Kabar gembira datangnya hujan sudah memberikan harapan baru untuk kemajuan kerajaan. Kali ini, Raja Min dengan senang memberikan benih padi pada kelima desa yang sudah memiliki sumber air. Sang raja bahagia, namun Jendral Jeon menyadari bahwa itu ada kaitannya dengan gadis-gadis yang mati terkoyak di kediaman pangeran.
"Kenapa Jendral Jeon. Kau terlihat tidak bahagia dengan kabar ini ?"
"Saya bahagia tentu saja senang dengan kabar ini yang mulia. Akan tetapi..." Jendral sedikit mendekat dan berbisik pada raja "Lima desa itu adalah tempat kelahiran lima gadis dayang itu."
Sang raja menaikan satu alisnya, layaknya mendapatkan kunci. Di Purnama berikutnya, Raja memberikan gadis-gadis dari beberapa desa yang belum mendapatkan air.
"Ka sudah tau." Deus smirking.
Malam kelam itu kembali terulang, gadis-gadis itu kembali mati dengan cara yang sama. Dan dimalam itu pula, hujan turun di daerah yang sesuai dengan kelahiran sang gadis.
Pertanian Pun dimulai. Tanah yang tadinya gersang kini menjadi sangat subur. Bahkan pertumbuhan sayuranpun berkembang dengan pesat. Tak ada yang menyangka. Akan hal itu. Hujan di negri ini sudah seperti terjadwal turun setiap menjelang pagi. Membuat para petani tidak kerepotan untuk menyiraminya lagi setiap pagi.
Hanya dalam waktu tiga bulan saja, padi mereka sudah bisa dipanen dengan biji padi yang besar. Membuat kesuksesan yang luar biasa. Dengan turunnya hujan itu, belum dalam setahun ekonomi naik. Tidak ada lagi tunawisma. Mereka bahkan bisa makan dengan hanya menombak ikan di sungai. Bahkan pohon buah-buahan tumbuh dengan subur.
"Dengan berkah ini, tidak ada lagi provinsi miskin di negeri ini. Sesuai dengan perintah dari Kerajaan, semua rumah kini sudah memiliki lumbung padi sendiri."
"Hahaha bagus, bagus. Luar biasa sekali. Kita sudah terpuruk terlalu lama. Ini memang saatnya kita naik pada puncaknya."
"Mohon maaf yang mulia, izinkan saya bertanya untuk pertanian di musim dingin. Saya menyarankan kita membelinya dari negri tetangga kita."
Beruntung soal padi, kerajaan memberikan peraturan untuk memenuhi lumbung dengan demikian mereka memiliki stok untuk musim dingin. Sedangkan untuk benih sayuran kol, sawi dan sayuran musim dingin lainnya berhasil dengan tumbuh sangat lebat. Sisi lain negara tetangga justru banyak yang gagal panen sehingga kerajaan akhirnya mengirimkan sayuran mereka yang berlimpah kesana.
"Dengan seperti ini, kita tidak perlu lagi mehkawatirkan masalah ekonomi."
Seiring perkembangan negara yang terus maju bersama pertumbuhan putra mahkota. Malam purnama itu Deus sudah tidak datang lagi. Namun keanehan terjadi setelahnya, Yoongi terus memiliki hasratnya sendiri. Yoongi tidak lagi memakan daging korbannya akan tetapi menjadi lebih liar dalam hal seks, dengan tidur dengan banyak gadis maupun pria. Awalnya Raja menolaknya namun seketika itu juga Yoongi melemparkan gelas pada ayahnya sendiri yang seorang Raja.
"Putra Mahkota Min Yoongi !" Bentak ayahnya menegur.
"Kau tau nasib negara ini ada di tanganku. Yang mulia Raja, tanpa mengurangi rasa hormat. Kabulkan semua yang aku mau. Atau aku akan mengambil tanah subur kalian."
Raja yang tidak mengerti dan cemas dengan keadaan putra mahkota bertanya pada dukun dan dia dengan santai menjawab
"Seiring bertambahnya usia, darah itu akan terus mengalir dan menguasai tubuh Putra mahkota. Yang mulia Raja Min, ini adalah pertanda baik. Jika putra mahkota menikah di tahun ini dan segera dinobatkan menjadi raja maka negara ini akan turun berkah yang besar dipuncak sejarah."
Mendengar itu, Raja langsung memerintahkan Ratu untuk mencari pasangan untuk putra mahkota. Dengan besarnya nafsu putra mahkota, kandidat tentu dipilih dari ketahanan fisik dan mental yang diutamakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMODEUS The Story of Demon of Lust's Blood
Fanfiction⚠️ NSFW WARNING ⚠️ Cerita erotis ini berisikan kekerasan, penyiksaan dan juga pembunuhan. MOHON KEBIJAKAN PEMBACA UNTUK TIDAK MENIRUKAN ADEGAN DALAM CERITA. INI HANYA CERITA FIKTIF DEWASA. MOHON YANG USIANYA DIBAWAH 21 TAHUN JANGAN MEMBACANYA.