Pagi hari ini calon siswa siswi baru berkumpul di lapangan SMA Prakasa untuk menjalani MOS. Siswa siswi dengan name tag bertuliskan biodata dengan foto mereka masing-masing perlahan memenuhi lapangan.
"Selamat pagi semuanya!" Teriak Sean penuh semangat.
"Kenalin gue Sean waketos di sekolah ini dan ini Gino waketos kedua di sekolah ini" Ujar Sean lalu menunjuk Gino yang berdiri telat disebelahnya.
"Ketosnya mana!"
"Lah masa hari pertama ketos ga dateng?"
"Ketos telat? HAHAHA"Siswa siswi menjadi riuh karena batang hidung ketos SMA Prakasa yang terkenal dengan kegantengan dan kepintarannya belum terlihat.
"DIAMMM!" Tegas Sean sedikit beteriak kearah microphone yang langsung membuat satu lapangan kembali menjadi tenang.
"Gimana nih no, masa Diego belom dateng si" Bisik Sean.
"Lo tau sendiri si Diego mana mau ikut ginian, tapi coba deh gue call dulu" Ucap Gino lalu mengambil hp dan mencoba menghubungi Diego.
"Woi! Diego!" Ucap Gino sedikit berteriak.
"Lo dimana go, semua pada nyariin lo".
"Hm" Balas Diego dengan santai.
"Ha hm ha hm, bisa ga si lo kesini sekarang! Kali ini aja please, gue gatau mau bilang apa ke mereka semua masa ketos di hari pertama aja ga dateng" Oceh Gino panjang lebar.
"Hm" Balas Diego dan mematikan sambungan telefon.
🌸🌸
Nasya sedang mengejar bus yang dia tertinggal karena terlalu fokus dengan novel yang dia baca.
"PAKK SUPIR! TUNGGUIN NASYA PAK!" Teriak Nasya dengan nafas yang terengah-engah. Bus yang sedari tadi dia kejar pun akhirnya berhenti.
Huft.. akhirnya! Nasya capek banget
Setelah 10 menit perjalanan Nasya akhirnya sampai di sekolah barunya. Anak-anak yang lain pasti akan tersenyum bahagia jika bisa bersekolah di SMA Prakasa tapi berbeda dengan Nasya, SMA Prakasa adalah sekolah bergengsi tinggi dan Nasya adalah siswi yang beruntung karena dia mendapat beasiswa full. Dia merasa tidak percaya diri karena dia berbeda dengan siswa siswi lainnya yang bisa masuk ke sekolah bergengsi ini karena mereka dari keluarga berada. Nasya tidak memiliki harta apapun karena warisan yang papanya berikan untuknya direbut oleh mama dan kakak tirinya. Ya, Nasya tinggal bersama mama dan kakak tirinya semenjak kepergian papanya.
"Aduh hari pertama aja Nasya udah telat, gimana nih" Ucap Nasya dengan nada gelisah lalu berlari ke lapangan.
🌸🌸
Diego sang ketua OSIS yang terkenal bukan hanya di SMA Prakasa mempunyai kebiasaan buruk yaitu merokok dimanapun dan kapanpun termasuk sekarang, seharusnya dia sudah memberi ucapan selamat datang kepada siswa siswi baru tapi dia sekarang dengan santainya duduk di taman belakang. Diego mengambil satu puntung rokok dari kantong celananya, membakar ujungnya lalu menghisapnya. Saat Diego ingin membuang sisa rokoknya ia mendengar suara jepretan foto dari arah belakang dimana dia berdiri.
Ceklikkk..kk..
"WOI!" Teriak Diego sambil menunjuk kearah cewek dibelakangnya dan berjalan mendekatinya.
"Ehmm Na..Nasya g..ga sengaja"Jawab Nasya ketakutan lalu perlahan berjalan mundur.
"Ga sengaja?" Diego menjawab sambil terkekeh sinis.
