The egoist's first hunt.

568 93 0
                                    

chapter 04

"Aku Needle Devil, kalian bisa memanggilku [Name], jika dihitung aku sudah bergabung menjadi devil hunter selama puluhan tahun yang lalu tapi ini adalah pertama kalinya bagiku untuk bekerja sama dalam tim, mohon bantuannya." Begitulah cara gadis itu memperkenalkan diri didepan 3 orang yang duduk melingkar didepannya.

"Sebelumnya [Name] punya masalah dengan bekerja sama dalam kelompok karena cara gaya bertarungnya, tapi Kishibe-san dan Makima-san sudah mengizinkannya secara khusus berada di devisi 4, kuharap kalian semua bisa akur." Lelaki kuncir satu itu mengangkat suaranya.

"Kita sudah pernah bertemu sebelumnya kan, Power-chan?" [Name] tersenyum pada gadis bertanduk dua itu.
Power mengangguk.
Gadis berambut panjang itu mengalihkan padangannya kearah lelaki berambut pirang disebelah kiri Power, sontak lelaki itu terkejut dan mengalihkan pandangannya, entah apa yang membuatnya tidak berani menatap kedua iris mata [Name] dan memilih untuk tidak menikmati sosok wanita cantik didepannya.
[Name] memegang dagu Denji dan menggerakkannya agar bisa bertatap mata dengannya.
"Kenapa kau menghindariku?" Tanya [Name] polos.
"Hah- tidak, kok!" Bantah lelaki itu sambil menutup kedua matanya.
[Name] mengambil sesuatu dari kantongnya dan membuka bungkusnya dengan cepat, sebuah permen loli ia masukan ke mulut sang lelaki tanpa meminta izin, saat rasa manis dan asam dari permen itu mulai memasuki indra pengecap Denji, lelaki itu membuka matanya.
"Akhirnya kau melihatku." Gadis itu tersenyum lembut.

\\\\\

Hayakawa Aki sedang duduk di balkon apartemennya, secangkir kopi hangat masih setia menunggu diminum empunya, dengan sebuah buku catatan dan satu buah pena ditangannya mampu membuat dia tidak menyadari kehadiran seorang gadis tiba tiba duduk didepannya dan ikut menyimak apa yang sedang dia tulis di buku itu.
"Huh?[Name]? sejak kapan?" Lelaki itu terkejut saat baru menyadari kehadiran gadis itu.
"Sekitar 10 menit yang lalu, kau sedang apa?" Gadis itu menaruh kedua tangannya di meja dan bertobang dagu dengan kedua tangannya.
Aki merilekskan posisi duduknya dan melipat kedua tangannya di dada.
"Sudah 10 menit disini tapi masih belum tau aku sedang apa?"
"Maaf saja aku tidak suka menguping, aku dari tadi hanya memperhatikanmu." Jawab gadis itu sambil menyibakkan rambutnya.
Desiran hangat tiba-tiba membelai lembut dada Aki, semburat merah muda diam diam menghiasi daun telinganya, lelaki itu berusaha mengatur ekspresi dengan baik saat kalimat itu terucap dari mulut sang gadis dengan mudahnya.
"Aku sedang membuat rencana untuk menangkap Buffalo devil, akhir akhir ini dia jadi semakin sering menyerang, berdasarkan laporan umum kekuatan Buffalo devil semakin bertambah, kemungkinan dia telah memakan salah satu kepingan Gun Devil." Lelaki itu mengalihkan topik dan kembali fokus pada catatan di depannya.
"Ho~ misi pertamaku di tim ini yaa,"
Aki mengangguk, "Akan efektif jika kita membagi defisi menjadi beberapa kelompok agar dapat mengepungnya dengan cepat."
"Aku rasa menyenangkan jika aku sekelompok dengan Denji-kun."
"Kenapa harus dengannya?"
"Tidak boleh?"
"Tidak, Kau bisa sekelompok dengan anggota yang lebih kompeten."
"Siapa contohnya? Kau?" Gadis itu tertawa renyah. "Astaga, jangan jangan kau ingin sekelompok denganku, Aki-kun?"
Yang ditanya hanya diam sejenak, "Dari pada mengirimkanmu sekelompok dengan orang seperti Denji, itu hanya akan membuatku repot membereskan masalah yang sudah pasti akan kalian berdua buat."
"Ahahaha, tidak perlu khawatir, Aki-kun. Aku sudah dilatih pak tua itu selama belasan tahun, aku bisa bekerjasama sekarang, lagipula hanya denji-kun yang belum aku kenal dengan baik disini, aku harus membuat ikatan dulu dengannya, bukan?"
"Tapi itu-"
Kalimat Aki terhenti saat sebuah tangan mengacak acak rambut poninya, tentu saja pergerakan tiba tiba [Name] kembali membuatnya membeku ditempat dengan pipi yang memanas.
"Percayakan saja padaku, kau bisa mengawasi Power-chan dengan mudah jika aku sekelompok dengan Denji-kun." Gadis itu tidak kunjung melepaskan tangannya dari pucuk kepala Aki, membuat lelaki itu mengalihkan pandangannya tanpa mengatakan sepatah katapun.
"Jangan kecewakan aku."
"Tentu!"

CHAINSAW MAN x FEM!READER (Reverse harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang