"Permisi kak, paracetamolnya ada?" Tanya Nasya kepada kasir apotik dekat rumahnya. Nasya selalu bisa untuk melawan rasa sakit ditubuhnya demi bekerja tapi kali ini tubuh Nasya bener bener lemas dan kepalanya juga pusing.
"Ada kak, mau berapa?"
"1 strip ya"
"Baik"
"Terima kasih kak"
Setelah membeli obat, Nasya lalu duduk di kursi depan apotik dan meminum obatnya. Nasya memejamkan matanya sejenak beristirahat, tidak sampai satu menit tiba-tiba seseorang menempatkan telapak tangannya yang dingin di dahi Nasya dan itu membuat Nasya terkejut lalu membuka matanya.
"Lo panas, sakit?"
"Kak.. Diego.. kok bisa disini?"
"Beliin barang nyokap"
"Oh.. Btw Nasya lagi gaenak badan aja, tapi Nasya udah beli obat dan udah minum juga jadi udah enakan"
Diego hanya menanggapi Nasya dengan anggukan kepala lalu berkata "Gue beli titipan nyokap dulu"
Nasya lalu kembali memejamkan matanya.
"Mau ikut?" Ucap Diego
Lagi-lagi Nasya dibuat kaget sama Diego
"Ikut kemana?"
"Makan"
"Makan apa? Nasya lagi ga nafsu makan tapi"
"Yaudah"
"Ehhhh kok yaudah, Nasya lagi sakit jadi tetep harus makan tau"
"Bubur?"
Nasya mengangguk mengiyakan ide Diego untuk makan bubur. Karena Rumah Diego dan Nasya memang berdekatan walau dibatasi 'tembok tinggi' tapi ini hal yang menarik karena tembok ini menjadi hal dimana mereka bisa sering bertemu. Diego yang awalnya hanya ke apotik untuk membeli vitamin titipan mamanya malah berujung mengajak Nasya makan bubur karena Diego bisa lihat dari raut wajah Nasya yang pucat kalau Nasya belum makan. Diego bohong kalau dia mau cari makan karena sebelum ke apotik ini dia baru selesai melahap masakan mamanya.
"Kak mau bagi 2 ga buburnya, Nasya soalnya ga habis kalau sendiri" Tanya Nasya
Diego mengiyakan Nasya dengan menganggukan kepalanya pelan.
"Kak Diego tim bubur diaduk apa ga?"
"Di telen" Jawab Diego cuek. Nasya mengerucutkan bibir mungilnya sedikit sebal dengan jawaban Diego.
"Gue ajak lo karena lo cewenya Zack"
"Hah? Nasya sama kak Zack belum jadian"
'Belum Jadian' oh? so she really wants to be with him. Good. Ucap Diego dalam hati, tiba-tiba tubuh Diego terasa panas, tidak tau lagi diserang api apa.. api cemburu? mungkin.
"Buburnya gue aja yang bayar gue balik dulu, GWS"
"Loh... Tap—" Belum Nasya menyelesaikan ucapannya, Diego sudah pergi meninggalkannya.
🌸🌸
"Morning Gin! Gimana kemarin? Lancar semua kan? Kamu udah dapet bayarannya langsung kan?" Tanya Nasya antusias mengenai hal kemarin kepada Gina.
"Hancur"
"Apanya Gin? Kok hancur?" Nasya bingung dengan jawaban sahabatnya itu.
"Pokoknya semuanya hancur sya, boro-boro gue dibayar, gue bahkan dibikin malu sama kakak tiri lo" Ujar Gina kesal.
"Tasya apain kamu Gin, Nasya minta maaf" Ucap Nasya sedih sambil merangkul Gina.
"Lo gausah minta maaf Sya, ini bukan salah lo sama sekali"
KAMU SEDANG MEMBACA
DINAZA
Teen Fiction"Dia bukan tipe gue" Ucap Diego S Prakasa yang masih fokus dengan layar hp-nya. "Tapi Nasya gamungkin masuk di kriteria cewek yang dia suka" Ucap Nasya Kamila sambil memanyunkan bibirnya. "Kalau gue sih gamungkin mau sama cowok tipe kayak Zack, yang...