2

251 15 0
                                    

Jungkook dan namjoon sudah berada didalam mobil pribadi milik Jungkook. Dan Suga tentunya.

"Kemana si bantet?" Tanya Jungkook pada namjoon.

"Entah Jung, mungkin lagi enak enak sama eunha" jawab namjoon asal. Tapi memang kenyataan.

"Dasar manusia kurang lubang" ejek Jungkook. Namjoon hanya menahan tawa.

Setelahnya mobil hitam milik Jungkook melaju. Dengan kecepatan rata-rata.

Tujuan selanjutnya adalah menuju perusahaan milik jeon jungkook.

Tidak membutuhkan waktu lama. Mereka sudah sampai di depan gedung megah milik jeon jungkook. Karena jarak perusahaan dan hotel milik jeon tidak terlalu jauh.

Suga segera membukakan pintu untuk sang tuan.

Belum Jungkook menginjakkan kaki di tanah. Di dalam gedung terdengar suara ledakan lumayan keras. Hingga para karyawan di dalam berhamburan keluar.

"Ada apa ini?!" Jungkook dengan marah turun dari mobil. Pria itu mencengkram kerah salah satu karyawannya.

"Katakan!" Kedua mata Jungkook memerah karena menahan emosi. Sang karyawan yang tidak tahu apapun langsung ketakutan.

"S-ssaya tidak t-ttahu bos!" Ujar karyawan itu ketakutan.

"Sialan!" Jungkook menghempaskan tubuh sang karyawan.

Pria itu segera masuk kedalam gedung. Diikuti Suga dan namjoon yang sudah siaga dengan pistol ditangannya.

Sedangkan Jungkook hanya tangan kosong.

Matanya mengitari sekitaran gedung. Hanya ada asap tebal dan beberapa karyawan yang terluka didalam sana.

Jungkook segera naik keruangannya, melalui tangga darurat. Karena sudah pasti. Listrik padam.

Suga dan namjoon tetap bersiaga di belakang sang tuan.

Ketiga pria itu sudah sampai di lantai 30. Lantai paling atas. Ruangan Jungkook. Sang pemilik perusahaan ini.

"Capek juga!" Keluh namjoon saat menginjakkan kaki di lantai 30.

Jungkook memberi kode untuk berpencar. Pasti sang pelaku masih ada disini.

Suga ke kiri. Namjoon ke kanan. Dan Jungkook mengecek ruangannya.

"Sialan!!" Jungkook melihat dua orang dengan pakaian hitam sedang mengobrak-abrik lemari rahasia miliknya.

Tanpa basa basi satu dari kedua orang itu sudah tersungkur di lantai. Terkena tendangan maut dari sang mafia.

"Akkhhh!!" Orang yang tersungkur itu memegangi kepalanya kesakitan.

Teman komplotannya segera menoleh dan mengeluarkan belati berwarna perak.

"KYAAKK!!!" Pria itu berlari hendak menusukan belati itu pada Jungkook. Namun vas bunga terlebih dulu mengenai kepalanya.

"Cih! Sampah" Jungkook menendang kepala dan perut kedua orang itu secara brutal.

Namun siapa sangka, ada 1 orang lagi di belakangnya. Orang dibelakang berhasil menendang Jungkook.

"Argh! Sial!" Jungkook segera bangkit dan melihat samar-samar penjahat itu. Bukan pria. Namun seorang wanita.

Perawakannya jelas itu wanita.

Belum sempat mengejar, Jungkook sudah ditusuk belati perak oleh penjahat tadi. Ternyata orang itu tidak pingsan.

"Bangstrad!"

Jungkook menginjak wajah pria di bawah kakinya. Bertubi-tubi sampai pria itu kehilangan nyawanya.

"Jung! Dia kebawah!" Teriak namjoon. 

Jungkook segera berlari menuju tangga. Sedangkan namjoon yang mengurus ruangan Jungkook dan para penyusup itu.

Sedangkan Suga menyelamatkan beberapa karyawan yang disekap oleh penyusup tadi. Dan sudah menelfon ambulance juga polisi.

