WIRA 8

16.4K 1.4K 239
                                    

*vote

.

.

.

Udah lebih dari sejam mas Raka di hadapkan sama atasan nya. Membahas evaluasi penjualan produk mereka yang semakin hari semakin banyak pesaing dari berbagai brand ternama.

"Saya akui, kinerja kamu makin hari makin bagus, Ka. Dan saya terima inovasi baru kamu ini yang menurut saya bisa mendongkrak pesaing brand lain."

"Benarkah pak?" Mas Raka gak percaya sama apa yang di ucap bos nya.

"Kenapa engga. Pabrik kita selalu memproduksi rutin setiap hari nya. Jadi kepala produksi pun disana juga menunggu konsep baru produk baru kita. Dan saya suka dengan konsep yang kamu bikin."

"Terima kasih pak. Setelah ini, saya akan juga uji lapangan mengenai konsumsi pasar yang baru. Supaya kedepan nya kita bisa meregenerasi produk kita."

"Bagus. Tepat sekali."

Mas Raka bernapas lega. Setelah sekian ketegangan akan pesaing yang mau menjegal produk mereka, mas Raka dengan segala kepintaran nya menuangkan segala ide cermat agar kantor cabang disini tetap eksis. Gak kalah dengan pusat yang justru belakangan ini melepas kendali soal berjalannya produk yang mereka jual. Agak lain memang. Tapi tak apa lah. Selagi masih bisa di atasi, ini bukan masalah yang besar bagi mas Raka.

Dia keluar dari ruang meeting yang tadinya hanya di isi berdua sama bos nya. Baru aja dia keluar dari ruang meeting, mas Raka ketemu sama Erni. Temen kerja nya. Itu lhoo... Yang pernah nawarin ngasih tumpangan pulang ke mas Raka.

"Gimana Ka?" tanya Erni dengan cemas.

"Aman, Er. Lo tenang aja. Semua baik baik aja kok."

"Hufft syukur lah. Padahal nih ya, kemarin gue sempet denger kalo Arman itu mau ngajuin dulu proposal itu. Eh taunya cuma omong doang. Untung ada elu, Ka."

Mereka jalan beriringan balik ke ruang kerja mereka. Biasaaa.... Si Erni cewek kerudung ijo tosca itu hoby banget nge gosip.

Belum juga lama mereka jalan, temen mas Raka yang satu nya juga nyamperin.

"Raka sayangkuuuuuuuuuuuuuuuu... "

Melengking bukan. Itu Putri. Staff bagian keuangan yang centil nya bukan maen.

Dateng dateng langsung nubruk mas Raka memeluk dari samping kiri. "Ululululu... Rakaaaa... Kangen banget gue sama lu!"

Erni berlagak muntah denger suara Putri yang cempreng kek toples krupuk di seret di lantai.

"iiih apaan sih Put? Engep anjeng!" Mas Raka mengelak pengen lepasin cengkraman Putri yang kenceng banget.

"Ciee yang baru cuti. Mana oleh oleh nya." ucap Erni.

"Tenang. Nanti gue bagi ke kalian. Oleh oleh dari Thailand. Eeemmm gue disana ketemu banyak cowok cowok cantiiiiiikkkk..... Anjing lah. Jiwa fujo gue meronta ronta mau bungkus mereka satu satu."

Stress.

Mas Raka cuma bisa elus dada. Dari sekian banyak staff yang bekerja disini, mungkin cuma mereka berdua yang agak friendly sama dia. Itu pun juga kalo ada mau nya.

"Eh Ka, denger denger lu mau launching produk skincare ya?? Mana coba spill dong!" Putri antusias banget kek nya liat mas Raka yang udah seminggu gak ketemu.

"Oh iya. Bentar bentar." lalu mas Raka ngeluarin beberapa produk skincare nya dari ransel nya dan di taruh di meja kerja. Banyak lah. Mulai dari masker, night cream, lotion dan lain-lain.

Gerah [ bxb ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang