∆🍰∆

19 2 1
                                    

Pagi hari yang cerah,lebih tepatnya jam 07.00 pagi.terlihat siluet tubuh yang sedang memasak di dapurnya,dia memasak dengan penuh kelincahan.

Mengaduk adonan,menggoreng telur,membentuk nasi,memotong strawberry yang masih segar.

Dia adalah Kageyama tobio,orang yang menjadi peran utama di cerita ini.

Dia memasukkan adonan itu pada pemanggang roti dengan hati hati,tak lupa dia membuat puding untuk ia nikmati pada malam hari.

Dia juga harus memasak sarapan nya sendiri,tobio membuat agak banyak karena sepupunya pasti akan memintanya makanan nya.

Tobio membuat krim putih untuk dipadukan pada kue yang dia buat,dia mengeluarkan kue dan roti itu dan meletakkan nya di meja untuk di hias.

Tobio menghias kue itu dengan krim putih polos,hanya menambahkan strawberry yang sudah di potong dan selesai.

"Akhirnya selesai,ee-"ucapan tobio setelah melihat kue strawberry nya,ternyata strawberry nya kurang satu.

Mau tak mau tobio harus memotong strawberry lagi untuk melengkapi bagian yang kurang.

SINGGG—!!

Tidak di sengaja mata pisau yang di gunakan tobio mengenai jari telunjuk nya dengan cukup dalam.

Tobio mendesis kesakitan,tak menunggu lama darah pun bercucuran dengan deras nya.

Dia langsung pergi ke wastafel untuk mencuci tangan nya itu.

"Untung cuma sedikit"gumam nya sambil memandang jarinya yang sedang di aliri air dari atas.

Selang beberapa menit,dia sadar jika dia harus menyelesaikan kue nya itu.

"Astaga,kuenya!!"pekik tobio,dia pun langsung mematikan keran air dan pergi menuju meja dapurnya.

Setelah selesai ia memasukkan kue itu pada kotak kue yang biasa di toko kue pada umumnya.

Tiba tiba ada yang memeluknya dari belakang,dan orang itu adalah sepupunya sendiri.

"Sudah bangun?"tanya tobio yang sedang memasukkan makanan nya kedalam kotak bekal.

"Belum,masih tidur aku"jawab ruru.

"Ya udah bangun lah!!"teriak ruru dengan kesal.

"Pake nanya lagi!"kesal ruru sambil memasang wajah cemberut.

Tobio hanya pasrah dan menyerahkan satu roti susu yang baru dipanggang itu kepada ruru,dengan senang hati dia menerimanya.

"Ini beneran?!"tanya ruru dengan mata berbinar binar.

Tobio mencubit pipi gadis itu dengan pelan,tapi tidak ada yang bilang jika itu tidak sakit.

"Sakit tau!"ucap ruru kesal,tapi dia tidak marah.

"Siap siap sana,aku ingin membereskan kekacauan ini,tolong katakan kepada Yura-san jika aku tidak bisa mengantarkan mu"pinta tobio kepada sepupunya,ruru langsung berpose hormat bendera pada tobio.

Sebelum dia pergi,ruru melihat genangan merah yang berada di talenan,dia kira itu saus strawberry jadi pengen dijilat.

Tobio yang tau itu sontak berteriak walau tidak kencang.

"Ruru,itu darah woiii!!"teriak tobio dengan ekspresi panik.

Ruru hampir saja menjilat nya,wajahnya langsung berekspresi takut gitu lah.

"Itu darahku,ketika tidak sengaja memotong strawberry"ucap tobio sambil menunjukkan tangan nya tadi sempat teriris.

"Apa itu sakit?"tanya ruru khawatir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i'm sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang