Anda
Yos di ruang mana Yos?
Anjrit gue telat 😭😭
Udah ada dosenya belom?
Kok lo gak bangunin gue sih?Ayara Zahira, gadis yang kerap kali disapa Ayara tersebut nampak berjalan tergesa-gesa dari parkiran fakultasnya sembari mengirim pesan lewat whatsapp dengan teman dekatnya satu kelas, Yocelyn atau biasa dipanggil Yosi. Tidak jarang ia berlari kecil sampai menabrak mahasiswa lain yang sedang berjalan, lalu ketika sampai di depan gedung fakultasnya gadis itu masih sempat mengeluh.
"Bangsat, semesteran mahal tapi masih pake tangga, anjing." Umpatnya seraya menaiki satu persatu anak tangga menuju lantai tiga.
Yoshh🐒
Buruuuu
Udah ada dosenyaAyara merutuki dirinya sendiri, menyesal karena selepas dzuhur bukanya bersiap ia malah santai-santai membuka sosmed sampai ketiduran, lantas ia terbangun sepuluh menit sebelum mata kuliah, tidak sampai disitu, hari ini kelompok Ayara juga ada jatah presentasi dan Ayara belum sempat me-review karena semalam ia malah pergi nongkrong.
"Ayo dimulai presentasinya." Ucap dosen pengampu mata kuliah sambil memutar kursinya menghadap kelompok yang bersiap di depan kelas.
"Maaf Pak, tapi ini anggotanya belum lengkap."
"Mau ditunggu sampai kapan? Ini udah hampir lima belas menit." Timbal beliau dengan tatapan datar.
Dosen pengampu mata kuliah kali ini adalah dosen yang baru saja diangkat menjadi dosen tetap di Universitas tempat Ayara berkuliah. Namanya Dananjaya Cipta Aksara, biasa dipanggil Anan disertai embel-embel 'Pak' kalau sedang di area kampus.
KRIET
Seluruh atensi tertuju pada Ayara yang baru saja membuka pintu dan berdiri dengan nafas terengah di ambang pintu. Ayara berjalan mendekati Anan seraya menyerahkan makalah hasil diskusi kelompoknya. "Maaf Pak saya telat." Ucap Yara kemudian, gadis itu hendak bergabung dengan kelompoknya sebelum Anan menginterupsi.
"Namanya siapa Mbak?" Tanya Anan.
"Iya Pak?"
"Namanya siapa." Ulang Anan.
"Ayara Zahira."
"Kenapa bisa telat?"
Aduh, mampus gue
Rutuk Ayara dalam hati, belum sempat nafasnya kembali netral sekarang Anan malah mengintrogasinya di depan kelas. Ayara malu ditambah keringat dingin mulai membasahi keningnya, jantungnya juga berdegup tidak karuan.
"Kok gak di jawab?" Tanya Anan.
"Itu Pak, kos saya agak jauh tadi jalanan macet."
"Udah tau jauh kenapa gak berangkat awal?"
"Maaf Pak saya salah."
"Iya saya tau kamu salah." Timbal Anan datar seraya membolak balikan halaman makalah Aya. "Kamu tau, kamu telat berapa menit?"
Yara melihat jam dinding diatas papan tulis.
"Hampir lima belas menit, Pak."
"Saya bisa ngasih toleransi kalo itu lima atau sepuluh menit, tapi ini lima belas menit. Kasihan temen-temen kamu yang lain, kalau nilai mereka ikutan jelek kamu mau tanggung jawab?" Jelas Anan.
Ayara tersenyum kikuk.
Bundaaa jemput, pengen pulang hueee
"Kalian." Anan menunjuk anggota kelompok Ayara. "Mau nilai kalian jelek gara-gara dia?"