SL|01

3 4 0
                                    

16 Tahun kemudian

Di sebuah kamar terlihat seorang gadis cantik tengah merapihkan alat alat tulis yang akan di bawa ke sekolah,gadis cantik itu adalah Alexa olivia yang kerap di sapa lexa.Setelah merapihkan alat alat tulis lexa bergegas menuju ruang makan.

Di ruang makan rupanya sudah ada rama selaku ayah lexa,anis mamah lexa,dan bella kaka lexa yang tengah sarapan sambil bersenda gurau. Lexa menghampiri mereka sambil tersenyum,tapi senyum itu memudar kala mendengar perkataan mamah nya.

"Mau apa kau kesini lexa? Sarapan? Oh jangan harap lexa."kata nya,lexa yang mendengar itu hanya bisa tersenyum

"Memang nya kenapa mah kalau aku sarapan disini? toh ini kan rumah aku juga."ujar lexa sambil tersenyum memandang ke arah mama, papa,dan kaka nya yang memandang nya sinis.

"Cih! Ga sudi saya liat kamu sarapan dasar anak pembawa sial"kata rama memandang lexa jiji, lexa yang di pandang seperti itu hanya bisa menunduk menghalau air mata yang hendak turun,sakit rasanya mendengar kedua orangtua nya berkata seperti itu.

"Kenapa papah tega sekali berbicara seperti itu padaku, apa papah ga mikirin perasaan aku pah?" ujar lexa parau sambil menyeka air matanya kasar, sungguh perkataan orang tuanya sakit melebihi pukulan.

"Ga usah banyak drama kamu, mending sana berangkat bikin saya tidak nafsu sarapan saja."usir anis,lexa yang mendengar pun berpamitan namun saat hendak menyalimi tangan kedua orang tua nya anis dan rama menepis lengan nya.

gapapa lexa kamu kuat.batin nya berujar sambil terus berjalan menjauh dari pekarangan rumah,setelah sampai di persimpangan jalan lexa memberhentikan angkot untuk berangkat ke sekolah.

          💮💮💮

Setelah sampai di sekolah SMA ALEXANDER lexa langsung menuju kelas nya XI IPA 1 yang berada di lantai dua berdampingan dengan kelas XI IPA 2,ketika sedang berjalan menuju kelasnya lexa merasa ada yang memanggilnya lalu ia pun menoleh.

Terlihat di sana kanaya atau yang kerap di sapa naya sedang berlari sambil memanggil manggil nama lexa,membuat lexa malu saja sebab banyak pasang mata yang melirik kanaya dengan sinis akibat terganggu dengan suara cempreng naya.

"Lexa ih gue panggil kenapa lo ga nyaut nyaut sih"omel naya salah satu sahabat lexa dari kelas sepuluh, lexa yang mendengar omelan naya hanya mendengus kesal.

"Ya maap nay aku ga denger"ujar nya sambil memberikan cengiran yang menurut naya menyebalkan

"Haish yaudah lo mau ke kelas kan"lexa mengangguk mengiyakan lalu keduanya berjalan beriringan menuju kelas mereka sambil bersenda gurau

Ketika sampai di kelas mereka melihat kedua sahabat mereka yaitu kaluna yang kerap di sapa luna dan aliza yang kerap di sapa liza sedang asik mengobrol sampai tak menyadari jika lexa dan naya sudah berada di samping mereka

"Wey masih pagi gibah ae lo"ujar naya mengagetkan luna dan liza

"Naya anak nya bapak yanto,bisa ga sih kalau dateng ga usah ngagetin kita untung aja gue ga punya penyakit jantung."luna mendelik kesal sambil memegangi dadanya yang berdebar

"Heh kaluna bapak gue bukan yanto yah."sedangkan luna hanya diam tidak meladeni jelmaan setan itu

"Masih pagi gausah ribut deh."lexa mengangguk membenarkan ucapan liza,memang di antara mereka berempat liza yang memiliki sifat dewasa dan kalem,sedangkan luna dan naya mereka memiliki sifat ceplas ceplos dan bobrok,dan kalau lexa sendiri dia yang paling polos di antara mereka

Seribu lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang