Halo Wattpad, Teman Lamaku

104 8 3
                                    

"Uhuk, uhuk! Ah, berdebu banget daerah sini!", keluh Author saat membuka pintu Wattpad. Sudah sekian lama ia tak membuka Wattpad, lama sekali sejak yang terakhir kali.

Author menatap kumpulan kertas berisi cerita cringe miliknya dari 2020 yang sempat direvisi beberapa kali itu. Dia menepuk-nepuk kursinya guna membersihkan debu, lalu duduk. Dia mulai menatap mejanya yang berisi kertas-kertas yang berserakan. Tak ada niat untuk membereskan, dia hanya membukanya satu persatu, membacanya dalam rasa cringe yang mendalam.

'Gila, aku pernah bikin ginian?', begitu batinnya.

Dia mengambil map dokumen 'Saat Para CH Gabut..', mengambil kertas baru dan mulai menulis sesuatu selama beberapa jam. Berulang kali merevisi dan menulis ulang, Author pun menyimpan kertas tersebut ke dalam map 'Saat Para CH Gabut..', akan mengirimnya ke Wattpad nanti.

Author berdiri dari tempat duduknya, lalu menelusuri bagian 'kotak pos' miliknya yang kelebihan muatan itu. Membukanya, ruangan tersebut langsung penuh dengan notifikasi. Author sedikit terdorong dari tempatnya berdiri karena ledakan notifikasi tersebut. Dia melihat notifikasi-notifikasi tersebut, lalu memutuskan untuk membacanya nanti saja.

Pergi ke daerah perpustakaan, dia menyadari beberapa buku sudah menghilang dari tempatnya. Mengetahui alasan menghilangnya beberapa buku tersebut, Author hanya bisa menghela napas.

"Beberapa belum sempet kubaca sih, sayang banget aku ga buka Wattpad akhir-akhir ini.."

Author memiliki alasan tersendiri kenapa dia mulai jarang membuka aplikasi guna menulis dan membaca fanfic yang satu ini. Dia sendiri sebenarnya sudah mulai beralih ke website AO3, membaca fanfic Countryhumans yang tentunya lebih 'liar' daripada yang di Wattpad. Ditambah, dia bisa mengunduh cerita tersebut ke perangkatnya. Belum lagi karena keasikan di dunia Genshin Impact dan Twitter, juga dia baru saja membuka art commission.

Author pun memutuskan untuk mengambil beberapa buku, akan membacanya nanti. Saat tengah membawa buku-buku tersebut ke kasur, dia tiba-tiba memikirkan sesuatu.

'Apa aku mending quit aja?'

Kalimat tersebut sebenarnya sudah berada dalam kepalanya selama berbulan-bulan ini. Namun, dia merasa agak disayangkan apabila dia memilih untuk berhenti di sini saja. 'Perjuangan' dua tahunnya terasa sangat sia-sia. Untuk apa dia menggiatkan belajar Bahasa Indonesia kalau dia memilih untuk berhenti? Untuk apa dia membeli buku baru kalau hanya sampai di sini saja?

Tapi, sebagai seorang remaja yang sering tersesatkan oleh orang-orang di sekitarnya dan dirinya sendiri, dia tidak bisa mengikuti pemikirannya sendiri. Ketidakpercayaan atas dirinya sendiri membuatnya tidak yakin harus melakukan apa.

Author terdiam di posisinya sejenak. Merasa belum siap untuk kembali ke Wattpad, dia pun membuang buku-buku tersebut ke lantai begitu saja dan pergi meninggalkan Wattpad selama beberapa minggu lagi.

"Tunggu sampai saatnya, aku pasti akan kembali lagi, sayang-sayangku."

---

"Ce elah, kita dibiarin aja gitu?", Malaysia menghela napas melihat Author yang pergi dari Wattpad begitu saja dari kejauhan.

"Ya mau gimana lagi, Author kita cuma anak remaja umur 13 tahun, apa yang bisa diharapin dari anak yang masih labil gitu?", jawab Singapore.

"Lah, Soviet sama keluarganya gitu sering dipake, gimana sih?", Thailand melihat ke arah Russia yang berpose, sedangkan Soviet dan yang lainnya masih sibuk memperbaiki penampilan mereka.

"Mereka kan favorit Author, kita nggak bisa ngapa-ngapain kak," Brunei tersenyum kecut, sebenarnya juga tidak menerima fakta kalau mereka dibiarkan terbengkalai dalam penjara Wattpad selama berbulan-bulan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saat Para CH Gabut... (Continued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang