Setelah menyelesaikan urusannya dan hari juga sudah mulai malam, kini Kai baru saja pulang ke mansion nya. Kai yang sudah lelah dibuat kesal saat mendapat laporan jika Lucas tidak ingin makan, dan juga berkali-kali mencoba untuk kabur.
Dengan rasa kesal yang amat, Kai menghampiri kamar yang ditempati oleh Lucas. Bener saja Lucas tengah berusaha buat mencongkel jendela, yang jelas itu sia-sia. Karna kalau berhasil pun dia tidak akan bisa keluar karna kamar ini terletak di bagian paling atas. Jika nekat terjun kebawah pun dapat dipastikan, mati atau koma.
"Sialan ayo dong ah!" Gerutu Lucas dengan susah payahnya berusaha mencongkel jendela kamar itu. Sudah hampir satu jaman dia berkutat untuk mencongkel jendela itu, namun tidak membuahkan hasil sama sekali.
Sedangkan Kai tepat di depan pintu hanya menatap setiap gerak gerik Lucas, ia ingin tau sampai mana usaha yang akan anak itu lakukan. Karna ia yakin, kebuka pun jendela itu tidak ada cara untuk turun. Perlu kalian ingat, kamar ini terletak di lantai paling atas bagian atas. Dan Lucas memang sudah dikembalikan ke kamar semula.
Satu menit dua menit Kai terus memandangi dari belakang, dan nampaknya Lucas sudah berhasil membuka jendela itu. Lucas berbalik badan dan betapa terkejutnya saat melihat Kim Kai dibelakangnya. Dengan perlahan namun pasti, akhirnya Kai mendekati Lucas yang diam mematung.
"Sedang berusaha untuk kabur?"
Lucas dibuat gelagapan dengan pertanyaan itu, dirinya hanya bisa mundur selangkah demi langkah. Namun sialnya Kai terus mendekatinya hingga ia pun terpojok ke dinding.
"Saya peringatkan jangan pernah mencoba untuk kabur!"
"Gue salah apa, kenapa lu nyulik gue?" Dengan sisa keberaniannya Lucas pun bertanya, sebenernya ia tidak selemah ini kalau saja ia sedang tidak ada di mansion Kai.
"Kamu masih bertanya apa kesalahanmu." Jawab Kai dengan senyuman licik dan nampak menakutkan, Lucas pun hanya bisa meneguk salivanya menatap takut.
"Apakah saya harus menjelaskan kembali semua kesalahanmu?"
"Baik.. karna saya sedang baik hati hari ini maka saya akan menjelaskan." Kai mulai mundur dan duduk di tepi kasur, lalu di angkatnya kakinya untuk menyilang dengan arogan.
"Kesalahan pertama kau mendekati adikku dan menyebabkan adik kesayangan ku mati."
"Tapi kau yang membunuhnya sendiri!" Lucas menyela ucapan Kai, yang membuat empunya menatap dirinya tajam.
"Bagaimana jika saya membunuh Kim Jungwo kekasihmu?" Ucapan Kai kali ini membuat Lucas benar-benar terdiam membeku. Tunggu bagaimana bajingan ini tau tentang kekasihnya?
"Kau-- jangan pernah berani macam-macam dengan kekasihku!!" Mata Lucas memerah, tangannya mengepal menandakan ia tengah menahan semua amarahnya.
Hingga Kai melempar fas bunga yang berbahan kaca, juga hampir saja mengenai tubuh Lucas, Kai benar-benar semakin marah mendengar ucapan Lucas yang kali ini. Bagaimana bisa manusia didepannya ini berkata seperti itu, sedangkan adiknya mati. Terlebih Lucas hanya mengunakan alasan mendekati adiknya itu untuk menyusun rencana untuk membunuhnya.
"Kekasih? Jadi benar kau tidak pernah menganggap adikku, dan kau hanya memeprmainka nya?!" Kai berdiri dan mendekati Lucas yang mulai pucat ketakutan, dengan semua rasa kekesalannya Kai mencekik leher Lucas.
"Arghhh lepp-ass!" Lucas terbata-bata, cengkraman itu semakin kencang dan membuat nya hampir kehabisan nafas.
"Guehh.. moh-hhon!" Dengan mata yang mendelik lebar Lucas memegang lengan tangan Kai yang sedang mencekiknya.
"Ck! Aku tidak akan membiarkanmu mati terlalu mudah, kau harus melihat kekasihmu itu mati di hadapanmu. Dan kau harus membayar semua apa yang telah kau lakukan." Kai mendorong Lucas dengan keras, hingga Lucas terjatuh ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love you to dearh
FanfictionLucas si pembunuh bayaran yang selalu melancarkan aksinya dengan keji dan kejam. Namun siapa sangka targetnya kali ini membuat nya berpikir tentang kemanusiaan, yang sama sekali tidak pernah Lucas lakukan dengan korbannya yang dahulu-dahulu. ... Kai...