02. Air Kobokan

21 23 38
                                    

Sebelum baca, beri vote ya kak

Thalia membuka matanya perlahan. Biasanya ia akan terbangun saat mendengar suara alarm, namun kali ini berbeda ia terbangun saat matahari pagi masuk ke sela jendelanya membuatnya terbangun dari tidur nyenyak nya.

Hoam..

Ia menyingkapkan selimut yang masih menempel di badannya. Bertepatan dengan itu, ponsel nya berdering. Melihat nama si penelpon Lia langsung mengangkatnya.

📲

"SIANG LIA!"

Lia menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Pekak kuping gue gara lo!"
Yang di sebrang hanya cengengesan menjawab ucapan Lia.

"Sory!" ujarnya.

"Jadi kapan nih lo mau jemput gue?"

Lia kembali menguap sebelum menatap jam di dinding kamar nya. Ia membulatkan mata saat melihat jam setengah sepuluh pagi.

"Setelah sarapan deh!" Jawabnya.

"Hah.. Tumben jam segini belum sarapan, lagi diet lo?"

"Iya diet ngosongkan perut akibat kemarin kepenuhan zat unfaedah dari guru bk sekaligus dari Agam!"

"Emang abang lo se cerewet itu ya sampai lo lupain abangnya?"

Lia yang sambil menggosok gigi kini terhenti.

"Wuihh.. dia cerewet melebihi Mami lagi, bisa di bilang tiga kali lebar nya ceramah guru bk!" Ketus Lia saat mengingat wajah Agam saat mengomel.

"Busyet dah. Gue jadi penasaran seperti apa sosok abang lo itu, sampai sebegitunya lo kesal sama abang lo!"

"Mending gak usah deh, karna gue gak maoo lo suka sama sosok abang gue, karna gue gak maoo punya kakak ipar kek lo!" Jawabnya dengan kekehen di akhir.

"Widih, Liaaa gak usah ngegas juga lah, gantian nih pekak kuping gue!" Kesalnya. "

"Liat mukenya aja belum, gimana ceritanya gue bisa suka!" Protes Sifa dari sebrang telepon.

"Maka dari itu, gue sarani lo cukup kenal dengan namanya tapi tidak dengan orangnya!" Kekeh Lia.

"Btw lo jangan lama ya jemput gue, takutnya adek gue keburu pulang!" Pinta Sifa.

"Si Jabir?"

"Eh.. Iya itu dia, tapi adek gue namanya Jabar bukan Jabir!" Proses Sifa.

"Iya deh, Itu dia, tapi lo sendiri yang bilang gue kalo namain adek lo si jabir, karna jabirnya melebihi mak mak gosip!"

"Btw gue punya cerita nih, tapi gak seru kalo gue cerita sekarang, lo sarapan sana noh, gue mau mandi!" Ujar Sifa yang langsung mematikan sambungnya.

Lia menatap kesal sekaligus di buat penasaran oleh seseorang sifa. "Awas lo enak aja main mati matikan sebelum gue bilang iya, liat deh bakal gue kerjain ntar! "

📲

~

Setelah selesai dengan sarapan, Lia menyandang tas kecilnya diiringi dengan merampas kunci motor dari atas meja.

"Mau kemana Non!" Tanya Bik sila

"Keluar main bik, jangan bilang abang ya bik, pulangnya gak sampai sore kok!" Ujarnya sambil memberikan selembar kertas senilai seratus ribu.

"Pesan den Agam, gak boleh keluar non, kecuali sama aden Non!" Ujar Bik Sila tanpa mengambil uang pemberian Lia

"Tapi Lia mau keluar tanpa Bang Agam bik, Sifa juga udah nunggu, liat nih!" Lia memperlihatkan ponselnya yang mana tertera nama Sifa yang sedang menelponnya.

Love U Agam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang