ch.6

799 176 11
                                    

Appetizer, main course, kedua hidangan telah disantap Sasuke dan Hinata. Kini giliran dessert. Tidak seperti sebelumnya, Sasuke menyerahkan hidangan penutup pada pilihan Hinata dengan sedikit berdiskusi. Mereka berdua akhirnya menyetujui strawberry cheesecake yang tidak terlalu manis.

Pertimbangan dari Hinata soal selera Sasuke itu menjadi poin tambahan. Bagaimana tidak? Dia bisa saja memilih apapun yang sesuai selera pribadinya. Tapi si Hyuuga pemalu justru tak menggunakan hak itu.

Inginnya Sasuke benar-benar membawa Hinata pulang sekarang juga.

Mohon dimaklum, laki-laki Uchiha ini sudah memendam perasaannya selama bertahun-tahun sejak masa anak-anak. Puppy love awalnya, dan perasaan yang seharusnya lewat begitu saja seiring dirinya yang bertambah dewasa justru semakin berkembang di dalam dirinya.

Semua berkat kunjungan-kunjungan Hiashi ke rumah Uchiha; bukan rumah, tapi mansion mewah Uchiha.

Jangan salah, Hiashi dan Fugaku bukan teman lama. Tak ada hubungan khusus di antara keduanya kecuali sebatas pekerjaan. Atasan Hiashi di perusahaan masihlah seorang bocah bau kencur, jadi banyak tanggung jawab diemban Hiashi meski posisinya sebatas manajer divisi.

Berkat itu, saat ada pertemuan dengan perusahaan besar, Hiashi lah yang dengan setia mendampingi sang bos yang usianya baru masuk awal 30. Masih sangat muda dengan posisi setinggi itu di perusahaan.

Di antara perusahaan-perusahaan besar itu, bisnis Uchiha adalah salah satunya. Dan di acara piknik perusahaan, Hiashi selalu membawa istri dan kedua anaknya. Di sanalah Sasuke mengenal Hinata. Juga setelahnya ketika ada saat-saat di mana Hinata dipaksa menemani Sasuke dengan dalih 'seumuran'. But it felt like a job for little Hinata. Sebaliknya, bagi Sasuke kebersamaan itu adalah hiburan terbaiknya.

Terlepas dari masa kerjasama antar perusahaan, Hiashi mulai mengurangi frekuensi kunjungannya. Dan sampai akhirnya ia pensiun, kunjungan-kunjungan rutin berhenti sepenuhnya.

Meski dengan semua masa yang panjang itu, Sasuke tidak tau cara mendekati Hinata. Bahkan sampai ia dewasa dan berhasil memimpin perusahaan pribadinya di usia muda. Karena selama ini, Sasuke selalu menjadi pihak yang didekati. Miris sebenarnya. He's not that perfect, afterall.

 He's not that perfect, afterall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

~☆~

.

.

Mobil Mercedez putih Sasuke menepi ketika Hinata meminta secara mendadak. Sasuke yang bingung karena sejak tadi menyetir dan melamunkan perempuan di sampingnya, menurut dengan pertanyaan di benaknya.

"Ah maaf, aku liat Tama barusan." Hinata membuka sabuk pengamannya.

"Tama?"

"Iya, itu kembarannya Garong." Setelah mengatakan alasan yang terdengar tanpa beban itu, Hinata menarik tuas pintu mobil; yang masih terkunci.

Damn!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang