✘♚✘
Ting! Ting! Ting!
Setiap handphone milik murid berbunyi secara berbarengan aneh memang, bermodal rasa penasaran mereka pun membuka pesan dari user tak di kenal, orang itu mengirim sebuah video entah video apa itu yang di upload di akun lambe turah sekolah.
Setelahnya semua orang tercengang melihat video yang ternyata di dalamnya terdapat Maya dan Lora yang bersitegang di tepi kolam renang.
Di dalam video itu dapat di lihat dengan jelas kalau Lora menarik tangan Maya agar seolah-olah Maya lah yang mendorong nya, ada Glen juga yang bergegas menolong Lora kemudian menampar pipi Maya hingga berbunyi nyaring.
'Jadi bukan Miya yang dorong Lora ke kolem tapi itu ulah Lora sendiri, licik banget si Lora.'
'Gue kira cewek polos ternyata medusa.'
'Kita udah salah nilai orang, yang di kira baik ternyata aslinya jahat.'
'Bener, gue jadi kasihan sama Miya karena banyak yang bully padahal gak tau apa-apa.'
Berbagai hujatan mereka lontarkan di kolam komentar untuk Lora dan Glen, kini mereka semua tau kalau Maya tak salah dalam hal ini.
"Ada apa sih rame-rame?" tanya Bianna pada Kiara, Kiara mengidik bahu tidak tau, "mana gue tau, kita kan baru sampe, coba tanya anak lain," balas Kiara.
"Eh, ada apa sih? rame bener," ucap Bianna pada Asha.
"Itu ada user gak di kenal yang sebar video waktu Lora di dorong Miya,"
"Hah? di akun lambe turah?" Asha mengangguk.
Karena penasaran Bianna dan Kiara melihat video itu, dan benar saja mereka juga ikut tercengang melihat isi dari video itu.
"Kan! Udah gue bilang kalo Miya gak salah, kalian sih ngeyel," seru Bianna membuat seisi kelas menunduk.
"Gue mau minta maaf sama Miya, tapi udah dua hari dia gak masuk,"
"Bener juga, itu anak kemana ya? di telpon gak di angkat lagi,"
"Hp si Rissa juga gak aktif, gue jadi curiga sama mereka," timpal Kiara setelah beberapa kali mencoba menghubungi nomor Rissa.
"Ohiya, tanya si Glen aja dia kan serumah sama Miya," saran Bianna di setujui Kiara.
Sedangkan Glen saat ini tengah menatap kosong handphone nya, pemuda bermarga Harison itu sudah melihat isi video dari lambe turah sekolah.
Glen menatap tangannya yang sudah menampar Miya beberapa hari lalu dengan sendu, ia merasa bersalah karena sudah memukul Miya yang tak bersalah.
"Maafin gue... Miya.. hiks.." Isak Glen tak kuasa menahan air matanya yang sudah tak terbendung.
✘♚✘
"Kalian ngapain di sini?"
"Mau jenguk Angel lah, ya kali mau konser," celetuk Nathan dengan nada sewot, Miya melotot mendengar nada bicara Nathan.
"Biasa aja kali gak usah sewot,"
"Gue biasa aja tuh, mau apa lo," yang lain hanya bisa memandang perdebatan itu dengan malas, sudah jadi hal biasa jika Miya dan Nathan selalu bertengkar setiap kali bertemu, seperti Tom and Jerry saja.
"Keadaan lo gimana?" tanya Rafael seraya duduk di samping Maya yang duduk di atas ranjang.
"Cuma luka kecil, gue gapapa," sudah Rafael duga Maya pasti akan jawab begitu, Rafael pun menyentil dahi Maya pelan.
"Kalo ada apa-apa tuh bilang, gak semua masalah bisa lo selesai in sendirian, nyawa lo berharga asal lo tau," Maya mengangguk saja daripada Rafael bicara lebih banyak yang akan melibatkan banyak hal tentang keselamatannya.
"Btw, kemaren gue liat Rissa lagi di kepung sama anak Phoenix Geng," ujar Nicholas, semua orang menoleh ke arahnya meminta penjelasn, "kayak nya kemaren Glen nyariin Maya deh sampe minta bantuan geng nya, terus liat motor Maya di pake sama Rissa dia ngiranya itu lo," lanjut Nicholas.
"Rissa kasih tau posisi gue di mana?" Nicholas menggelengkan kepalanya tidak tau, karena kemarin dirinya melihat dari kejauhan jadi tidak bisa mendengar dengan jelas.
"Gak gue kasih tau," tiba-tiba saja Rissa muncul dari balik pintu, "abang lo tuh kalut banget nyariin lo, gue kasihan sih cuma gimana ya.. temen gue ini keras kepala," ucap nya seraya menaruh parsel buah di atas meja.
"Heran sih gue, sebenarnya Glen itu sayang sama Miya tapi di sisi lain dia juga benci," sahut Nathan melirik Miya.
"Btw, di sekolah lagi rame soal video lo yang dorong Lora ke kolem renang, video asli nya udah ke sebar di akun lambe turah sekolah," Rafael membuang wajah nya sambil memainkan handphone nya, "kerjaan lo kan? Rafael?" Rafael langsung melihat ke arah Rissa yang tersenyum miring ke arahnya.
"Bukan," jawab Rafael langsung membuang pandangannya.
Rissa berdecih sinis, "gengsi jangan di gedein bro," Rafael menatap tajam Rissa yang di balas tak kalah tajam oleh sang empu.
"Darimana lo dapet video itu? di area kolem gak ada cctv," tanya Maya penasaran.
"Gak tau, bukan gue yang sebarin video itu," balas Rafael tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.
"Hah kena lo, gue gak pernah bilang lo yang sebarin video nya," cetus Rissa, yang lain kebingungan dengan ucapan Rissa sedangkan Rafael menegakan badannya gugup.
"Coba lo jelasin Ris, gak ngerti gue," kata Nicholas.
"Video itu bukan Rafael yang sebarin tapi Galaxy, Rafael dapet video itu dari kamera yang dia sembunyiin di sudut kolem renang terus Rafael kasihin video itu ke Galaxy, dan yah akhirnya Galaxy yang sebarin video itu." Mereka mengangguk mengerti.
"Darimana lo tau kalo gue taro kamera di sana?" tanya Rafael. Rissa tersenyum sarkas "jangan kira gue bodoh ya," balas Rissa.
"Kalo gitu sekarang pasti si Lora Lora itu kena bahan gunjingan sekolah, topeng polos dia pasti udah ketahuan,"
"Belum semua, masih banyak yang harus di bongkar dan gue tau apa yang harus gue lakuin." Maya tersenyum penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Revenge
Random⚠️Cerita ini pernah di Unpublish sebelumnya, satu tahun yang lalu karena Author sibuk, kemudian di Publish lagi dan alurnya di ubah di beberapa bab⚠️ [ dibaca sampe selesai terus di vote + komen. Jangan lupa Follow juga ya ] SINOPSIS! Ini bukan ceri...