan setelah sengaja merusak alat makan bernilai tinggi.

"MAMA SUDAH GILA? MANA BISA AKU MAKAN MAKANAN BASI!"

Sang ibu menghela nafas lelah, ia memandang jengah sang anak.

"Chenle, tolong berhenti membuat Mama semakin pusing! Makanan ini tidak basi, hanya saja rasa nya sedikit berbeda karena di hangat kan kembali!"

Si anak mengerang kasar, meraih tas sekolah milik nya dan berlalu pergi begitu saja. Tidak memperdulikan sang ibu yang terus memanggil nya untuk kembali, ego mengendalikan tubuh nya.

Tatkala hendak kabur dengan mobil pribadi pemuda itu baru mengingat bahwa mobil nya kini tidak memiliki bahan bakar sedikitpun.

"BEDEBAH!"

NOXIOUS | JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang