Yunjin membuka diary itu, ternyata Haerin-lah yang memiliki diary.
Yunjin membaca semua halamannya, Haerin begitu menyukai Yeonjun di awali rasa kagum dan di akhiri menyukai sebagai wanita kepada pria.
Ntah kenapa ada perasaan cemburu saat ada gadis lain yang menyukai Yeonjun, padahal Yunjin sendiri yang menolak Yeonjun dan menghindarinya, namun saat ada gadis lain yang menyukai Yeonjun, ia merasa tidak terima.
Yunjin menutup buku diary itu. Ia menyimpan bukunya di loker milik Haerin. Yunjin melihat dari kejauhan saat Haerin membuka lokernya dan menemukan buku diarynya yang hilang, ia tersenyum senang.
Saat berbalik badan, Yunjin melihat Yeonjun dan TXT berjalan ke arahnya di lorong perusahaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yunjin kikuk, dia berniat berjalan searah, tapi itu justru membuat mereka akan lebih lama melihat tubuhnya , jadi Yunjin berlawanan arah dan berpapasan dengan Yeonjun. Yeonjun menyentuh tangan Yunjin saat mereka berpapasan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kali ini hati Yunjin bergetar hebat, ia sepertinya mulai merespon tindakan agresif Yeonjun dengan lapang dada.
Pipi Yunjin memerah saat masuk ruang Le Serrafim. " Lo kenapa?" Tanya Kazuha. " Pipi lo kaya buah tomat. Biasanya lagi kasmaran."
" Apaan sih. Orang gue tadi dari rooftop buat berjemur, kepanasan mungkin."
" Iya iya percaya." Chaewon merespon sambil mengambil tisu karena eye liner Yunjin belepotan..
" Eye liner gue sejak tadi belepotan?" Yunjin kaget.
" Iya." Chaewon mengangguk dengan wajah savagenya.
" Ahhhhhhh,, malu anjir." Yunjin merasa malu, mungkinkah Yeonjun juga melihatnya tadi? Batin Yunjin.
Sore harinya, Yeonjun kembali mengirim pesan pada Yunjin. Yeonjun masih berusaha agar Yunjin menerimanya.