Penyusup wanita itu berlari tergesa-gesa menuju lantai dasar. Ia sangat panik lantaran Jungkook sudah hampir menangkapnya.

"Sial! Jeon Jungkook memang sangat lincah!!" Ujar wanita itu.

Di tengah perjalanan, Jungkook berhasil menendang punggung wanita itu.

Alhasil wanita itu tersungkur di lantai.

Namun pergerakan wanita itu juga sama lincah. Dia berhasil menghindari serangan-serangan Jungkook.

Namun bukan Jungkook namanya jika tidak bisa menangkap seekor tikus liar.

Jungkook berhasil menangkap wanita itu. Mencekiknya tanpa perasaan iba sedikitpun. Meskipun Jungkook tau dia wanita. Ia tidak segan. Musuh tetaplah musuh.

Mau lelaki, wanita, orang tua, bahkan anak tak berdosa pun, akan ia habisi jika ia ingin.

"Siapa yang mengutusmu!" Ucap Jungkook dengan nafas memburu, rahang pria itu sudah mengeras menahan emosi.

Wanita itu masih tetap pada pendiriannya. Bungkam. meskipun harus mati saat ini, ia rela. Karena itu tugasnya.

"Katakan sialan!" Ujar Jungkook dengan tegas. Cengkraman tangan pada leher wanita itu juga kian erat.

Wajah wanita itu sudah memerah menahan sakit. Namun Jungkook tidak peduli.

"Jung! Jangan sampai dia mati! Ayo bawa dia ke markas" ujar Jimin yang baru datang dengan nafas tersengal.

Barulah Jungkook melepas cekikannya pada wanita itu.

"UHUKK!!" 



***




"Tae!!!" Teriak Nara saat melihat kekasih hatinya sedang berdiri memandangi album foto di kamar Nara.

Taehyung sudah biasa masuk ke kamar Nara. Karena Nara tinggal sendiri di apartemen mewah ini.

Nara segera berlari dan memeluk taehyung. Lalu dibalas dengan hangat oleh sang pria.

"Aku sangat merindukanmu Tae oppaa..." Ucap Nara dengan manja.

Nara selalu begitu, manja dan selalu merengek pada taehyung.

"Aku juga rindu ra, maafkan aku karena terlalu sibuk dan baru bisa menemuimu sekarang" ujar taehyung tulus.

Nara mengangguk paham, dia melihat wajah tampan sang kekasih, mengusap lembut pelipis taehyung. Pria itu tersenyum hangat. Tampan sekali. Nara makin cinta.

"Saat ini aku sedang ada kasus berat Ra, jadi kemungkinan aku akan sangat sibuk, maafkan aku jika aku tidak memberimu kabar" taehyung mengecup bibir Nara sekilas sebelum melihat Nara menangis.

Nara sangat cengeng dan manja. Taehyung sudah seperti seorang kakak. Bukan lagi kekasih.

"T-tae-"

"Stt... Sayang, aku berjanji akan selalu memberimu kabar" meskipun Nara tau, taehyung akan sulit memberi kabar, namun Nara tetap mengangguk.

Nara tau diri, taehyung sangat menyukai pekerjaannya. Dan Nara tidak ingin menjadi kekasih yang suka mengekang.

"Baiklah! Hanya saja kau harus menjaga kesehatan! Jangan sakit!!" Ujar Nara dengan senyum palsunya.

Taehyung tau Nara sedih. Dan tidak ingin jika jauh darinya, namun taehyung bisa apa, hanya dengan menangkap penjahat kelas kakap itulah, ia bisa naik pangkat untuk menggantikan posisi pimpinan di kepolisian.

"Nara.. menikahlah denganku setelah tugasku selesai.."

"Tae?!" Kedua mata Nara terbelalak saking terkejutnya.

Nara senang. Sangat senang!! Namun wajah taehyung seperti ada yang aneh..


Taehyung... sedih?





"Tapi, maukah kau membantuku menyelesaikan tugas ini?"











TBC.

I HOPE YOU GUYS ENJOY TO THIS STORY❤️

MAFIA TRAP! - JUNGKOOK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang