Jimin terlahir dari anak musisi ternama. Ayahnya adalah pemain kecapi terbaik dan ibunya adalah mantan penari. Ibunya dulu sangat populer namun karena usia kini ibunya membuka sanggar seni untuk menampilkan pentas seni baik di masyarakat maupun kerajaan. Jimin adalah anak yang sangat perhatian baik dan sangat penyayang.Ia tak segan sekalipun untuk membantu siapapun. Mewarisi bakat Ibunya, Jimin juga menuruni bakat tari. Dia ikut dalam sanggar ibunya dan membantu ibu dalam mengelola sanggarnya.
Hari itu dimana kabar Pasangan untuk Putra Mahkota telah ditentukan, sebuah surat masuk dari kerajaan. Dua orang prajurit masuk dan memberikan pengumuman titah raja kepada sanggarnya.
"Sanggar Seni Chulgi. Dalam rangka pernikahan Putra Mahkota Min, dengan titah Raja Min yang agung, kalian diundang untuk mengisi penampilan di dalam istana kerajaan pukul 8 malam. Kalian harus datang selambat-lambatnya minggu depan untuk mengkonfirmasi konsep tarian."
Ibu Jimin tak menyangka, dia langsung meloncat-loncat bahagia bersama yang lainnya. Bagaimana tidak, menari di kerajaan adalah suatu kehormatan bagi siapapun. Terlebih mereka akan ditonton langsung oleh Raja Min. Diundang langsung untuk mengisi tarian di pernikahan putra mahkota, ibunya tentu semangat dan melakukan yang terbaik. Memilih para penari yang terbaik serta mencarikan bahan kain terbaik.
"Pakaian kita terlalu sederhana untuk menari di kerajaan. Bagaimana jika kita mencarinya di luar kota ? Tapi, itu terlalu jauh. Padahal dia pengrajin sutra yang bagus."
"Eommonie, Biar aku saja yang kesana bersama Taehyung."
"Kau yakin ? Itu jauh."
"Serahkan saja pada kami. Kami pengendara kuda yang handal."
"Baiklah, terimakasih Jimina~"
Jimin bersedia mengambil kain ke kota lain bersama Kim Taehyung. Mereka yang sahabat sejak kecil justru menikmati perjalanan itu. Mereka adu kecepatan di Jalan, melewati padang rumput dan hutan hingga akhirnya sampai di rumah pengrajin sutra.
"Saya dari sanggar Chulgi, mohon ini beberapa bahan kain yang kami butuhkan."
Pegawai wanita itu menerima dan membacanya. Dia tersenyum dan mengangguk.
"Akan saya bawakan. Tunggu sebentar."
"Bukankah dia cantik ?" Tae berbisik.
"Haruskah kita kenalan ?"
"Eyyy dia milikku."
"Siapa bilang ? Dia tersenyum padaku."
Taehyung dan Jimin berebut gadis itu bahkan sampai saling pukul. Hingga gadis itu datang mereka bertingkah seperti tidak terjadi apapun.
"Ini semua kain yang anda butuhkan. Silahkan diperiksa kembali."
"Tidak perlu dipriksa, aku percaya padamu, nona ???"
Gadis itu memperkenalkan diri "Saya Kim Sohee putri kedua keluarga Kim."
"Jadi kau putri pemilik disini. Tidak heran kenapa kau sangat cantik Nona Kim. Nona aku Kim Taehyung. Aku adalah putra keluar Kim keluargaku adalah ... Aku rasa kita akan cocok jika bersama."
"Mohon maaf saya sudah menikah"
"Brffftttt kkkkkk " Jimin memuntahkan air yang diminumnya lalu menutup mulutnya untuk menahan tertawa.
Akhirnya mereka pergi dari paviliun dan pulang dengan membawa satu gerobak kuda berisi kain. Jimin masih menertawakan Taehyung sepanjang jalan.
"Hahahahahahahaha"
"Diam kau, kau juga bilang dia milikmu kan ?"
"Beruntung bukan aku yang merayunya hahahaha"
"Heissshhh siapa sangka dia menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMODEUS The Story of Demon of Lust's Blood
Fanfiction⚠️ NSFW WARNING ⚠️ Cerita erotis ini berisikan kekerasan, penyiksaan dan juga pembunuhan. MOHON KEBIJAKAN PEMBACA UNTUK TIDAK MENIRUKAN ADEGAN DALAM CERITA. INI HANYA CERITA FIKTIF DEWASA. MOHON YANG USIANYA DIBAWAH 21 TAHUN JANGAN MEMBACANYA.