"Lagian kenapa kamu merokok di area sekolah!" Ucap Nasya lantang walaupun dia sebenarnya takut sambil terbatuk-batuk karena asap rokok yang di hirupnya.
"Bacot" Ucap Diego lalu menarik tangan Nasya mencoba merebut hp yang dipegang oleh Nasya.
"Kasar banget si!" Oceh Nasya sambil mencoba melepaskan tangan Diego.
Bukh..kh..
Nasya meginjak kaki Diego lalu menggunakan kesempatan ini untuk kabur dari cowk menyebalkan itu.
"WTF! Awwww" Diego meringis kesakitan lalu berdecak kesal dan berjalan dengan susah payah kearah lapangan.
🌸🌸
"Sekarang kalian semua bagi kelompok menjadi 21 kelompok, satu kelompok terdiri dari 10 orang, jumlah kalian yang harus hadir untuk acara hari ini sudah kita hitung dan totalnya 210, jika ada satu kelompok yang kekurangan orang, kelompok itu akan kita hukum!" Jelas Sean.
Siswa siswi sibuk mencari kelompok mereka masing-masing dan sedikit takut kalau kelompok mereka kekurangan orang.
"Siapa yang kelompoknya ga terdiri dari 10 orang maju! sekarang!" Tegas Gino.
Siswa siswi pun saling menatap dan mencari-cari kelompok yang tidak lengkap dan akhirnya sekelompok siswa siswi pun maju dengan menundukkan kepala mereka lemas dan sedikit takut.
"Kalian semua lari lapangan 10 putaran!" Tegas Sean sambil menunjuk mereka satu persatu.
"Se se se! Noh Diego dateng" Kata Gino sambil menyenggol pelan bahu Sean.
"Perhatian semuanya! Ini Diego, Ketua OSIS SMA Prakasa sekaligus anak ketua yayasan sekolah ini" Tegas Sean sambil menunjuk kearah Diego.
"Pagi" Sapa Diego.
"OMG!!!!"
"Gila ganteng banget!"
"Calonku!!!"
"Ini mah anggota BTS lewat semua!"Lapangan seketika berubah menjadi riuh karena teriakan histeris dari kaum wanita yang sedang mengagumi kegantengan Diego.
"DIAMMMM!" Teriak Sean menenangkan keadaan lapangan.
"Pe..Permisi kak, ma..maaf Nasya telat" Ucap Nasya sambil menundukkan kepalanya grogi.
"Gara-gara lo mereka semua kena hukuman dan harus lari, apa menurut lo maaf lu cukup?" Jawab Sean sambil menunjuk ke siswa siswi yang terlihat lelah karena harus berlari dibawah teriknya sinar matahari pagi ini.
"Ma..Maaf kak" Ucap Nasya lalu mengangkat kepalanya dan matanya melebar terkejut saat melihat cowok yang di sebelah Sean, cowok itu adalah orang yang tadi Nasya injek. Nasya pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Sekarang lo lari juga! Cepat!" Tegas Gino.
"Double" Ucap Diego.
"Double? Jadi Nasya harus lari 20 puteran?" Tanya Nasya tidak percaya.
"Hm" Balas Diego.
"Gila bro, 20 puteran? Ga salah lo? Kita aja pas latihan basket 15 puteran aja udah tepar gimana tuh cewek" Tanya Gino sambil meninju pelan bahu Diego.
"Terus gue peduli?" Jawab Diego santai.
She deserves it
KAMU SEDANG MEMBACA
DINAZA
Teen Fiction"Dia bukan tipe gue" Ucap Diego S Prakasa yang masih fokus dengan layar hp-nya. "Tapi Nasya gamungkin masuk di kriteria cewek yang dia suka" Ucap Nasya Kamila sambil memanyunkan bibirnya. "Kalau gue sih gamungkin mau sama cowok tipe kayak Zack, yang...