Chapter 10: Good News and Little Chit-chat

37 2 6
                                    

"Aku, aku mau! kesempatan seperti kurasa tidak akan datang dua kali!"

Mendengar bahwa ajakannya diterima, membuat Lugh tersenyum, dia mencatat dalam ingatannya bahwa jasa anak muda itu tidak boleh dia lupakan.

Jika anak itu menolaknya, mungkin Finn tidak akan mengabulkan permintaannya.

"Bagus, besok kita akan bertemu di Dungeon dan kamu harus menunjukkan kapabilitasmu sehingga aku dapat menentukan bagaimana cara bertarung bersama dengan baik."

"B-baik!! tuan Lugh!!' teriaknya dengan tegar, tubuhnya tegang, mungkin karena faktor di hadapannya adalah orang terkenal.

"Bagus. Namun, tolong hentikan kata tuan itu, aku masih terlalu muda untuk dipanggil seperti itu. Panggil saja aku, Lugh."

"B-baik, Lugh!!!"

...
..
.

Setelah mengganti rugi Jagamarukun yang terbuang, aku berpisah tengah jalan. Bila ku tidak salah ingat, namanya Bell Cranel.

Hufh.. jika aku sudah menaikkan kemampuanku nanti, mungkin aku harus secara gratis memberikannya peralatan baru yang lebih layak.

Karena aku ingin sedikit berolahraga.. lebih tepatnya, beradaptasi dengan fisik seorang level 2, aku harus melampiaskan sedikit.

Tapi mengingat nominal statusku diatas batas wajar.. mungkin aku sekarang sudah di ambang batas dari level 2 itu sendiri, mungkin saja aku sudah berada di level 3?? entahlah.

Karena aku hanya sedikit tahu terkait Falna, jadi mungkin saja aku salah.

Beberapa monster disini cukup mudah untuk dibantai.

Memang kuat, tapi tidak cukup kuat untukku, itulah pikirku selagi berkeliling di lantai tengah karena lantai atas sudah tidak cocok bagiku.

Hingga akhirnya, aku menarik kata-kataku sendiri.

Monster itu! ya, monster raksasa berbentuk manusia dengan kulit abu-abu gelap.

Menurut kutipan informasi dari Misha dan yang lain, itu berkisar di level 4.

Saat ku tes memang benar apa perkataan mereka, aku benar-benar menang tipis, menarikku paksa ke dalam kondisi hampir mendekati Mind Zero.

Monster itu memang kuat, tapi hanya berspesialisasi dalam fisik, tidak dengan sihir dimana aku sangat unggul di dalamnya, belum dengan memperhitungkan Hengen Musou, jadi kurang lebih, kesempatanku melawannya saat ini masihlah 50:50.

Namun, itu cukup layak, karena aku mendapatkan kulit Goliath yang tebal sekaligus batu sihirnya, alangkah baiknya kusimpan, siapa tahu aku akan membutuhkannya.

Selain dari kulit Goliath, aku juga mendapatkan beberapa drop item yang bagus tapi karena kurang berguna, aku berakhir menyantapnya.

"Pahit dan tidak enak!! serta keras dan alot sekali."

Aku reflek mengeluarkan suara batuk-batuk.

Memang ini akan sangat berguna bagi Deus Ambrosiaku, tapi jujur saja sangat menjijikkan bahwa aku harus melakukan ini demi bertambah kuat.

Beberapa drop item yang kumakan diantaranya tanduk Minotaur, bulu Almiraj, sayap dan daging Wyvern, taring Hellhound serta masih banyak lagi.

...
..
.

Setelah pulang ke markas, aku beranjak pergi ke kantor Finn sesudah membereskan badan yang kotor sehabis dari Dungeon.

Waktu sudah sore hari, cahaya matahari terbenam memasuki ruangan kantor dan aku berdiri disana, bersama dengan Finn seorang di dalam.

Familia Myth: Wandering Stars of HopeWhere stories live. Discover now