tubuh telah patah
dihimpit pedih
digusur peluhKotaku terbelah
oleh kilat berdarah
di langitku yang gemuruhBumiku penuh
oleh sampah
dan reruntuh
rata oleh tanahah!
Semesta luluh lantahtetapi rumah
itu masih utuh
tak tersentuhPenghuninya belum punah
cuma letih,
menanti pulihoh,,
Allah
sungguh Maha Pengasih.Note: pekan itu materinya merangkai larik, bait, dan tipografi. Jadilah aku memberanikan diri bermain-main dengan bentuk seperti yang pernah dilakukan Sutardji Calzoum Bachri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupu-kupu di Dalam Sajak
PoetryMengapresiasi karya sendiri itu juga termasuk seni :) [Kumpulan Puisi dan Cerita Pendek]