Pernikahan berdarah

338 56 4
                                    


Lelah sekali perjalanan ku dari Amerika menuju Jepang, jika tidak karena kembaran tercintaku akan menikah besok, mungkin aku akan menikmati jeritan mereka yang menunggu siksaan dari ku.

Aku pasti akan merindukan teriakan mereka yang memohon ampun dari ku, ayolah Sakura saat ini kau bukan Iblis wanita yang haus pertumpahan darah, kau harus tampil anggun dalam hari bahagia adik kesayangan mu.

Ah, aku sedikit iri mendengar nya, Sakira sangat cantik dan anggun, berbeda jauh dengan ku yang terkenal kejam dan tanpa ampun di dunia mafia, tidak aku bukan penjahat, Aku adalah FBI bagian pembunuhan dan penyiksaan para tahanan.

Penjahat tentu akan mendapatkan siksaan yang setara dengan kejahatan nya bukan ?

Aku membuka pintu mobil setelah memakai topi dan Maskerku, Aku tidak boleh menunjukkan secara langsung identitas dan wajahku yang 99% mirip dengan adikku.

Menjadi agen FBI dan pemimpin dari Mafia, membuatku harus siaga dengan penyamaran, apalagi ini hari bahagia adikku, tentu saja aku tidak ingin mengacaukan nya dengan suara tembakan dan cipratan darah dimana-mana.

"Selamat datang Nona, Kakek telah menunggu anda."

"Hm."

Aku segera melangkah kan kaki ku masuk, Pak tua itu benar-benar tau cara meraup keuntungan besar.

Dia dengan pintar menjodohkan adik dengan seorang pengusaha yang telah go internasional, namun menurut mata-mata ku pria ini adalah seorang penjahat kelamin, sebenarnya aku tidak menyetujui pernikahan ini, namun adik begitu mencintainya.

Lihatlah bagaimana aku mencincang kemaluan nya jika sampai ia mneyakiti adikku.

"Kemarilah apa kau tidak merindukan kakekmu."

Cih

"Jangan perlakukan ku sama seperti Sakira yang kau manja itu Pak tua, seharusnya cukup aku saja yang terjun kedalam neraka dunia, kenapa kau dorong dia masuk kedalam Neraka penyiksaan dari Uchiha sialan itu."

Aku melemparkan cukup keras tas ku sofa saking kesalnya,

"Aku pun tak mengira Saku, Sakira mencintai pria itu. Tidak mungkin aku melarang nya, lagi pula dalam bisnis ini sangat menguntungkan."

Aku hanya bisa menghela nafas, ngomong-ngomong dimana keberadaan gadis itu.

"Dimana Sakira ?"

"Dia sedang mencoba gaun pengantin nya yang baru saja tiba mungkin di kamar, kau tau berapa mahar dari Uchiha itu ?"

"Tak ingin tau, dan tak penting bagiku. Yang ada dipikiran mu hanya Harta Pak tua." Rutuk ku yang segera bangkit.

"Hei, Kau cucu durhaka ! Jika tidak begitu bagaimana aku bisa mengurus dan membesarkan kalian berdua."

Aku melangkah meninggalkan nya yang terus mengomeli ku, Aku sedikit berlari menuju kamar adik manja ku itu.

Dari kecil fisik Sakira begitu lemah, beda denganku yang suka buat onar. Karena Orang tua telah meninggal dunia, Kakek yang mengurus dan merawat ku bersama Sakira seorang diri.

Kakek adalah mantan Mafia yang ditakuti, begitupun Ayah dulu yang menjabat sebagai pemimpin sekelompok Mafia, Karena kakek melihatku yang lebih mewarisi Gen Ayah, jadi kakek mengirimku ke tempat pelatihan para Agen FBI sedari kecil, salah satunya adalah untuk melindungi penerus baru dari para musuh.

Sakira tumbuh dengan pengawasan yang ketat dari Kakek, Sebenarnya aku sangat iri, disaat Sakira bisa bersekolah dan berteman dengan orang lain yang seusianya, aku sudah di didik dengan kejam di kamp pelatihan.

Membunuh, memburu, menembak, merakit bom, hacker, penyamaran, sampai saat ini aku bisa menyandang gelar Iblis wanita haus darah.

Aku membuka pintu, dan ruangan ini terlihat kosong, aku tidak menemukan keberadaan Sakira.

"Sakiraaa,"

Aku memanggil nya cukup kencang, namun tidak ada respon, bukankah ia sedang mencoba gaun pernikahan nya ? Terus dimana Gaunnya ?

Aku mencoba mencarinya di kamar mandi, namun aku merasakan firasat buruk sebab pintunya terkunci.

"sakiraaa, kau di dalam ?"

Tidak ada respon, jantung ku semakin bergemuruh. Aku segera mendobrak pintu itu.

Brakkk

Brakkk

"Sakira..."

Mataku membulat saat melihat tubuh Sakira terbaring di dalam Bathtub dengan Air yang sudah bewarna merah darah.

"Sakira !!"

Tanganku bergetar, air mataku seketika jatuh saat sudah tak merasakan hembusan nafas di hidungnya, aku segera melihat pergelangan tangannya yang masih mengeluarkan darah.

Bagaimana mungkin,

Aku melihat ponsel nya yang tergeletak, dan seketika amarah ku membuncah saat sebuah Vidio vulgar seorang wanita dan pria tengah memuaskan nafsu mereka.

"Uchiha Sasuke."

Aku mengusap air mataku, aku sudah terbiasa melihat kematian. Namun kematian kali ini membuat ku pun merasakannya.

Aku berjalan menghampiri kakek dengan tenang, "Makam kan dia."

"Apa maksud mu Sakura !"

"Aku bilang makam kan dia dengan tenang !" Sentak ku, kematian nya tidak boleh diketahui oleh siapapun.

"Sakira, bagaimana mungkin."

Kakek terlihat syok dan segera meninggalkan ku yang masih termenung.

"Uchiha Sasuke, jangan harap kebahagiaan menghampiri mu setelah ini."

The Psyco LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang