Part 13. Bet

394 45 9
                                    

Vote and Comment

Nih, aku kasih lanjutannya biar kalian makin overthinking. Hahahha

****

Gairah Yeonjun menjadi semakin baik, ia selalu tersenyum saat berkomunikasi dengan Yunjin selama menjalani backstreet ini.

Yeonjun datang ke studio Beomgyu untuk melihat Beomgyu yang sedang mengerjakan musik untuk TXT.

" Belum beres Gyu?"

" Belum, dikit lagi, pegel pundak gue duduk terus natap layar "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Belum, dikit lagi, pegel pundak gue duduk terus natap layar "

" Hmmmm." Yeonjun mengeluarkan ponselnya dan mengecek apakah Yunjin sudah membalas pesannya, Yunjin bilang akan memberikan hadiah untuk Yeonjun karena Yunjin sudah pergi ke LA untuk acara show grupnya. Tapi belum ada notifikasi lagi. Mungkin lagi di jalan menuju ke sini, pikir Yeonjun.

Heeseung datang ke ruang studio Beomgyu. " Nih, 10 juta sama tiket ke Maldives." Heeseung menaruhnya di meja di hadapan Yeonjun.

Beomgyu yang tidak tahu apa yang sedang Heeseung bicarakan langsung menyimpan pekerjaannya. Dan berbalik ke arah mereka berdua.

" Apa itu Seung? Buat gue?"

" Bukan, buat dia noh."

" Buat Yeonjun hyung? Kenapa?"

Yeonjun diam saja, ia tersenyum.

" Gue taruhan sama dia, siapa yang bisa ngambil hati Yunjin, yang kalah harus ngasih uang dan tiket liburan."

Beomgyu langsung berdiri. " Hyung lo jadian sama Yunjin? Kalian taruhan? Lo berdua jadiin Yunjin bahan taruhan? Anjing bangsat lo semua. Dia sahabat gue Seung, lo tahukan. Hyung, dia temen gue, kenapa lo gak bilang sama gue."

" Yah maaf Gyu, gue awalnya emang becandaan sama Heeseung, tapi sekarang gue beneran sayang sama dia."

" Halah, gue gak mau Yunjin di begoin, dia harus tahu."

" Gyu..." Yeonjun berteriak memanggil Beomgyu saat Beomgyu menuju ke arah pintu, namun di pintu Yunjin sedang berdiri.

" Yeonjun berteriak memanggil Beomgyu saat Beomgyu menuju ke arah pintu, namun di pintu Yunjin sedang berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ga usah Gyu, gue udah denger sendiri semuanya." Yunjin pergi dan menjatuhkan kado yang akan ia kasih untuk Yeonjun di depan pintu. Yunjin menangis, Yeonjun langsung mengejar Yunjin.

" Sayang, tunggu. Hey, dengerin aku dulu."

Yunjin tetap tidak mau mendengarkan Yeonjun , dia berlari ke ruang Serra, untungnya disana tidak ada siapa-siapa, Yeonjun masuk ke sana dan mengunci pintunya.

Yunjin tetap tidak mau mendengarkan Yeonjun , dia berlari ke ruang Serra, untungnya disana tidak ada siapa-siapa, Yeonjun masuk ke sana dan mengunci pintunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sayang hey, dengerin aku." Yeonjun mencoba melihat wajah Yunjin yang membelakangi Yeonjun.

" Apalagi? Semuanya udah jelas kan. Kamu mempermainkan perasaan aku Choi Yeonjun, aku nyesel ngasih semuanya buat kamu. Kamu menjadikan aku taruhan dengan di tukar sebuah nominal, brengsek emang kalian tuh."

" Maafin aku, tapi percaya, aku tulus sayang sama kamu."

" Sayang? I think no, oppa hanya ingin menikmati tubuhku kan? Apa jangan-jangan kamu juga nyebarin video kita berdua." Yunjin berbalik dan langsung mengambil paksa ponsel Yeonjun, Yeonjun diam saat Yunjin mengobrak abrik ponselnya.

" Gak ada yang, gak mungkin aku lakuin itu. Aku gak video-in kamu. Aku sayang sama kamu."

" Stop panggil aku dengan sebutan sayang dengan mulut kotormu Choi Yeonjun." Yunjin melempar ponsel Yeonjun ke sofa.

" Aku mesti gimana sekarang?"

" Liburan ke Maldives dan habiskan uang sedikit itu. Bersenang-senanglah karena sudah berhasil menipu seorang gadis yang tulus dan rela kamu tiduri. Jangan pernah berdiri di hadapan aku lagi, aku muak."

Yunjin melepas gelang kakinya dan melempar ke dada bidang Yeonjun dan keluar ruangan. Di depan pintu anak-anak Serra akan masuk. Mereka terkejut melihat Yunjin menangis, di tambah di belakang ada Yeonjun.

" Yunjin, lo kenapa?" Tanya Chaewon.

" Yeonjun sunbaenim?" Kazuha melihat Yeonjun, Yeonjun hanya menyapa dengan merunduk sedikit dan pergi.

Yunjin langsung memeluk Chaewon. Sakura Kazuha dan Eunchae ikut memeluk Yunjin.

Yunjin terisak di dalam ruangan di kelilingi ke empat temannya.

" Lo kenapa? Yeonjun ngapain lo?" Sakura bertanya sambil mengusap rambut Yunjin. Yunjin menelungkupkan wajahnya sambil terisak.

" Lo pacaran sama dia?" Tanya Chaewon?"

Yunjin masih tidak menjawab, dia hanya terisak.

" Eonnie, kamu percaya sama kita kan? Bicaralah, agar hatimu tenang." Eunchae ingin kakak perempuannya bercerita dan tidak menanggungnya sendirian.

" Gue backstreet sama dia udah 2 bulan, dan gue baru tahu ternyata gue di jadiin bahan taruhan sama dia dan Heeseung."

" Heeseung?" Kazuha shock. Kazuha tahu Heeseung mengejar-ngejar Yunjin, tapi tidak tahu kalau itu taruhan.

" Iya, gue denger semuanya sendiri tadi saat mereka di studio Beomgyu."

" Si Beomgyu ikut-ikutan?" Tanya Chaewon yang sudah menahan marah mendengar Yunjin di jadikan bahan taruhan.

" Nggak, dia juga baru tahu."

" Ya udah lo putus sekarang sama dia. Mumpung belum terlambat. Baru 2 bulan." Saran Sakura,

Mendengar itu Yunjin makin menangis lagi.

" Kenapa? Jangan bilang kalian udah tidur?" Chaewon punya feeling yang kuat kenapa dia sampai nangis seperti ini.

Yunjin menjawab dengan tangisannya yang semakin terisak. Ke empat temannya menyimpulkan kalau memang Yunjin sudah menyerahkan mahkotanya.

" Anjing. Bangsat." Chaewon memukul pintu.

Sakura memeluk Yunjin, ia mengerti betapa bingungnya Yunjin saat ini.

***

Bagaimana hubungan Yeonjun dan Yunjin setelahnya?

Bisakah Yeonjun meyakinkan Yunjin kalau dia tulus mencintai Yunjin?

Atau semuanya sudah benar-benar berakhir?

Backstreet - Yeonjun Yunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang