Play - 1

4.1K 579 122
                                    

Update lagi nih🤗🤗🤗

50 komen bisa gak? Biar dilanjut besok🫶🏻

#Playlist: Lewloh, Sheila Dara, Aaron Sinclair - Terminal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Playlist: Lewloh, Sheila Dara, Aaron Sinclair - Terminal

"Mama nggak setuju kalau kamu nikah sama Alias. Jangan pernah terima dia."

Ataphy dan Pilar melihat ibu mereka. Mereka saling melempar pandang mempertanyakan alasan sang ibunda bicara demikian.

"Alias baik, lho, Ma. Pilar pernah ngobrol sama Alias dan anaknya sebaik itu. Kan, Mama juga kenal. Dia sama kakaknya baik," ucap Pilar.

"Mama nggak peduli. Pokoknya Mama nggak setuju."

Tanpa banyak bicara Amila pergi berlalu meninggalkan anak-anaknya. Ataphy dan Pilar masih terheran-heran. Mereka bertanya-tanya sendiri apa alasan ibunya menolak sosok Alias yang diinginkan para ibu seantero Indonesia untuk menjadi menantu mereka?

"Alias nggak tukang selingkuh, kan, Kak?" tanya Pilar.

"Nggak."

"Kenapa Mama nggak setuju, ya? Aneh."

Ataphy mengedikkan bahu. Baguslah kalau ibunya tidak setuju. Lagi pula siapa yang mau menikah dengan Alias? Bisa dilempar tomat busuk sama penggemar Key Four. Yang ada Ataphy jadi bulan-bulanan semua penggemar Key Four gara-gara bersanding dengan Alias yang berbeda sepuluh tahun darinya.

"Kak Sangka nonton nggak, ya?" Pilar bertanya-tanya.

"Semoga nggak. Kalau dia nonton, bisa res--"

"Jadi gini kelakuan adik gue di belakang. Selagi gue sahabatan sama kakaknya, adik gue pepetin adiknya. Keterlaluan banget memang adik gue." Suara bariton datang menginterupsi.

Ataphy menghela napas. Sialan. Kakaknya, Sangkara Sastrorejo, mendengar obrolannya dengan sang adik. Kakaknya bersahabat baik dengan kakaknya Alias, Retro Aditama, bertemu melalui SMA Internasional yang sama.

"Nakal lo, ya, Atap. Genitin berondong." Sangkara pura-pura memasang wajah galak. Menatap adiknya dengan sok tegas sambil bersedekap di dada.

"Heh! Dia duluan yang sering godain gue. Buat apa gue genitin dia?" Ataphy membalas dengan sewot. Sadar akan ucapannya yang tiba-tiba, dia segera meralat, "Bukan, maksud gue, itu anak sering genit sama gue. Tapi gue nggak ladenin."

Sangkara memasang senyum penuh arti. "Gotcha! Ketahuan, deh."

"Apaan, sih!" Ataphy memelototi sang kakak. Namun, Sangkara tidak peduli dan masih cengengesan.

"Tapi gila juga si Atap. Waktu Alias umur enam tahun, dia udah enam belas tahun. Ih ... masa lo naksir bocah begitu? Dibilang kelainan lo," ledek Sangkara.

Dirty PlayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang