ungkapan masalalu 16

584 53 5
                                    

Dan rasa yang terpendam


" Margo bawa Vino ke kamar. Obatin lukanya. " Perintah Yunda

" Dia tetap di sini! Aku belum selesai sama dia! Dia harus dikasih pelajaran! " Ucap Jerry membuat Marko, berhenti untuk membawa Vino ke kamar

" Pelajaran apa lagi mas!? Kamu gak liat muka Vino udah babak belur kayak gitu!? "

" Terus aku harus gimana? Aku harus gimana biar dia sadar! Biar dia gak malu maluin aku terus! Biar dia gak buat masalah lagi! Aku harus gimana!? Aku selalu coba sabar sama dia! Tapi apa hasil nya! Gak ada! Dia tetep Vino yang susah diatur! ___ perjuangan kita sia sia Yunda! Perjuangan kita sia sia udah pertahanin dia! Harus nnya dulu kita gak pertahanin dia! " Ujar Jerry yang masih emosi

" Ngomong apa kamu mas! "

" Iya! Seharusnya kita gak buang buang banyak uang untuk pertahanin dia! Kita udah banyak buang buang uang dan waktu buat cuma buat dia yang gak berguna! Lebih baik dia m*ti dari pada nyusahin kayak gini! " Ucap Jerry, menunjuk nunjuk Vino

Deg

" Keterlaluan kamu mas! Kamu___"

" Ma-maksud Ayah apa? " Tanya Vino, menatap Jerry

" A-ayah... A-yah udah nyesel pertahanin Vino?" Lirih nya kembali

Margo Reno Cendra dan Jingga tidak tahu apa yang dibicarakan. Apa kata Ayah nya tadi? Mempertahan kan? Menyesal? Dan m*ti?

" Yaa... Saya nyesel udah pertahanin kamu. Karna penyakit kamu itu. Kamu buang buang uang saya. Kamu buang buang waktu saya. Dan karna kamu saya dan istri saya menelantarkan anak-anak saya yang lain. Karna kamu anak saya sempat benci sama saya dan istri saya! "

" Mas cukup! Kamu udah keterlaluan! Apa maksud kamu ngomong kayak gitu!? Apa maksud kamu nyesel udah pertahanin Vino! Aku gak pernah nyesel udah pertahanin Vino mas! " Ucap Yunda, menahan emosinya

" Maksud Ayah sama Bunda apa? Apa maksud Ayah nyesel pertahanin? Sia sia? Penyakit? Dan apa maksud Ayah mau kak Vino m*ti? " Tanya Jingga, yang tidak mengerti sejak tadi

" Ji___" Belum sempat Yunda menyelesaikan bicaranya Vino sudah lebih dulu menyela

" Lu semua gak tau? " Tanya Vino pada ke empat Saudara nya

" Lu semua gak tau? ( ke empat nya saling menatap, lalu menggeleng tidak tahu) Dulu gua kena knker, walaupun itu masih stadium awal. "

Flashback

" Astaga Vino! Yaampun kamu kenapa nak? " Ujar Yunda panik, kala mendapati Vino kecil yang berumur 6 tahun menangis di tempat tidur

" Hisk hisk Bunda sakit... Pala Vino sakit Bunda... " Adu nya sambil memegang kepala

" Sini sayang mana yang sakit hm? "

" Bunda di sini... Sakit Bunda " Ujar nya

" Bentar ya? Bunda telpon Ayah dulu kita ke rumah sakit oke? "

" Hisk hisk Bunda sakitttt... "

" Iya sayang sini sshhhht Bunda usapin kepalanya ya? "  Ujarnya berusaha tidak panik

Sambil mengusap kepala Vino kecil yang berumur 6 tahun, ia menelpon Jerry. Telpon tersambung dan setelah Yunda mengatakan bahwa Vino kecil merasakan sakit di kepalanya, Jerry segera pulang karena khawatir. Sampai rumah Jerry langsung membawa Vino kecil ke rumah sakit bersama dengan Yunda. Saking khawatir nya, bahkan ia lupa untuk pamit kepada anak-anak nya yang lain.

" Bunda Ayah mau kemana? Kenapa buru-buru? " Ujar seorang anak kecil yang baru saja keluar dari kamarnya, dan melihat kedua orang tuanya terlihat buru-buru sambil mengendong adik nya

Kisah Vino  || ( Lee Jeno  ) End [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang